8. Warning

17K 1.4K 53
                                    

'Dia adalah milik Benwang..'

***

Sebenarnya, Kepala Feng Huang masih terasa sedikit berat. Namun, jika Ibu negara saat ini telah memanggil apa yang bisa di lakukannya sebagai gadis yang hanya-lah seorang menantu? Tentu saja dia harus pergi dan menemui Ibu Suri,

Ketika tiba, Feng Huang langsung menghadap Permaisuri Qin yang duduk penuh keagungan di kursinya. Gadis itu melakukan Kowtow, untuk menunjukkan rasa hormat pada sang Ibu Negara. "Feng Huang memberi hormat kepada Yang Mulia Permaisuri..", Ujarnya Feng Huang penuh dengan kesopanan. Permaisuri Qin itu tersenyum, memberikan isyarat agar Feng Huang duduk di sampingnya.

"Bagaimana keadaanmu, Feng Huang? Apa sudah merasa lebih baik?", Tanya Permaisuri dengan nada yang tenang. Namun Feng Huang menyakini di dalam kalimatnya, tersirat kekhwatiran yang besar.

Feng Huang mengangguk, lalu menjawab, "Ya, Yang Mulia. Saya sudah merasa lebih baik. Hanya terasa sedikit pusing saja..",

Permaisuri dari kekaisaran Qin itu tersenyum lega, dia menyodorkan sekotak manisan anggur. Meminta Feng Huang untuk mencicipinya agar perasaannya bisa terasa lebih baik setelah memakan makanan manis, dan benar saja. Feng Huang merasa rasa pusing dikepalanya perlahan sirna, berganti dengan perasaan ingin terus dan terus memakan manisan anggur yang berada di atas meja.

Melihat betapa Feng Huang menikmati makanan yang disiapkannya, dia merasa tenang. Kemudian, dia memerintahkan pelayan untuk kembali menyajikan manisan anggur kepada Feng Huang yang tersenyum dengan cerah. Membuat Permaisuri Qin itu harus berdehem untuk sekedar menyadarkan diri Feng Huang yang terlihat seperti anak kecil,

"Kau ini.", Permaisuri Qin tertawa kecil. Kemudian dia kembali menenangkan dirinya dan melanjutkan dengan berkata, "Apa sebegitu enaknya hm? Bengong sudah mencobanya ribuan kali, tapi selalu merasa biasa saja..",

Feng Huang tersipu malu, mengigit anggur di tangannya perlahan dan menatap Permaisuri Qin dengan tatapan anak kecil. Lalu Feng Huang menjawab, "Ayah belum pernah membelikan manisan anggur, biasanya dia akan bilang terlalu banyak memakan manisan akan membuat gigi rusak dan sakit perut..",

Feng Huang cemberut ketika menjelaskan hal itu, sementara Permaisuri Qin tertawa kecil lagi. Dari kejauhan, Pangeran Fengbao terlihat senang melihat kedekatan sang ibu dan kakak iparnya. Dalam hati kecilnya berpikir kapan dia bisa melihat ibunya juga tertawa gembira seperti itu bersama miliknya, wanitanya..

"Oh?", Permaisuri Qin berhenti tertawa. Dia menoleh dan mendapati putra keduanya tengah berdiri dengan kedua tangan dilipat di depan dadanya, pria itu tersenyum. "Bao'er, kemarilah. Duduk disamping ibu..", Ujar Permaisuri melanjutkan dan memberi arahan kepada Pangeran Fengbao agar duduk disampingnya dengan menepuk-nepuk kursi yang disebelahnya.

Permaisuri tersenyum aneh ketika putra keduanya itu duduk, "Bagaimana?", Tanyanya penasaran dan melirik kanan kiri seolah tengah mencari sesuatu. Feng Huang memperhatikan dan juga sekaligus mendengarkan dalam diam, dia sibuk memakan anggurnya dan melihat kearah Pangeran Fengbao yang terlihat ragu.

"Ibunda, tadinya aku.", Pria itu berhenti dan melirik kearah Feng Huang.

Permaisuri Qin menepuk punggung tangan putranya, lalu berkata, "Tidak apa, katakan..", Ujar wanita paruh baya yang kecantikannya dikatakan masih saja sama dengan ketika beliau baru menduduki tahta. Pangeran Fengbao mengangguk, kemudian menarik napas dalam.

[COMPLETE] The Strongest EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang