Kesialan 2

4 0 0
                                    

"Jessi ayo bangun,"

Panggil Dewi duduk di bibir kasur sambil menggoyangkan tubuh anaknya itu

"Emh..... iya bunda, ini Jessi udah bangun emh...." jawab Jessi sambil mengerang dengan suara khas bangun tidur

"Cepat gih mandi sana, udah gitu sarapan" titah Dewi sambil membuka satu persatu tirai kamar Jessi "bunda udah siapin bubur ayam kesukaan kamu" lanjutnya sambil mencolek dagu Jessi bermaksud membangunkannya

"Eh?"

Jessi terkejut karna tiba-tiba dagunya di colek oleh bundanya. Dengan refleks dia pun membuka matanya yang masih terasa berat itu

"Ayo bangun," pinta Dewi "masa udah duduk gitu matanya masih pejam" tambahnya menyindir halus anak kesayangannya itu.

Jessi pun mengangguk dan bangkit ke kamar mandi dengan langkah gontai, matanya sesekali terpejam karena masih merasakan kantuk.

Di belakang, Dewi hanya dapat geleng-geleng melihat tingkah anak semata wayangnya itu sambil merapikan sprai

__________________

Jessi bejalan menuruni tangga dengan santai. Sesekali ia bersenandung ria,

"Yakin udah mau sekolah?" Tanya Dewi saat Jessi mulai mendekati meja makan

Jessi pun mengangguk mantap sambil tersenyum manis, manis sekali

"Tapi kan kamu baru keluar dari rumah sakit semalan sayang"

"Ndak apa bun. Jessi udah sehat kok" kilah Jessi cepat sambil duduk di kursi meja makan, ia benar-benar sangat berniat untuk sekolah hari ini

"Ya udah. Kamu di antar jemput sama mang Jajang kalo gitu" saran Dewi

"Loh terus bunda sama siapa?" Potong Jessi sambil mencomot makanannya

"Bunda bawa mobil sendiri aja. Lagian kamu kan baru keluar dari rumah sakit"

"Tapi bun, Jessi ma___"

"Gak ada tapi-tapian!" Potong Dewi tegas "kamu diantar mang Jajang atau gak sama-sekali" lanjutnya

Jessi hanya bisa pasrah dengan keputusa bundanya itu. Akhirnya dia pun mengangguk dan segera menghabiskan makanannya

________________

"Lesu banget Jess?"

Jessi pun menoleh setelah mendengar suara itu. Dan di dapati Adi di sampingnya

"Lagi ada masalah?"

Jessi hanya menggeleng pelan dan kembali memposisikan tubuhnya di atas meja dengan beralaskan kedua tangannya

Adi hanya diam di perlakukan seprti itu. Ia henya memandangi perlakuan Jessi hari ini

Tak berapa lama Selvi datang, memandang Adi dengan intens dan yang di pandang hanya mengendikkan bahu tak tahu

"Loh kok lo udah masuk aja sih Jess?"

Sontak Jessi mengangkat kepalanya dan melihat Selvi berdiri di sana, pandangannya berbalik ke arah samping kanannya dan sudah tak ada Adi lagi di sana. Dengan cepat Jessi menegakkan tubuhnya dan menghela nafas berat, seakan ia memiliki masalah yang sangat rumit dan sulit di pecahkan.

Mak ComblangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang