7. Pigeon Pt. 2

15.8K 1.4K 60
                                    

'Kau terlihat lebih hidup berada disekitarnya..'

***

Feng Huang hanya bisa pasrah ketika Pangeran Long menarik tangannya secara paksa, membawanya pergi dari kamarnya sendiri. Bahkan ketika Pangeran Long tau, Feng Huang baru saja sadarkan diri dari pingsannya. Namun, hal itu tidak menyurutkan kemarahan Pangeran Long yang entah dikarenakan hal apa. Ini semua membuat Feng Huang binggung sekaligus heran, dalam pikirannya dia berpikir dan bertanya apa sebenarnya kemauan dari Putra Mahkota Kerajaan Qin ini.

"Huáng tàizǐ bìxià.", Hormat para penjaga di luar sebuah bangunan bertuliskan 'Lóng gōngdiàn' di atas permukaan papan bercorak naga emas yang melingkarinya.

Yang mengartikan, tempat tujuan mereka adalah tempat pribadi Pangeran Long. Menurut cerita dari orang-orang, tidak sembarangan orang bisa memasukki tempat itu.

Selain Kaisar, Permaisuri dan Ibu Suri, tentu saja sebagai istri dari Pemilik tempat itu, Feng Huang di ijinkan oleh Pangeran Long untuk masuk ke dalam. Istana Naga merupakan tempat pemberian kakek dari Pangeran Long, yakni ayah dari ayahnya. Kaisar terdahulu, jadi Pangeran Long tentu saja sangat-lah menjaga tempat itu.

"Pangeran, Kenapa anda membawa saya kemari??", Tanya Feng Huang di sertai keheranan.

Pria itu tidak menjawab, hanya saja dia langsung melepaskan tangannya yang mencengkram pergelangan tangan Feng Huang, kemudian berjalan menuju ke sebuah meja kecil yang berada di depan jendela. Di atas bingkai jendela, berdiri seekor merpati yang menawan.

"Kemarilah.", Titah Pangeran Long datar pada Feng Huang yang mana langsung dituruti oleh Feng Huang yang kemudian berjalan menghampiri dengan ragu hingga akhirnya sampai dengan berdiri tepat berada di samping Pangeran Long.

Pangeran Long sibuk dengan kertas dan kuas yang ada di tangannya, sementara Feng Huang dengan hati-hati mengusap burung merpati di jendela itu yang mana langsung membuat sang burung merpati mengepakkan sayapnya dan terbang rendah kearah bahu Feng Huang.

Burung merpati itu secara aneh, mengusapkan kepalanya yang ditumbuhi bulu-bulu halus berwarna putih ke leher dan rahang Feng Huang. Melihat hal itu Pangeran Long langsung menjauhkan sang merpati dan menempatkannya kembali ke atas jendela, mengikatkan gulungan kertas yang tadi ditulisnya mengunakan tinta hitam ke kaki merpati, "Jangan sampai membuat Xiao Zi jatuh cinta kepadamu..",

Feng Huang menoleh, memandang heran kearah Pangeran Long. "Apa maksud perkataan anda barusan, Pangeran?", Tanyanya dengan nada binggung dan bertanya-tanya. Pangeran Long menghela napas, dia kemudian menyerahkan lembaran kertas kecil yang seukuran dengan miliknya tadi, juga kuas yang telah dilumuri tinta hitam.

"Kau tidak pernah mendengar istilah 'Ketika Burung Merpati kehilangan pasangannya, dia juga akan ikut mati' itu sebabnya aku melarangmu untuk membuat Xiao Zi jatuh cinta pada dirimu..", Long Juan Feng menjelaskan. Sementara Feng Huang memandanginya masih terlihat sangat binggung, kedua alisnya bertautan. Bibirnya sedikit di gigit, membuatnya terlihat seperti tengah berpikir keras untuk menemukan jawaban atas keheranannya.

Feng Huang menurunkan sedikit pandangannya, kemudian mendongakkan kepalanya. Kemudian, dari mulut kecilnya terdengar dia baru saja berucap, "Bagaimana saya membuat Xiao Zi jatuh cinta? Dan kenapa anda beranggapan begitu?",

"Kau ini, bodoh atau pura-pura bodoh?", Pangeran Long balik bertanya.

Pria itu berjalan selangkah mendekat kearah Feng Huang, sebelah tangannya terangkat, Feng Huang mengira pria di depannya hendak memukulnya, namun nyatanya, dia benar-benar harus dibuat terkejut ketika Pangeran Long justru dengan lembut mengusap kepalanya, membuat rambut rapinya sedikit berantakan.

[COMPLETE] The Strongest EmpressTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang