Merencanakan sesuatu

13 3 14
                                    

Jessi turun dari mobil dan di susul Selvi dari kursi penumpang. Kecantikan mereka berbeda jauh, tetapi tak ada yang mempermasalahkan itu dari keduanya. Kecuali tanggapan orang-orang yang ada di sekitar mereka.

Walaupun Jessi adalah primadona SMA Bakti Jaya tetapi ia tak merasa malu ataupun risih terhadap pertemanannya dengan Selvi

"Eh ada angsa bangsawan sama si itik buruk rupa" ledek salah satu teman Alzi yang tak lain adalah Miko

Jessi yang mendengar itu langsung menatap sumber suara dan menatap tajam Miko yang ada di samping Alzi

Alzi dan Rafa-teman segengnya pun tertawa mendengar ucapan Miko. Bagi mereka itu adalah sebuah lelucon tapi bagi Jessi itu sangatlah tak lucu!

"Udah Jess," ucap Selvi pelan sambil memegang lengan kanan Jessi "mending kita cepet-cepet ke kelas" lanjutnya sambil menarik Jessi menjauh dari geng itu

"Apaan sih Sel!" Ucap Jessi sambil menepis tangan Selvi saat mereka sampai di lorong "mereka harus diberi pelajaran biar kapok!" Tambahnya

"Udah lah Jess, udah berlalu juga" jawab Selvi tenang "gak enak juga di liatin anak-anak nanti kalo kalian sampe berantem" tambahnya

Jessi menghela nafas berat. Dia tak membantah ucapan Selvi,

"Udah cepetan ke kelas. Ntar kita telat" ucap Selvi dan mendapat anggukan dari Jessi

Mereka memasuki ruangan yang sangat ricuh. Terlebih saat Jessi memasuki kelas, mereka langsung mengerubuni Jessi layaknya gula yang di incar semut.

Jessi yang mengerti itu sudah menduga bahwa akan ada sesuatu yang terjadi. Dan ternyata benar, Adi yang tadinya ikut mengerumuni kini telah bersimpuh di hadapan Jessi

"Jessi, gue cinta sama lo. Gue sayang sama lo. Elo....."

"Sorry Di gue gak bisa!" Potong Jessi pelan tapi tegas

"Hu......"

Terdengar suara sorakan dari para penonton. Jessi tak menggubris itu semua dia memegang pergelangan tangan Selvi dan menariknya melewati kerumunan itu dengan mudah.

"Gue bilang juga apa"

"Jessi gak bakal trima lo"

Terdengar suara dari dalam kerumunan yang belum sepenuhnya bubar itu. Dan Jessi pun menggeleng pelan.

"Kok lo nolak Adi sih Jess?" Tanya Selvi pelan "bukannya kalian dekat ya?" Tambahnya

Jessi yang mendengar pertanyaan itu hanya memandang Selvi dan tersenyum manis

"dekat bukan berarti suka kan?"

Skak mat. Lagi-lagi jawaban Jessi membuat Selvi terdiam tanpa kata-kata

Jessi memang tak banyak bicara dia hanya mau membicarakan hal-hal yang penting saja

Sekali dia berbicara maka saat itu juga dia akan memberhentikan pembicaraan

Tak berapa lama guru pun masuk dan pelajaran di mulai

------------------------------

"Jess kantin yuk!" Ajak Dandi dari belakang

Jessi membereskan buku-bukunya dan mengangguk tanda setuju.

"Yuk Sel" ajak Jessi

Selvi pun mengangguk dan bangkit dari duduknya

"Kok ajak Selvi sih?" Tanya Dandi sambil memandang Selvi ilfiel

Jessi yang mendengar itu hanya menatap Dandi bingung "kalo lo gak mau. Gue gak jadi terima tawaran lo" ucap Jessi dan langsung berlalu pergi sambil menarik pergelangan Selvi

"Bik biasanya ya!" Teriak Jessi

Dia pun menarik kursi yang ada di depannya dan langsung duduk,

Tak berapa lama pesanan mereka pun datang. Seperti biasa, keduanya diam sebelum perut mereka terisi.

"Sel lo nanti ikut gue" ucap Jessi memulai pembicaraan

"Kemana?" Tanya Selvi bingung

"Udah ikut aja" timpal Jessi

Selvi hanya diam kemudian menyecap minumannya. Dia tahu dia tidak bisa membantah Jessi, bukan karna takut atau apa tapi memang itulah kebiasaan semua orang yang ada di sekolah ini. Ucapan Jessi itu selalu pelan tapi tegas, cuek tapi menyentuh, kasar tapi pengertian.

Tetapi kebiasaan itu tak berlaku pada Alzi and the gang. Mereka selalu suka mencari gara-gara dengan Jessi.

"Eh ada Jessi di sini" ucap seseorang

Jessi yang merasa kenal dengan suara itu hanya diam. Sedangkan Selvi memandang dari ekor matanya

'Kayaknya mau cari gara-gara lagi ni orang' pikir Selvi tapi tak urung dia pun diam

"Habis makan ya Jess?" Lanjut orang itu

Jessi masih diam tanpa menjawab. Sedangkan dari seberang tempat duduknya Selvi nampak was-was dengan apa yang akan terjadi.

Jessi melihat kegelisahan itu melalui raut wajah Selvi. Dan dia pun menghela nafas

"Iya, gue habis makan" jawab Jessi pelan dan lembut tetapi tak ikhlas

Selvi yang mendengar jawaban Jessi mulai rileks

"Duluan ya Jasmine!" Lanjut Jessi dengan menekankan kata terakhirnya

Jessi menarik Selvi agar segera pergi dari tempat itu. Dan tujuan mereka sekarang adalah ke taman

"Gak usah natap gue gitu dong Sel. Gue risih liatnya" ucap Jessi karna dari tadi Selvi terus memandanginya

"Lo tumben tadi kalem banget ngomong sama si Jasmine?" Selidik Selvi

"Kalo lo gak ada di situ gue gak bakalan mau ngeluarin kata-kata itu! Gue lebih baik milih diem dan bikin dia emosi!" jawab Jessi rinci

Selvi yang mendengar itu pun tersenyum sambil manggut-manggut

"Oh iya Sel soal kemaren gue belum ngasi pelajaran ke geng Alzi," lanjut Jessi

Selvi yang mendengar itu pun tersenyum manis, "udah gak usah di pikirin Jess, gue udah ma'afin mereka kok"

"Tapi sayangnya gue belom!" Sahut Jessi cepat

Selvi yang mendengar itu pun langsung menatap Jessi dengan tatapan bingung

"Gue bakal ngasih mereka pelajaran!" lanjut Jessi geram

"Tapi Jess..."

"Gue udah buat rencana dan lo harus mau bantu gue" potong Jessi "gue mau ngasih mereka pelajaran biar mereka kapok!" Tambahnya dengan amarah yang tertahan

Selvi tak membantah. Sekeras apapun walaupun ia melarang itu hanyalah hal yang sia-sia. Dan dia pun tau bahwa apa yang di lakukan Jessi itu selalu benar dan baik.

Dia berharap agar semuanya akan baik-baik saja

Jessi bukanlah tipe orang yang sembarangan membuat rencana atau strategi karna dia selalu tau apa resikonya nanti

"Gue ikut lo" sahut Selvi sambil mengangguk mantap

--------------------

Gimana guys awalannya?
Kira-kira rencana apa ya yang di susun Jessi. Wah jadi penasaran nih

Hangan lupa tinggalin jejak kalian ya guys dengan cara vote & comment

:*alviani

Mak ComblangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang