4. For What?

17.4K 1.5K 40
                                    

Karna Cemburu?

***

Feng Huang tertawa cukup keras, "Jawaban macam apa itu, Yang Mu--- Pangeran? Untuk apa saya merasa cemburu?", Sempat terhenti karna Feng Huang binggung dan takut untuk memanggil Pangeran Long dengan panggilan kehormatan lagi. Terlalu takut di karenakan kejadian di kolam pemandian, Pria itu menyadarinya dan menyunggingkan sebuah senyuman tipis seolah puas.

"Memangnya bukan? Hm, sepertinya BenWang terlalu banyak berpikir. Mungkin ini efek tadi pagi..", Ujar Pangeran Long seraya menjilati tepi bawah bibirnya.

Feng Huang merinding, sial batinnya. Pria ini tengah mengodanya, meledeknya atau apapun itu. Yang pasti, Feng Huang tidak suka. Bagaimana bisa pria ini bersikap begitu egois, setelah membuat perjanjian bodoh itu sekarang dia(Pangeran Long) semakin agresif dalam menyerang dirinya. "Apa yang anda katakan, Pangeran Long? Saya tidak mengerti. Bukankah tadi pagi kita hanya melakukan tradisi menuangkan teh kepada Yang Mulia Kaisar dan Permaisuri saja? Oh atau, apa mungkin Pangeran tidak hati-hati sehingga bibir anda terbakar panas dari teh? Apa perlu saya memanggilkan tabib untuk anda?",

"Tidak perlu.", Jawab Pangeran Long tegas. Dia sepertinya telah kesal dengan sikap Feng Huang, dia tidak menyangka jika gadis ini bisa bersikap begitu angkuh dan juga sombong. Biasanya, para gadis dari keluarga bangsawan sepertinya akan bersikap manja dan egois tapi dia sangat berbanding terbalik dari yang ada di dalam pikiran Pangeran Long.

Baru saja Feng Huang hendak membuka mulutnya, namun Xiao Li telah berlarian memasuki kamarnya dan Pangeran Long tentu saja, tanpa sekedar memberi penghormatan terlebih dahulu atau meminta ijin untuk masuk. "Kak Juan Feng!!", Pekik Xiao Li merayap manja di tangan Pangeran Long. Feng Huang mengarahkan pandangannya kearah lain,

"Apa kau tidak diajari sopan santun, Mei-mei..? Kau sadar baru saja melompat seperti kera masuk kedalam kamar Pangeran Long?", Tanya Feng Huang dengan nada tajam dan meledek.

Xiao Li memberinya tatapan tidak suka, sementara Pangeran Long hanya berdiri diam dan membiarkan Xiao Li berayun di lengannya yang kekar. Feng Huang tertawa sinis, melihat adegan itu. "Apa aku telah melakukan suatu kesalahan, Kak Juan Feng??", Tanya Xiao Li dengan manja diiringi isakan tangis kecil yang terdengar di telinga siapapun yang ada di dekat sana.

Pangeran Long mengeleng, "Tapi..kau harus tau, Xiao Li. Memanggilku seperti itu dilingkungan istana akan membuat semua orang bertanya heran. Sebaiknya kau berhenti memanggilku begitu..", Ujar pria itu dengan nada lembut. Telapak tangannya yang besar bertengger di atas puncak kepala Xiao Li dan mengusapnya perlahan. Meski begitu, tatapannya mengarah pada Feng Huang yang hanya bersikap tenang dan menyesap tehnya.

"Tentu saja, selain kedua orang tua, para anggota keluarga kerajaan dan juga 'istriku' yang lainnya tidak boleh memanggil namaku saja..", Seru Pangeran Long masih menatapi Feng Huang yang tentu saja mendengarkan. Bulu kuduknya merinding ketika mendengar perkataan Pangeran Long, tidak bisa dibayangkan jika dia harus memanggil nama Pangeran Long seperti yang dilakukan oleh Xiao Li.

Menjijikkan, batinnya. Tanpa menyadari jika dia mengeluarkan ekspresi jijik yang membuat Pangeran Long mengernyit dan menaikkan alisnya sebelah, "Ada apa? Kenapa raut wajahmu terlihat aneh sangat begitu, Putri Mahkota? Apa kau merasa...jijik?", Pangeran Long sengaja. Terlihat dari ekspresinya wajahnya yang menjengkelkan, bersyukurlah karna dia memiliki wajah tampan. Jika dia seperti wajah bandit di dalam novel Pendekar An Mo yang dikaguminya, pantas di tampar!

[COMPLETE] The Strongest EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang