Please Stop!!!

4.4K 320 12
                                    

Setelah kejadian diruangan Andra hari itu, zoe tidak ingin terlalu dekat dengan Andra karena setiap kali dekat dengan Andra dia hanya menjadi wanita lemah. Zoe sudah melewati banyak hal setelah kepergian Andra, terlebih lagi saat Andra pergi kedua orang tua Zoe meninggal kecelakaan. Saat itu Zoe berharap Andra kembali dan menyemangati hidupnya yang menyediakan, Zoe tinggal berdua dengan abangnya dan Harta peninggalan kedua orang tuanya tidaklah banyak namun cukup untuk membiayai hidup mereka.

Zoe ingin menjadi seorang dokter, namun terhalang dengan biaya dan saat itu Zoe lebih memikirkan abangnya yang membutuhkan banyak biaya karena sekolah kedokteran di luar negeri. Beruntung Zoe pintar jadi tidak sulit baginya untuk mendapatkan beasiswa di dalam negeri dan Zoe pun sering mendapatkan uang dari kedua orang tua Andra yang masih menyayangi Zoe.

"Dokter Rey ?" Tanya Zoe yang menyadari Rey ada di ruangnya sekarang.

"Iya Zoe ... Maaf kan aku sayang, sekarang aku siap mendengarkan semua cerita mu" Rey selama ini menjauhi Zoe untuk memastikan perasaan nya pada Zoe yang tidak jujur padanya namun Rey tetap memilih untuk mencintai Zoe.

Zoe sangat senang melihat Rey mendatangi nya lalu meminta penjelasan, Zoe tau kalau Rey itu pria baik yang tidak pernah menyakiti hatinya. Zoe menceritakan semua hal pada Rey termasuk tentang dia yang belum pernah berhubungan intim dengan Andra. Rey sangat senang mendengar itu, terlebih lagi bisa dikatakan Zoe janda rasa perawan.

"Rey jangan tinggalkan aku lagi seperti semalam ... Aku butuh kamu" Rey menggenggam tangan Zoe dengan penuh cinta, dia tau jika Zoe sangat membutuhkan dia begitu pun Rey yang membutuhkan Zoe seperti membutuhkan oksigen.

"Aku akan selalu percaya padamu mulai saat ini sayang ... Baiklah nanti pulang aku mau ajak kamu makan"

Tanpa mereka sadari sedari tadi ada Andra yang menguping pembicaraan mereka, hati Andra panas mendengar Zoe memohon agar tidak ditinggalkan oleh dokter Rey.

Kamu itu milikku dan selamanya milikku, aku tau pasti di dasar hati kamu masih cinta sama aku Zoe batin Andra.

Andra bertekad akan merebut cintanya kembali apapun caranya,yang Andra tau Zoe selalu lemah bila berhadapan dengannya.

***

"Bu Zoe mau pulang ya ? Ibu di panggil dokter Andra Bu keruangan nya sekarang" kata salah seorang perawat yang datang menghampiri Zoe di loker saat bersiap untuk pulang.

Zoe dengan malas melangkahkan kakinya ke ruangan Andra namun sesampainya Zoe di sana tidak ada seorang pun di dalam ruangannya, hanya ada iPhone yang berdering menandakan panggilan masuk dari mommynya Andra. Zoe masih diam bingung antara mau mengangkat atau membiarkan panggilan itu, Zoe takut ada hal yang penting.

Zoe memutuskan untuk mengangkat panggilan itu namun saat hendak di angkat panggilan itu berakhir. Dan menampakkan profil foto yang tidak asing, Zoe melihat sekitar untuk memastikan tidak ada Andra. Lalu Zoe membuka iPhone Andra yang pasword nya sudah bisa di tebak adalah tanggal pernikahan mereka dulu, Zoe meneteskan air mata melihat banyak foto kenangan mereka masih tersimpan rapih di galery iPhone Andra dan membuat Zoe mengingat masa-masa indah ketika foto-foto itu diambil.

"Maaf ... Kamu udah dari tadi?" Suara itu membuat kesadaran Zoe kembali. Ya disini dia sekarang di ruangan Andra sedang tertangkap basah memeriksa iPhone milik sang mantan.

Zoe buru-buru meletakkan iPhone itu lalu berusaha bersikap biasa saja dan berharap Andra tidak tahu dia membuka galeri iPhone nya.

"Maaf tadi ada beberapa kali panggilan dari mama dokter, jadi saya kira itu penting lalu saya ingin mengangkat namun panggilan itu sudah berakhir" jelas Zoe yang berusaha santai agar Andra tidak curiga. Andra tahu Zoe pasti memeriksa Iphonenya namun Andra tidak marah. Bahkan ia sangat senang membuat Zoe mengingat kenangan mereka bersama.

"Saya bilang berhenti panggil saya dokter bila kita sedang berdua" ujar Andra protes dengan panggilan Zoe padanya.

"Maaf saya sudah bilang itu tidak bisa ... Saya disini bawahan Anda tidak lebih, kalo memang tidak ada hal penting yang mau di bicarakan lebih baik saya permisi" Zoe hendak keluar namun Andra lebih dulu menariknya ke dalam dekapannya. Aroma dan kehangatan pelukan Andra sungguh seperti morfin yang candu. Mengapa Andra selalu membuat Zoe seperti ini, Andra selalu berbuat sesuka hatinya.

"Bisakah ... Bisakah sebentar saja jadi Zoe ku yang dulu, bisakah dengarkan alasan mengapa aku memilih dia dulu... Aku mohon" pinta Andra dengan nada memohon sambil mempererat dekapannya.

"Tidak ada yang perlu kita bicarakan atau saya dengarkan lagi semua sudah jelas ... Anda hanya bagian dari sampah masa lalu saya yang tidak akan saya ambil lagi" tegas Zoe sambil berusaha melepaskan dekapan Andra. Zoe pun memijak kaki Andra agar Andra melepaskannya, lalu Zoe berlari keluar ruangan Andra.

Sejujurnya Andra sangat tahu Zoe masih mencintainya. Zoe yang sekarang bagi Andra seperti buku terbuka yang mudah terbaca. Atau mungkin karena hati mereka sudah terpaut satu sama lain jadi mudah bagi Andra menebak Zoe.

Ya Tuhan kenapa aku selalu lemah di depannya ... Bisakah aku bahagia tanpa harus ada bayangan dia lagi lirih Zoe dalam tangisannya. Zoe menggenggam erat stir mobilnya. Zoe menangis menyadari Andra bertahta dihatinya dengan angkuhnya. Bahkan setelah sepuluh tahun Andra masih menempati ruang itu tanpa bergeser sedikitpun.

Tak lama dering telepon genggam nya menyadarkan zoe, Zoe melihat panggilan masuk itu dari dokter Rey. Zoe masih ingin sendiri memutuskan untuk tidak mengangkat telepon dokter itu dan bergegas meninggalkan rumah sakit. Zoe butuh menenangkan diri sendiri tanpa gangguan siapapun. Zoe menghubungi Abangnya yang kini bertugas sebagai dokter kandungan di Bandung.

Zeo pulang ke Apartemennya untuk mengambil beberapa barang lalu segera melajukan mobilnya menuju Bandung. Sampai disana ia langsung janjian bertemu dengan abangnya di cafetarian rumah sakit. Ia duduk di sudut cafetarian dekat dengan kaca besar yang menghadap ke jalan.

"Sayang" sapa Ari yang membuat Zoe sadar saudaranya sudah di depannya. Ini adalah Fandy Azhari, saudara satu-satunya Zoe yang ia miliki. Seorang Dokter kandungan yang hits dikota ini, banyak pasien yang rela mengantri untuk menggunakan jasanya. Ari juga penyokong keuangan Zoe hingga saat ini. Walaupun ia sudah berumah tangga dan memiliki dua orang anak. Istrinya seorang dokter gigi.

"Hai abangku yang paling ganteng" Zoe sangat senang bertemu dengan Ari. Sudah beberapa bulan terakhir ini Zoe jarang ke Bandung karena ia tengah sibuk dengan pekerjaannya.

"Kamu pasti lagi sedih ya?" Tebakan Ari benar, Zoe berdiri lalu pindah ke sebelah Ari untuk memeluk abangnya itu. Ari sangat tahu ekspresi wajah Zoe, jelas ia tahu adiknya tengah sedih. Bagi Ari Adiknya Zoya adalah segalanya.

"Dia kembali bang" kalimat Zoe mampu membuat Ari terkejut. Setelah sepuluh tahun berlalu mengapa Andra kembali. Ari tidak membenci Andra karena Ari tahu hanya Andra yang mampu mengobati luka yang sudah ia goreskan di hati Zoe. Namun ia juga kesal karena ini sudah terlalu lama, adiknya sudah terlalu lama merasakan sakit.

"Bagus dong sayang. Kamu bisa tanya alasan dia dulu dan selesaikan urusan masalalu kalian yang belum tuntas. Ingat bila kamu mau melanjutkan hidupmu maka kamu harus sembuhin luka itu terlebih dahulu" ungkap Ari jujur. Ia sangat tahu adiknya pasti sedang di hadapkan dengan pilihan yang sangat sulit.

Zoe mengangguk pasrah. Perkataan abangnya memang sangat benar namun sangat sulit bagi Zoe untuk mendengar alasan Andra. Bagi Zoe wanita seperti Diandra adalah wanita manipulatif yang tidak bisa di percaya sama sekali.

"Kamu jangan sedih lagi ya sayang. Abang transfer uang ya buat kamu shopping" Zoe memeluk kembali Ari dengan erat. Ari sangat tahu kebiasaan adiknya saat sedang sedih pasti akan shopping. Ari tidak masalah uangnya dihabiskan oleh adiknya ini, karena kebahagiaan Zoe adalah salah satu prioritas Ari. Bahkan gajinya dari satu rumah sakit khusus untuk Zoe seorang bersyukur istrinya mengerti. Ari mengisi tiga rumah sakit besar di kota Bandung, Ari juga memiliki klinik dan mengajar di beberapa kampus swasta.

"Hmmmm sugar daddy ku" komentar Zoe yang membuat Ari tertawa. Biar bagaimana pun Zoe sudah mengalah untuknya dulu. Bahkan Zoe rela mengubur mimpinya untuk membuat Ari tetap melanjutkan study di Luar negeri dulu.

My Ex-WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang