Zoe merasa lelah sekali hari ini, banyak yang harus ia selesaikan sebelum ia resign dari rumah sakit itu. Perutnya merasa keroncongan namun ia sangat malas untuk memasak dan Zoe memutuskan memesan makanan dari cafetarian di bawah kabetulan ada layanan antar ke apartemen nya. Zoe memesan melalui panggilan suara ke cafetarian yang berada di lantai dasar apartemennya.
Tak menunggu lama Zoe mendengar bel berbunyi namun ia masih mencari dompet nya yang entah kemana, beberapa menit kemudian dompet nya ketemu dan dia mengambil pesanannya dari pelayan cafetarian.
"Maaf nunggu lama ... Tadi dompet saya hilang jadi saya cari dulu" ujar Zoe merasa bersalah karena terlalu lama membuka pintunya.
"Ngak apa-apa kok mbak ... Selamat menikmati ya mbak Zoe" kata gadis pelayan itu sambil tersenyum ramah pada Zoe yang menjadi pelanggan tetapnya
"Sama-sama Fany" balas Zoe sambil tersenyum manis.
Zoe segera menutup pintu apartemen nya lalu menuju meja makan untuk menyantap bubur kepiting favoritnya.
Saat membuka pesanannya dia bukan mendapatkan bubur kepiting tapi malah bubur ayam dengan telur asin. Zoe segera menelepon ke cafetarian tersebut dan ternyata pesanan nya tertukar dengan pesanan pria tetangganya, Zoe memaklumi itu dan pelayan bernama Fany itupun meminta maaf, cafetarian tersebut berjanji akan menggantikan bubur itu saat ini juga namun Zoe menolak."Pria tetangga sebelah itu bukannya Andra ... Lalu bila Andra memakan itu .... Bukannya Andra alergi kepiting!!! Astaga dia bisa mati jika kemakan kepiting!!" Ucap Zoe pada dirinya sendiri lalu segera berlari keluar menuju ke apartemen milik Andra,Zoe berharap Andra belum memakan bubur itu. Zoe berulang kali memencet bel apartemen Andra tapi tidak kunjung dibuka lalu Zoe berinisiatif membuka password apartemen Andra dengan tanggal pernikahan mereka dulu.
Bipbip.... Dan terbuka, pria ini memang gila. Ia sengaja membuat Zoe kembali mengingat semua luka lama itu.
"Andra apa kau baik-baik saja?" Zoe melangkah dengan ragu masuk ke apartemen Andra namun Zoe melihat Andra sudah pingsan di lantai.
"Astagfirullah Andra!!!!" Zoe segera membopong Andra ke dalam kamarnya lalu menelpon dokter yang ada di apartemen ini, tak lama kemudian dokter kemudian datang.
Andra masih tidak sadarkan diri, seluruh tubuh nya merah-merah dan di bernafas dibantu dengan tabung oksigen serta tak lupa jarum infus yang bertempat di tangannya. Zoe masih setia disini menemani Andra, kata dokter tadi Andra butuh istirahat total.
"Tolong bangun Andra" lirih Zoe yang sakit melihat Andra seperti ini, mengingatkan ia saat dulu Zoe memaksa Andra mencoba sup kepiting buatannya. Zoe merasakan sesak melihat Andra terbaring lemah. Apakah Andra masih mendominasi hatinya? Zoe menggeleng kuat untuk menghilangkan pikirannya.
Zoe tertidur pulas di sofa kamar Andra, dan hari ini Zoe sudah izin ke rumah sakit dengan alasan mengurus berkas prajabatan nya. Andra membuka matanya perlahan karena kepalanya terasa berat sekali dan badannya tidak enak, pandangan jatuh ke tempat pujaan hatinya tidur pulas. Andra tersenyum melihat Zoe yang masih mengkhawatirkan dirinya, kalo seperti ini Andra rela makan berkilo-kilo kepiting. Andra mengamati wajah Zoe yang sangat damai saat tertidur. Harus Andra akui Zoe semakin cantik.
"Kamu sudah bangun?" Tanya Zoe ketika pandangan mereka bertemu.
"Iya ... Terima kasih sudah menjagaku" ucap Andra sambil tersenyum dan berniat untuk beranjak dari kasur nya. Namun Zoe melarangnya untuk bergerak.
"Kau butuh sesuatu biar aku ambilkan? Kata dokter kau tidak boleh banyak gerak Andra" Zoe bergerak mendekati Andra yang berniat bangkit.
"Aku ingin ke kamar mandi ... Apa kau yakin bisa membantu?" Ya Andra memang ingin ke kamar mandi bukan untuk menjahili Zoe. Zoe terdiam karena tidak mungkin dia membantu Andra untuk membuang hajatnya, Andra yang sudah tau jawaban Zoe berusaha untuk berdiri namun apa daya kepalanya begitu pusing dan tubuhnya begitu lemah sehingga ia akan terjatuh tapi Zoe dengan sigap menangkap nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Ex-Wife
RomanceAneska Zoya Raveena (Zeo) wanita 25 tahun yang berprofesi sebagai apoteker di sebuah rumah sakit merasa hidupnya baik-baik saja sebelum bertemu kembali dengan Andra Hanan Adyatama (Andra) pria 28 tahun yang berprofesi sebagai dokter di rumah sakit y...