((B a g i a n - 02))

5.5K 485 9
                                    

happy reading!

╭┈───────────── ◑ ● ◐┊A N O T H E R╰┈─────➤ ῳơཞƖɖ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

╭┈───────────── ◑ ● ◐
┊A N O T H E R
╰┈─────➤ ῳơཞƖɖ

Sebenarnya ada apa ini?aku dimana?

Tiba-tiba saja aku berada dihutan belantara yang gelap dengan pepohonan yang kemungkinan berumur satu abad, munjulang tinggi bagai gedung pencakar langit.

Dan itu cukup membuatku merinding. Apalagi hutan ini sunyi, sangat sunyi bahkan terlihat mencurigakan bagiku.

Mengapa aku bisa disini?, bahkan aku sendiri-pun tak tahu. Semuanya terjadi dalam sekejap mata.

Awalnya aku hanya melewati gang kecil yang gelap pada malam hari sepulang dari perpustakaan untuk mengerjakan tugas-tugas sekolah.

Tapi tiba-tiba cahaya putih mendatangiku. Cahaya yang sangat terang dan menyilaukan mata, membuatku menutup mata karena tak kuasa menahan silauannya. Dan setelahnya aku mendengar seseorang yang berbicara.

Seperti mengatakan sesuatu yang sangat penting suaranya yang lembut sampai membuat hatiku rasanya tenang.

"Buat dunia itu damai, hilangkan segala peperangan yang melanda, selamatkan mereka dari dunia sesat, buatlah dunia itu menjadi Indah. Aku mengandalkamu"

Suara yang sangat asing bagiku.

Hanya itu yang kudengar dengan mata yang masih terpejam karena cahaya itu masih menyilaukan mataku. Dan ketika aku membuka mata sampai lah aku dihutan yang aku pijak saat ini dengan sejuta pertanyaan dikepala.

Sebenarnya apa maksdunya ini?

Hutan yang sepertinya tak pernah dikunjungi manusia karna tanaman merambat dan akar-akar yang berlalu-lalang menutupi jalan.

Aku harus kemana?

Kakiku melangkah tak tentu arah dengan segala kebingungan yang melanda, rasa takut dan kesakitan menyertai karena tanaman berduri beberapa kali menyayat kulit, membuat seragam sekolahku robek dibeberapa tempat.

Tapi entah kenapa lukaku dalam sekejap menghilang dan kulitku kembali seperti semula tanpa luka gores. Sepertinya aku berada di negri sihir?

Setiap kakiku menginjak tanah yang tandus tiba-tiba saja rumput hijau tumbuh seakan melindungi kakiku yang polos tanpa alas ini. Entah kemana perginya sepatu dan tasku karena menghilang begitu saja.

Sial tugasku!

Bukan saatnya aku memikirkan hal itu, yang paling penting adalah bagaimana cara aku kembali kerumah.

Sebenarnya ini hutan apa?mengapa sangat gelap dan dipenuhi kabut terlihat seperti hutan yang ada di film-film horror.

Ibu, ayah anakmu ini tersesat dihutan tolong aku.huhuhu

Setelah aku berjalan cukup lama terlihat lah sebuah cahaya yang membuatku semakin mempercepat langkah kaki tak peduli lagi dengan tanaman yang berduri yang mengenai permukaan kulitku.

Senyumku semakin mengembang saat mulai dekat dengan cahaya yang sepertinya itu adalah cahaya bulan. Dan sampailah aku dipadang rumput luas yang disinari cahaya

Brukk!

–bulan.

Tiba-tiba saja sesosok laki-laki datang dari langit. Apa dia pakai karpet terbang atau sapu terbang?bagaimana bisa dia–

"Selamat datang didunia kami nona utusan dewa. "Bibirnya menampakkan senyum yang Indah dengan wajah yang diterpa angin malam serta cahaya bulan.

Terlihat sempurna.

Tapi tunggu, utusan dewa?!

Kakinya berjalan dan dalam sekejap mata ia telah berada dihadapaku, membuatku sedikit mundur karena jarak yang terlalu dekat.

Ia merunduk seperti mencium sesuatu. Lalu menatap mataku lekat dan tangannya terulur untuk meraih tanganku lalu di bersimpuh sembari mencium tanganku lembut.

Mataku membelalak melihat itu seketika semua bawahannya(?) ikut melakukan hal yang sama, menekuk lutut mereka seakan memberi hormat.

Apa maksudnya ini?

Laki-laki itu-pun berdiri dengan senyum yang sedari tadi tak pernah luntur dari bibirnya itu.

Kepalanya menghadap para bawahannya mengubah ekspresinya dalam sekejap menjadi tegas. "Hilangkan semua jejaknya dan beritahu semua hal janggal padaku. "Ucapnya tegas. Lalu beralih padaku lagi dengan senyum.

Sepertinya dia memakai topeng yang tebal.

Dia mengarakan tangan kosongnya kesamping tiba-tiba saja tongkat muncul. Benar-benar dunia sihir.

Bibirnya seperti mengucap mantra dan membuat tubuhku seakan lebih dingin, apa yang dia lakukan.

Tongkatnya diketuk ketanah tiga kali tiba-tiba saja cahaya dengan simbol ditanah muncul, aku yang terkejut seketika mundur bermaksud untuk keluar dari simbol itu. Namun laki-laki itu menarik pinggangku untuk mendekat padanya. "Ini akan membuat anda sedikit pusing, jadi istirahatlah sebentar. "Dan yang kulihat setelahnya hanya kegelapan.

◑ ● ◐
To be continued . . .

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang