Rencana 1

6 2 0
                                    

Jessi dan Selvi berjalan menuju parkiran. Tetapi perjalanan mereka terhenti karna geng Alzi mencegat mereka

"Apa mau kalian?" Ucap Selvi berbicara. Ia merasa bosan karna selalu di ganggu oleh geng Alzi

Jessi yang mendengar Selvi mengucapkan sesuatu hanya menatapnya tak percaya, begitu juga geng Alzi

"Mau kita?" Tanya Rafa balik sambil meremehkan "mau kita lo berubah jadi angsa bangsawan dari itik buruk rupa lo ini!" Tambah Rafa meledek

Ketiga pria di depannya tertawa puas. Sedangkan Selvi hanya menunduk malu,

"Permintaan kalian dikabulkan!" Ucap Jessi memotong tawa para pria pengganggu itu

Seketika tawa ketiga orang itu makin pecah, sedangkan Jessi menarik tangan Selvi agar segera menuju ke parkiran

Belum jauh dari Alzi dan teman-temannya Jessi berhenti tepat di samping Alzi karna pergelangan tangannya di cekal olehnya

"Gue ada perlu sama lo" ucap Alzi pelan

Jessi memandang pergelangan tangannya yang di pegang oleh Alzi. Seakan mengerti Alzi pun melepaskan pegangan itu

"Lima menit" jawab Jessi

"Gue gak bisa ngomong sekarang. Lebih tepatnya di sini karna gue punya prifasi" bantah Alzi

Jessi yang mendengar bantahan itu pun mengibaskan tangan kirinya lalu berjalan menjauh bersama Selvi "kalau begitu tidak sama sekali!" Ucap Jessi dari kejauhan

Jessi dan Selvi memasuki mobil. Dengan cepat Jessi mengendarai mobil itu agar cepat sampai

Tak berapa lama mobil berhenti di depan salon

"Kok kita berhenti di sini sih Jess?" Tanya Selvi heran

"Gue mau SPA" jawab Jessi kemudian turun dari mobil dan di susul oleh Selvi

"Hai Jessi lama gak liat" sapa salah satu petugas salon itu

"Ty biasanya dong" ucap Jessi tanpa menjawab kalimat Rasty "buat temen gue" lanjutnya

"Okey!" Ucap Rasty bersemangat

"Ikut gue" ajak Jessi

Selvi yang tak tahu apa-apa hanya ikut saja. Dia di suruh memasuki ruangan sedangkan Jessi menunggu di ruang tunggu sambil membaca tabloid.

-------------------

Selvi keluar dari ruangan dengan penampilan yang berbeda. Dengan wajah yang sedikit di beri make up dan rambut yang bergelombang di gerai sampai ke pinggang. Dengan lensa mata yang membantunya

Tidak seperti Selvi yang tadi. Yang rambutnya di kepang dua dan diarahkan ke depan dengan kaca mata bulat besar yang ia pakai. Dan muka yang natural tapi sedikit kucel

Jessi bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Selvi

"Nah gini kan cantik,,," puji Jessi

Selvi tidak menjawab, ia hanya menunduk dan tersipu malu. Baru kali ini ada orang yang memujinya selain mama dan papanya.

"Apaan sih lo Jess," elak Selvi malu-malu dengan pipi yang sudah memerah seperti tomat

Jessi tertawa mendengar ucapan Selvi yang malu-malu manja. Karna selama berteman dengan Selvi baru kali ini ia melihat ekspresi Selvi yang berbeda

"Udah ayo kita pergi"

Jessi berjalan keluar salon dengan Selvi di sampingnya. Menuju ke parkiran dan segera masuk ke dalam mobil

Mak ComblangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang