Kesayangan

7.2K 640 15
                                    

Story by Harasu.
Sotus belongs to Bittersweet.

Warning inside.

-...............................-

"Kenapa? Kami memang pacaran!"

Arthit sukses membuat acara Thank P party geger. Bagaimana tidak? Sang Head Hazer yang terkenal beringas itu mendadak mengumumkan diri bahwa dirinya sedang menjalin hubungan dengan si bulan kampus baru, Kongpob.

Dan sorakan terkencang pun datang dari Bright. Pria itu seketika memutar ulang rangkaian kejadian perseteruan Arthit dan Kongpob saat ospek dulu.
Ia masih ingat betul bagaimana kesalnya wajah sahabatnya itu jika berurusan dengan Kongpob.

' Dasar Arthit. Ujung-ujung nya kau benar-benar akan menjadi isteri Kongpob!"

Kalian tanya bagaimana Kongpob? Ia hanya bisa tersenyum!
Apalagi saat Arthit merangkul nya mesra. Ia merasa semua penat dihati nya menguap. Beberapa hari lalu, ia bingung bukan main. Hatinya sakit karena Arthit lagi-lagi menghindarinya. Bahkan saat pemuda itu sudah memiliki perasaan yang sama dengan nya.
Ia kini bisa bernafas lega. Semua drama yang menguras hati dan pikiran nya sudah berakhir. Ia tak perlu lagi menahan rasa cemburu, ia tak perlu lagi merasakan rindu yang menyiksa dan yang paling penting ia dan Arthit sudah memiliki ikatan.

Sahabatnya Em pun bertanya-tanya. Jadi ia menolak May karena sedang menyukai P'Arthit?
Em kadang merasa Kongpob tak bisa ditebak. Ia tak menyangka  si sialan Kongpob yang kerjaan nya hanya menolak pernyataan cinta perempuan itu ternyata menambatkan hatinya pada pria menakutkan macam P'Arthit.
Em pun iseng bertanya, 'Aku baru tahu ternyata kau menyukai Laki-laki'
Dan jawaban Kongpob lagi-lagi membuat Em merasa bahwa P'Arthit sangat beruntung dicintai lelaki macam Kongpob.
'Aku tidak suka laki-laki. Tapi jika bukan P'Arthit, aku tidak akan menyukainya.'

-.................................-

Dasar Kongpob gila. Begitulah pikir Arthit. Didepan mereka terhampar pemandangan indah kota Bangkok dan Kongpob sama sekali tak berniat mengalihkan pandangan nya dari Arthit.

Kongpob senang sekali, Arthit menarik nya ke rooftop dari hiruk pikuk pesta.

" Kongpob"
Panggil Arthit pelan.

" Ya. P'Arthit"

" Hm. Sebenarnya aku tak tahu bagaimana masa depan kita nantinya."
Kongpob terdiam. Arthit sepertinya sedang serius. Dan topik pembicaraan mereka sedikit sensitiv dihati Kongpob.

" Tapi aku tak mau banyak berpikir. Aku hanya ingin menjalani apa yang sudah ada dihadapanku. Dan aku hanya ingin kau tahu bahwa..."

Arthit berhenti sejenak. Ia menggigit bibir nya menahan malu. Pipinya merona merah.

" Aku mencintaimu"

Apa boleh Kongpob menangis? Rasanya ia memang ingin menangis, tapi tidak lucu untuk suasana romantis pertama mereka. Arthit tersenyum sebegitu manisnya. Kata-kata cinta dari Arthit adalah obat dari segala sakit hati yang ia rasakan dulu.

" Terima Kasih P'Arthit. Aku sangat mencintaimu, aku menyayangimu, sangat. "

Arthit merona lagi. Ia merasa hangat luar biasa saat serangkaian kata-kata cinta itu keluar dari mulut Kongpob. Ia tak pernah diperlakukan se-special ini.

Arthit bingung harus apa. Kongpob menatapnya begitu intens. Mata nya seperti memerintahkan Arthit untuk tak lagi melihat ke arah lain.
Dan apa yang terjadi selanjutnya tak pernah bisa Arthit bayangkan.

Arthit memejamkan matanya sedetik setelah bibir Kongpob mendarat dibibirnya. Darah nya berdesir hangat, ia yakin telinganya sudah semerah tomat.
Kongpob menekan tengkuknya, seolah jarak adalah musuh terbesar mereka.
Arthit tak bisa berpikir jernih saat lidah Kongpob menyapu lembut bibirnya. Ia remas pundak Kongpob sebagai pengalih debaran keras di dadanya.

Kongpob memang gila jika menyangkut Arthit. Kadang ia seperti kerasukan setan cinta. Seperti saat ini, ia lupa kalau apa yang sedang ia hisap kuat ini adalah bibir manusia.
Berhubung dirinya masih dalam kendali, buru-buru ia akhiri tautan basah itu.

" Maaf P'Arthit"
Oh sial. Lihatlah karya Kongpob itu, Arthit yang merona hebat dengan bibir yang membengkak.
" Sialan kau!"
Arthit mengumpat. Entah malu entah apa. Ia pun tak yakin.

Kongpob hanya tertawa menjawab makian menggemaskan Arthit. Entah sejak kapan, Kongpob merasa hatinya sudah sedemikian jatuh pada senior kesayangan nya ini.

-..........................-



Makasih sudah membaca 😀

Sotus Oneshoot (KongpobxArthit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang