Akhir

6.9K 549 20
                                    

Story by Harasu.
Sotus Belongs to Bittersweet.

Note: Ini ending murni akal-akalan saya 😀 tapi sedikit nyontek real situation di Sotus S.
😅😅

○○○

Arthit dan Kongpob putus!

Kongpob enggan membahasnya lagi. Sudah terlalu lelah ia memikirkannya. Cepat atau lambat, ia harus terbiasa dengan fakta itu. Kongpob harus berlaku kejam untuk kali ini. Kongpob si air dingin tak ayal kini berubah menjadi air panas yang mendidih.

Semua mimpi buruk itu bermula saat suatu skandal mencuat di Ocean Electrics. Sebuah foto dimana ia mencium Arthit saat kegiatan Outing mendadak viral.
Secepat kilat Arthit dan Kongpob menjadi buah bibir bak selebriti.
Kongpob tentu terkejut dengan semua itu. Kejadian ini tentu akan menjadi badai besar dalam hubungannya dengan Arthit.
Terlebih Arthit baru saja memulai karir nya. Ia bisa mengerti jika kejadian ini bisa menjelma sebagai ancaman besar bagi pekerjaan kekasihnya.

Tapi Kongpob si air dingin tetap berusaha berpikir positif. Ia yakin bisa menghadapi ini semua. Ia punya Arthit.
Arthit memiliki dirinya. Mereka akan berjuang bersama melewati badai besar ini. Oleh karena itu Kongpob berusaha mati-matian meraih tangan Arthit untuk ia genggam.

Berkat badai ini pula Arthit berubah menjadi air panas yang mendidih. Persetan dengan semuanya! Ia baru satu tahun memulai karir! Semua ini terasa seperti ombak besar yang perlahan mengikis karir menyenangkan yang ia barusaha bangun.
Apalagi semenjak kejadian itu. Setiap hari ada saja orang yang bertanya,
'Nong Arthit, dimana pacarmu?'
' Bagaimana rasa bibir Nong Kongpob yang kaya itu?'
' Kau pintar sekali mencari pacar!"
Kira-kira itu lah ucapan rata-rata orang yang yang secara sengaja atau tak sengaja bertemu dengannya.
Selama seminggu penuh ia rela datang super pagi dan pulang malam karena merasa takut bertemu banyak orang. Ia bersyukur, rekan kerjanya di Dept.Pembelian sama sekali tak menyinggung masalah itu. Mereka seolah mengerti.

Kembali pada Kongpob. Pemuda tampan itu sering mendengar bahwa ekspektasi kadang tak sesuai dengan realita. Kini ia merasakan betul makna dari kata-kata itu. Ekspektasi Kongpob adalah ia dan Arthit akan berjuang bersama menghadapi masalah besar ini. Dan realita yang terjadi malah sebaliknya, Arthit menghindarinya seolah semua ini adalah murni karena kesalahannya.

Kongpob sudah biasa menghadapi sifat pengecut Arthit. Ia sudah biasa dihindari oleh pemuda itu. Ia sudah biasa mengejar Arthit dan meminta maaf walaupun itu bukan salahnya. Sebenarnya ia sudah sangat terbiasa. Jika banyak wanita tahu betapa gentle sifat Kongpob, mungkin mereka akan memburu Arthit lalu membunuhnya karena sudah menyianyiakan seseorang yang sebegitu tulus macam Kongpob.

Tapi untuk saat ini, Kongpob tak mengerti betapa ia lelah mengejar Arthit. Sangat lelah, ibarat kata ia sedang berlari dijalan yang tak ada ujungnya.
Selelah itu Kongpob saat ini.

" P'Arthit selama ini menganggapku apa? "

Saat itu ia berhasil mencegat Arthit. Berusaha mencari jawaban mengapa Arthit tak mau menerima uluran tangannya untuk berjuang bersama. Saat itu pula Kongpob hanya ditatap dengan tatapan yang ia baru kali ini lihat dari Arthit.

" Kekasihmu? Juniormu? Atau hanya seseorang yang tak penting bagimu?"

Arthit tak mau menjawab. Bahkan tanpa mempedulikan Kongpob, ia masuk begitu saja kekamarnya.

Sotus Oneshoot (KongpobxArthit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang