happy reading!
╭┈───────────── ◑ ● ◐
┊A N O T H E R
╰┈─────➤ ῳơཞƖɖ"Huft!. "Aku membuang nafas malas. Sudah seminggu aku disini tapi apa yang ku lakukan, hanya bermalas-malasan seperti pengangguran. Bangun tidur, mandi, lalu makan, setelahnya tidur lagi.
Terus saja begitu sampai aku menua dikamar ini. Tidak ada ponsel, tidak ada internet ternyata hidup didunia sihir itu membosankan.
Aku tidak boleh keluar dari kamar sama sekali, jadi 24 jam aku hanya dikamar memakai baju tidur tentunya. Ketimbang harus memakai gaun yang merepotkan itu, toh aku juga hanya di kamar mengapa harus repot-repot menggunakan gaun.
Aku bosan, aku ingin pulang, aku rindu ayah dan ibu, aku juga rindu teman ku kecuali Felix—eh salah Felix bukan temanku. Mana sudi aku berteman dengan orang bodoh dan menyebalkan sepertinya.
Beberapa menit aku memikirkan hal-hal yang tidak berguna sampai akhirnya muncul ide yang sangat cemerlang. Bagaimana kalau menggunakan kekuatanku untuk keluar dari kamar ini.
"Hehehe. "Aku tertawa sendiri memikirkan bagaimana caranya keluar menggunakan kekuatanku.
"Apa ada yang bisa saya bantu nona?. "Ucap salah satu pelayan yang ada dikamarku. Perlu diketahu setiap hari aku dijaga dengan ketat, bayangkan saja untuk apa 10 pelayan melayaniku dikamar ini dan aku sangat yakin kalau diluar pintu kamarku ada prajurit sekitar 5/4 orang yang berjaga disana. Aku jadi merasa seperti tahanan.
"Tidak. "Jawabku dengan senyum di wajahku.
Bagaimana caranya ya?.
Ah!aku pernah lihat di televisi menggunakan sihir dengan menjentikkan jari mungkin aku bisa memakai kekuatanku seperti itu. Aku tidak mau mengetuk-ngetuk lantai seperti yang kulakukan seminggu yang lalu bisa-bisa aku malah membuat kamar ini dipenuhi tanaman.
Oke, aku coba saja. Kata laki-laki yang diketahui bernama Seokjin itu aku bisa menggunakan kekuatan sesuai keinginanku dan terbukti kemarin aku sedangan memikirkan buah strawberry yang sangat banyak ketika aku tengah mencoba kekuatanku strawberry langsung datang entah dari mana. Itu sangat ke.ren~
Bagaimana kalau aku datang ketempat yang ku ubah menjadi hamparan bunga lavender minggu lalu? tapi sepertinya itu bukan ide bagus kerena ditempat itu sangat ramai, dan itu juga tempat para prajurit untuk berlatih beladiri seperti berpedang dan lain sebagainya, salah teleportasi bisa-bisa kepalaku tertebas pedang oleh mereka. Bahaya.
Istana ini terlalu luas, aku juga tidak tau letak tempat lainnya kecuali tempat berlatih dan ruangan untuk mengintrogasi ku–Ide bagus mengapa aku tidak terfikirkan!.
Aku akan ketempat diriku waktu itu diintrogasi!.
Aku melirik para pelayan yang tengah menunduk dan menunggu perintah. Apa kalian tidak pegal seharian berdiri disana?.
Sampai mataku bertatapan dengan salah satu diantara mereka dan dia tersenyum dengan manis kepadaku secara spontan aku membalasnya. Dia cukup baik ternyata.
Maafkan aku setelah ini kalian mungkin akan kalang kabut kesana kemari mencariku. Haha. Sesekali berbuat jahat tak apa kan? Tidak, ini bukan sebuah kejahatan melainkan pergi dari kukungan penjahat.
Kebebasan aku datang!
Ctak!
Ternyata aku masih belum terbiasa, kepalaku pusing. Tapi hal baiknya aku bisa keluar dari tempat membosankan itu. Akhirnya.
Mataku melirik kekakan dan kekiri menatap sekeliling memastikan tempat ini aman atau tidak. Setelah memastikan kalau tempat ini aman aku'pun bernafas lega. Ternyata bisa keluar dari kamar sialan itu rasanya semenyenangkan ini.
Aku melangkahkan kakiku melihat-lihat sekitar, hanya ada rak-rak dan buku-buku tebal. Apa ada buku novel atau komik?
Aku menyusuri ruang tanpa alas kaki, aku tak peduli tentang itu. Sampai aku berada didepan sebuah pintu kayu coklat.
Cklek!
Mataku melebar ketika membuka pintu dan terlihatlah ruangan dengan bentuk memutar keatas dan buku-buku yang sangat banyak disisinya. Ini gila, bagaimana bisa ada buku sebanyak ini?!.
Aku berjalan menganggumi setiap inci dari tempat ini. Seandainya ada ponselku mungkin aku sudah memotretnya karena ini sangat aesthetic. Ya, seperti anak-anak jamanku, ketika ada sesuatu yang dibilang aesthetic itu pasti langsung di potret.
Aku salah satunya, bisa dibilang aku suka memotret sesuatu hampir semua foto di galeri ponselku hanya foto pemandangan dan lainnya. Aku bukan anak yang suka selfie, yang ketika bangun tidur selfie, makan selfie, main selfie lalu dimasukkan kedalam sosmed. Tidak semua hal harus dipublikasikan bukan?.
Kepalaku mendongak keatas, kira-kira perlu berapa jam untuk sampai sana? Itu terlalu tinggi. Bisa-bisa kakiku kapalan jika harus menaiki tangga sampai keatas.
Lagi pula untuk apa aku kesana juga, aku fobia ketinggian itu malah akan menjadi masalah. Kakiku berjalan kesalah satu rak dengan buku bersinar, apa mungkin dimasukkan senter didalamnya?bodoh.
Kakiku berjinjit untuk menggapainya, aku ini tinggi jangan mengataiku raknya saja yang terlalu tinggi. Dan akhirnya aku mendapatkan buku itu, "Utusan dewa?. "Aku membaca judulnya bingung.
Tanganku membuka buku itu"Sang penyelamat di akhir zaman. "Sebenernya seagung apa utusan dewa itu sampai-sampai menjadi penyelamat akhir zaman?.
Tanganku terus membuka dari halaman satu kehalaman lainnya dan teruslah seperti itu. Entah kenapa ini sangat menarik, semua yang tertulis seperti novel fantasi yang pernah ku baca di perpustakan. Dari menyelamatkan semua klan apalah itu dan membuat dunia damai dengan kekuatannya.
Wow, siapa yang membuat buku ini?aku ingin bertemu dengannya! Hey penulis aku sangat menyukai buku buatanmu mari bertemu aku kan mentraktirmu minum!.
Tanganku terus membalik halamannya satu-persatu.
Cklek..!
"Anda disini rupanya. "Seketika tubuhku kaku, tanganku berhenti bergerak, dan mataku yang tadinya sibuk membaca rentetan huruf-pun berhenti, jantungku berpacu cepat.
Nuguseyo?!
◑ ● ◐
To be continued ...
KAMU SEDANG MEMBACA
Another World
خيال (فانتازيا)❝ Sekarang anda memiliki dua pilihan, tetap tinggal dan melindungi klan kami atau mati ditangan kami? ❞ (on going) ft.bts ⓒJAR2004