Chapter 1

908 44 4
                                    


Seorang gadis berambut merah muda terlihat sedang berusaha mati-matian meredam seluruh tangisannya, bagaimana tidak patah hati jika melihat seseorang yang berjanji bersama kita diatas altar pernikahan terlihat bercumbu dengan wanita lain.

Sedangkan di mata lelaki atau yang bisa disebut suaminya itu tidak ada rasa penyesalan sama sekali,

'Kuat Sakura kuat, mungkin saja Sasuke-kun hanya bercanda dengarkan dulu penjelasannya.'

"Sasuke-kun apa yang sedang kau lakukan dengan wanita itu?" Tanya Sakura lirih.

"Bukankah kau sudah melihatnya." Tanya Sasuke tanpa menghentikan permainan yang sedang di lakukannya.

"Kenapa kau melakukan ini Sasuke-kun ?"

"Aku bosan dengan mu." Jawab Sasuke tanpa ada rasa penyesalan sama sekali.

"Sasuke-kun." 

" Tidakkkk, hah, hah, hosh, hosh." Sakura terbangun dari mimpi buruk yang selalu mengantui ia setiap malamnya.

"Kaa-san kenapa?" tanya anak kecil yang tertidur di sebelahnya yang rupanya terbangun akibat teriakan Kaa-sannya.

"Kenapa Kaa-san menangis?"

"Tak apa Sarada, maaf membangunkan mu, tidurlah kembali salad."

Setelah Sarada kembali tertidur, Sakura dengan tergesa-gesa berlari ke ruangan yang Sarada tidak akan mendengar suaranya, Sakura segera saja menumpahkan kesedihan yang sama di tempat yang sama pula.

"Kenapa tuhan, kenapa dunia begitu tak adil padaku, kenapa, KENAPA ?!!" Jika ada seseorang saja yang mendengar jeritan pilu yang sangat menyayat hati itu, mungkin akan segera menangis.

"Kenapa engkau selalu tak memberi kesempatan bagi ku untuk bahagia, kenapa?" Suara Sakura meluruh di akhir kalimat. Ia terlalu lelah untuk menangis, kejadian itu telah berlalu beberapa tahun yang lalu, tetapi Sakura masih saja tak bisa melupakannya.

Dan bulan purnama dan bintang - bintang menjadi saksi atas penderitaan yang dialami oleh gadis itu.

-o0o-

"Kaa-san bolehkah aku bertanya sesuatu tetapi Kaa-san jangan marah ya?"

"Apa sayang? Kau ingin bertanya apa?"

"Kaa-san, Tou-san ku siapa? bagaimana rupanya? apakah dia baik? kapan kita akan pergi ke makam Tou-san, Kaa-san? " 

'Jleb'

Hati Sakura seperti ditusukkan beribu - ribu panah, di remukkan sampai pada batasnya, perkataan yang terlontar dari bibir nan mungil seorang anaknya mampu membuat hati Sakura hancur sehancur-hancur nya.

"Sarada lihat ini sudah jam berapa? kau sudah telat sayang, ini bekal mu, jangan lupa di habiskan ya?" 

' Selalu saja pertanyaan ku tentang Tou-san di alihkan.' Batin Sarada kesal.

"Baik Kaa-san, Aku pergi " Jawab Sarada dengan lesu.

"Hati-hati dijalan."

"Baiklah."

-o0o-

"Ohayo Gaara-kun."

"Ohayo, Sakura-chan, baru saja aku ingin menemuimu, Sakura-chan direktur memerintahkan kau menjadi ketua rapat di meeting siang ini, direktur sedang ada kepentingan."

"Baiklah tetapi kita akan meeting dengan siapa?"

"Uchiha inc. bukankah itu hebat?, jika kau berhasil meyakinkan mereka, kita akan mendapat keuntungan yang lebih berlipat-lipat dari sekarang ini." Mata Sakura seketika membulat ketika ia mendengar nama perusahaan yang sama dengan marga mantan  suaminya.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang