Hari ini adalah upacara kelulusan. Seharusnya begitu, tapi cerita ini bukan untuk Jean. Karena meskipun dia hadir di tempat yang sama dengan teman-teman sekelasnya, dia bukan salah satu siswa yang akan lulus hari ini. Berbeda dari yang lain, tidak ada bunga di dada Jean saat ini. Jean hanya ikut tersenyum melihat teman-temannya tersenyum. Juga saat teman-temannya mengambil foto kenang-kenangan. Tanpa dirinya.
Pandangannya menangkap sosok Yuki yang juga sedang berfoto dengan yang lain. wajahnya terlihat bahagia, sama seperti yang Jean lihat saat ia masih sering mengikuti Yuki kemana-mana. "omedetou" bisiknya seraya berjalan keluar dari ruangan itu meski acara belum selesai.
'tempatku bukan disini'.
Kakinya berjalan tanpa tujuan. Seharusnya. Namun entah kenapa perjalanannya membawa Jean ke SMA yang letaknya tak begitu jauh dari sekolahnya. Dia berpikir sejenak. Masuk? Tidak?. Suasana di dalam mungkin tidak akan Jean rasakan dalam waktu dekat.
"dari pada tidak, kan?" kakinya melompat-lompat riang saat Jean berjalan masuk.
"seperti apa rasanya jadi siswa SMA?" katanya mulai memasuki ruangan kelas satu persatu. Jean menegur setiap siswa bahkan guru yang ia temui, walaupun orang-orang itu tidak ada yang menanggapi sikap isengnya. Dia mencoba duduk bersama para siswa, bahkan mencoba menjadi guru di kelas kosong yang ia masuki. Hingga akhirnya dia merasa bosan.
"sekolah menyenangkan sekali" Dia memilih duduk di samping jendela dan menopang dagunya.
Matanya menyapu seisi kelas mencari hal lain yang kira-kira bisa ia lakukan lagi. sampai akhirnya kesibukan siswa SMA yang sedang berolahraga di luar jendela menarik perhatiannya. "sudah kubilang, sekolah itu menyenangkan" Jean berdiri, dia ingin mencari letak kebun sekolah ini.
--
Hari berikutnya, Jean kembali ke sekolah itu dengan membawa 'peliharaannya'. "maaf karena aku tidak bisa membawamu kesana" katanya seraya meletakkan kalajengking itu di tanah. "kebun ini jarang di kunjungi loh, mungkin saja nanti kau bisa dapat pasangan, ciee" katanya menggoda hewan itu. kalau saja ada yang melihat Jean saat ini, mungkin orang lain akan berpikir dia gila. "baiklah, hiduplah dengan baik" sebelum dia berubah pikiran, Jean memilih berbalik dan berjalan pergi.
Jean berhenti saat dia menemukan bunga di dekatnya "hah, aku seperti orang tua yang baru saja meninggalkan anaknya" katanya sebelum akhirnya berjongkok memandangi bunga di depannya.
Bunga itu layu dan mungkin sebentar lagi akan mati. Sangat berbeda dengan bunga yang ada di kamarnya. Bunga yang ada di kamarnya tidak pernah terlihat kering. Setiap kali bunga itu layu, perawat akan membawanya keluar, dan keesokan harinya ayahnya akan datang membawa bunga yang berbeda. Jean menyentuh bunga itu "kalau kau mati, apa ada yang menggantikanmu?"
Dia terkesiap. Kemudian berdiri lalu melanjutkan perjalanannya. Di belakangnya, bunga itu baru saja bergoyang, memperlihatkan mahkotanya yang indah seperti saat baru mekar.
--
"Hyoma!, kau sedang apa?" Hayate berlari menuju ke arah kebun sekolahnya. Bukan untuk menemui Hyoma, tapi untuk mengambil bola yang tidak sengaja ia tendang ke sana. "apa aku merusak sesuatu?" tanyanya lagi saat ia berada di depan Hyoma.
Hyoma menggeleng. "Hayate senpai. sedang berlatih ya?" katanya seraya mengambil bola yang jatuh tak jauh dari posisi duduknya.
"begitulah" Hayate mengambil bola yang baru saja Hyoma sodorkan. "agak sulit berlatih jika kekurangan orang"
![](https://img.wattpad.com/cover/128050375-288-k16542.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Not Alone
FanfictionKoki Lelah, dan ingin mengakhiri semuanya. sebelum seseorang berkata "hidupmu masih berharga. karena sebenarnya kau tidak pernah sendiri" dan Koki tau, ada sisi baik jika dia masih hidup. namun, orang ini malah mencoba mengakhiri hidup lebih banya...