9. Conspiracy

17.6K 1.3K 22
                                    

'Diam bukan berarti tidak mendengarkan tapi bisa saja, orang itu tengah menyimak..'

***

Pangeran Long tidak menyangka, jika Feng Huang, gadis itu akan mempengaruhi kehidupannya. Kini dia terbangun, mendapati dirinya sendiri tidak tertutupi sehelai kainpun, dan hanya diselimuti oleh selimut berwarna putih pada bagian bawahnya, sementara emas pada bagian tengah-tengah dengan motif bulat yang mana terdapat gambar naga yang melingkar ditengah-tengahnya.

"Feng Huang?", Dia memanggil.

Tidak ada jawaban, sepertinya gadis itu telah pergi pagi-pagi sekali. Membuat Pangeran Long menerka-nerka, apakah dia tengah menangis? Apa dia marah karna perbuatannya semalam? Persetan, batin Pangeran Long. Dia sebaiknya bergegas sebelum Xiao Li datang dan mendapatinya tengah telanjang,

Entah kecurigaan apa yang akan diperlihatkan gadis itu nantinya, "Pelayan, siapkan air hangat untuk Benwang mandi..", Ujarnya tenang dan meraih pakaiannya yang telah terlipat rapi di samping ranjang. Dia kembali berpikir, apa mungkin Feng Huang yang melakukannya? Membantunya merapikan pakaian? Atau jangan-jangan selimut ini juga dia yang melakukannya?

"Dimana Putri Mahkota?", Tanya Pangeran Long seraya memejamkan matanya menikmati air hangat yang menjalar diseluruh tubuhnya yang terasa pegal setelah pergulatan semalam.

Dia tidak akan pernah bisa melupakannya, semalam terasa berbeda dengan malam pengantin mereka, dimana semalam, dia memperbolehkan Feng Huang bersuara, mengaitkan kedua tangannya ke belakang lehernya dan menerima penyatuan mereka. Belum lagi, suara lembut Feng Huang membuatnya semakin bersemangat secara tidak langsung.

Feng Huang..

Feng Huang..

Feng Huang..

Nama itu terus terucap dari mulutnya semalam, sementara sang pemilik nama hanya diam dan sesekali mendesah. Tidak ada namanya atau siapapun yang terucap dari bibir merah mengkilapnya, harusnya dia memberinya (FH) perintah untuk menyebutkan namanya saja semalam. Atau sebaiknya diwaktu berikutnya?

Tapi..apa berikutnya akan seberuntung itu? Rasanya tidak, Gadis itu pasti akan menjaga diri dengan baik dan tidak lengah. Sial, pekik Pangeran Long dalam hati. Seharusnya semalam saja, semalam saja dia menguasai Feng Huang.

Pelayan yang membantunya menambahkan air bersujud disebelahnya, dengan kepala tertunduk dia menjawab, "Menjawab anda, Yang Mulia Putra Mahkota. Putri Mahkota kini sedang berada di taman bunga bersama Permaisuri dan Pangeran Kedua..",

"Apa?!", Pekik pria itu tiba-tiba. Kedua matanya yang terpejam terbuka dengan cepat dan terlihat seolah akan meloncat keluar dari tempatnya.

Pelayan di sampingnya langsung menundukkan kepalanya sedalam mungkin ketika dia nyaris saja menjatuhkan ember kayu yang digunakan untuk mengisi air hangat ke dalam kolam pemandian akibat pekikkan Pangeran Long yang begitu tiba-tiba,

Pangeran Long akhirnya tersadarkan dari 'kehilang akalannya' dan berdehem, lalu dari mulutnya terlontar kalimat yang mencoba mengalihkan, yakni dengan mengatakan : "Benwang, mengerti. Siapkan segera pakaianku..",

Semalam, ketika Xiao Li dengan wajah kesal dan bibir yang cemberut pulang ke rumahnya. Di kediaman Hao, rumah ayahnya, Hao Jing Jie. Pejabat daerah tingkat I, yang berada dibawah pengawasan ayah Feng Huang, Perdana Menteri Liu. Sebenarnya, ayah dari Tuan Hao, yakni Hao Wei Mo adalah Perdana Menteri terdahulu sebelum Liu Wuya mengantikannya atas perintah Kaisar Qin saat ini.

[COMPLETE] The Strongest EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang