I hate you!!!

10.9K 640 50
                                    

Semua dokter dan pegawai rumah sakit lainnya berkumpul di aula untuk perkenalan kepala rumah sakit yang baru termasuk zoe yang menggunakan jas putih seperti dokter namun dia seorang apoteker. Zoe mencoba beberapa kali untuk mendekati Ray yang sibuk dengan dokter lain seperti menghindari Zoe. Mereka duduk dengan rapih setelah pemilik rumah sakit ini berpidato sedikit lalu memperkenalkan dokter baru yang akan menjadi kepala rumah sakit yang tidak lain adalah Andra.

"Selamat pagi rekan-rekan saya sekalian ... Perkenalkan nama saya Andra Hanan Adyatama dan saya harap kedepannya kita bisa bekerjasama..." Setelah mengakhiri perkenalan nya semua orang mulai berbisi tentang kejadian semalam dan zoe hanya mampu menghela nafas.

"Matilah aku setiap hari bertemu dengan Alien itu, apa aku harus ngundurin diri aja ya ?" Lirih zoe pada dirinya sendiri seolah sudah dapat menebak apa yang akan terjadi pada hari selanjutnya.

"Mbak ... Beneran gosip yang beredar itu kalo mbak jandanya dr. Andra?" Tanya Wita yang duduk di sampingku dan mendengarkan ucapan ku tadi, Wita adalah salah satu asisten apoteker disini dan dia juga teman baikku.

"Iya wit ... Tapi itu udah lama berakhir" aku tidak mungkin menutupi status lamaku lagi karena perbuatan si Alien brengsek itu satu rumah sakit sekarang tau aku jandanya walaupun mereka diam saat di depanku namun aku tau dibelakang ku mereka bergosip.

"Hadapi aja mbak kalo memang mbak udah gak ada perasaan ... Jangan ngundurin diri lagian mana tau mbak bisa Clbk ama dokter Andra" goda Wita sambil menyenggolku dan aku membalas dengan senyuman kikuk karena memang hatiku sudah ku tutup untuk Andra.

Setelah selesai perkenalan dengan kepala rumah sakit yang baru semua orang bubar namun kepala divisi dan kepala ruangan harus mengikuti rapat. Zoe melangkah dengan malas ke ruang rapat, zoe sengaja telat karena ingin duduk di belakang saja tapi kenyataannya Andra sudah menyediakan tempat pas di depan untuk zoe.

"Ms. Zoya karena anda telat datang ini kursi untuk anda" ucap Andra menunjuk kursi paling depan membuat zoe mau tidak mau harus duduk karena tidak mungkin baginya untuk melawan Andra di ruangan ini.

"Terimakasih dok" ucap zoe dengan tatapan ingin membunuh pada Andra namun Andra sudah tau ini akan membuat zoe marah.

"Terimakasih dok" ucap zoe dengan tatapan ingin membunuh pada Andra namun Andra sudah tau ini akan membuat zoe marah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata semakin tua Andra semakin tampan" zoe berkata sambil mengutuk dirinya sendiri.

Andra sepertinya menyadari zoe terus memperhatikan dirinya lalu dia memberikan senyuman manis ke arah zoe namun wanita itu malah membalas dengan senyuman mengejek. Rapat selesai semua orang sudah ingin kembali ke tempatnya masing-masing namun Andra belum puas mengerjai mantan istrinya itu.

"Ms. Zoya saya ingin bicara empat mata dengan anda ... Bisa ke ruangan saya sekarang!" Perintah Andra membuat semua orang langsung melemparkan pandangan aneh pada zoe termasuk dokter Ray yang terlihat sangat tidak suka dengan sikap Andra.

"Baiklah dok" jawab zoe dengan malas lalu berjalan menuju ruangan kepala rumah sakit tanpa menunggu Andra dulu, dia memilih untuk duduk di depan ruangan andra. Tak lama kemudian andra muncul lalu menyuruh zoe masuk ke dalam, zoe masuk tapi tetap membuang pandangan nya dari Andra dan Andra berjalan ke arahnya namun melewati dirinya untuk mengunci pintu.

"Zoe ... Zoe ... Zoe" andra hanya mengucapkan nama zoe tanpa memulai pembicaraan apa pun padanya, zoe menutup matanya ketika andra memanggil namanya seperti ada yang zoe tahan. Zoe menahan perasaan nya yang mulai seperti dulu pada andra, dia sengaja menutup matanya untuk mengingat hari dimana andra memilih perempuan itu lalu dia memberanikan diri untuk menghadap Andra.

"Ada apa dok?" Zoe menelan salivanya ketika pandangan mereka bertemu, ini keadaan yang tidak ingin zoe hadapi dan mungkin akan setiap hari seperti ini.

"Jangan panggil aku dokter ketika kita sedang berdua!!" Andra berjalan mengambil dua gelas minuman yang sudah tersedia di sana lalu memberikannya pada zoe.

"Ini rumah sakit dan kau harus profesional, aku tidak ingin di cap ada affair dengan mu" tegas zoe sambil mengambil gelas yang andra berikan lalu meminumnya dengan sekali tegukan, hal itu berhasil membuat Andra tertawa karena melihat zoe gugup.

"Kau memang ada affair dengan ku, dan tidak lama lagi kau akan kembali menjadi istriku" what the hell ... Kembali menjadi istrinya ? Apa dia sudah gila sehingga mengucapkan kalimat seyakin itu pikir zoe yang melemparkan senyuman sinis.

"Berhentilah mengganggu hidupku!!" Bentak zoe frustasi tidak dapat membaca apa yang direncanakan oleh Andra yang membuat dia seyakin itu zoe akan kembali padanya.

"Kamu yang mengganggu hidupku zoe ... Sepuluh tahun namamu masih mengisi ruang di hatiku bahkan setelah melihat dirimu semakin cantik dan dewasa membuatku semakin ingin memiliki mu!!! Kau kira aku tidak terganggu oleh hal itu" Andra menjawab dengan nada penuh penekanan lalu berjalan mendekati zoe yang masih berdiri.

"Zoe melihatmu yang sekarang membuatku ingin menarikmu ke dalam ranjangku dan menuntaskan keinginan ku dulu, kau semakin sexy sayang" bisik Andra di telinga zoe sambil mengigit telinga zoe untuk memberikan sensasi lain, zoe hanya terdiam lalu Andra mengitari tubuh zoe dan berhenti di belakang nya lalu menciumi leher zoe yang sedari tadi sudah menggoda nya.

"Akhhhh ... Andra ... Hen..." belum lagi zoe menyelesaikan kalimatnya Andra sudah membimbing tangannya untuk meremas dua bukit milik zoe, itu berhasil membuat zoe meritih.

"Dadamu semakin berisi ... Seandainya kau masih istriku sudah ku pastikan kau akan bergadang setiap malam" bisik Andra lagi yang semakin membuat akal sehat zoe menghilang seketika dan menginginkan sentuhan andra.

"Kenapa sayang kau menginginkan yang lebih jauh?" Bukannya menjawab andra namun zoe malah menutup matanya dan mengigit bawah bibirnya karena menghirup bau maskulin dari tubuh Andra.

Andra menarik zoe ke arah sudut ruangan lalu melumat bibir zoe dengan penuh gairah dan tangannya sudah membuka kancing kemeja yang zoe pakai, Andra menelan salivanya melihat kedua bukit zoe yang sangat montok beda dengan sepuluh tahun yang lalu.

"Indah ... Sangat indah" ucap andra ketika melihat bukit zoe lalu dia menciumi bagian atasnya dan memberikan banyak tanda kepemilikan nya di sana.

"Akhh ... Akhhhh ... Andra" desah zoe yang semakin tenggelam dalam kenikmatan yang diberikan oleh Andra, dari dulu andra sangat mengerti dimana tempat yang mampu membuat zoe terbuai.

Andra kembali melumat bibir zoe dan sekarang zoe membalasnya dengan gairah yang sama, jangan tanya soal kerinduan zoe pada Andra bahkan dia bisa menangis ketika melihat foto Andra.

"Menikah lah dengan ku lagi sayang" andra menghentikan permainan nya lalu berlutut di hadapan zoe dan menunjukkan kotak bludru yang berisi cincin bertahta kan berlian.

"I hate you" zoe menggeleng membuat Andra berdiri kembali lalu menutup kotak itu.

"But i love you" ucap andra sambil membelai wajah zoe, dia sendiri yakin zoe masih mencintai dirinya namun mungkin butuh waktu untuk zoe agar menerima andra kembali mengingat sepuluh tahun ini andra tidak pernah bersama dengannya.

Bukan karena andra tidak mencintai zoe namun karena Andra terika janji pada gadis kecil yang andra anggap adik untuk menemani kesembuhan nya, Setelah sembuh Andra kembali ke indonesia untuk mencari cintanya.

My Ex-WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang