10 - Orang yang sama

146 10 0
                                    

Kepalaku pusing

Luas sekali tempat ini, dari tadi aku terus turun naik tangga untuk menghindari orang-orang.
Koki bilang akan kembali lagi ke tempat itu, Jadi sepertinya aku harus kembali lagi,
tapi semakin aku berjalan ke arah 'yang aku rasa' jalan yang aku lewati tadi aku malah semakin bingung.
Semua tempat kelihatan sama.
tapi kenapa aku tidak bisa ketempat tadi?

tomoya memilih duduk sabil memeluk lututnya tepat di bawah jendela belakang sebuah ruangan kelas. Nafasnya tak beraturan. Bagaimana tidak? Setiap bertemu dengan orang lain tomoya sibuk bersembunyi dan sekarang dia kelelahan.

Saat tomoya sibuk dengan napasnya bunyi bel terdengar dan bersamaan dengan itu semakin lama makin banyak siswa yang berkeliaran. Beberapa siswa terlihat datang bermain bola tak jauh dari tempatnya bersembunyi.
Untung saja tanaman tanaman di depannya membuat tomoya tak terlihat oleh mereka.

dia membuang napas lagi. Tempat ini 'seharusnya' tidak asing bagi tomoya. Tapi dia tidak ingat pernah mengelilingi sekolah ini. Sebenarnya apa yang ia lalukan selama 5 tahun itu?

Kau tidak berguna sekali. Hanya hidup sendiri. tidak mencari pasangan. Tidak peduli dengan sekeliling. Pergi begitu saja saat ada makhluk lain.

Kalau begini hidupmu akan sia-sia

Tomoya menenggelamkan wajahnya "aku tau itu" katanya pelan.

"hei hei lemparkan bola itu kesini!!''

Teriakan beberapa siswa membuyarkan lamunannya.
Ah, anak itu. Anak yang selalu mengambil bola yang jatuh ke kebun sekolah dan juga selalu lari saat tak sengaja melihat tomoya yang beberapa kali tertimpa bolanya.
'Umurku panjang juga ya'
'Apa sebaiknya aku ke tempat itu saja ya, disana tidak terlalu banyak orang'

"Hei sedang apa kau?"

DUKK

astaga! kepala tomoya terasa sakit.
Suara seseorang dari dalam kelas yang tiba-tiba menegurnya membuat tomoya kaget dan reflek berdiri. Dia lupa ada jendela di atas kepalanya.

"ah maafkan aku, aku tidak bermaksud mengejutkanmu" orang itu berniat memegang bahu tomoya sebelum tomoya mundur untuk menghindari tangannya.
"baiklah, aku tidak akan menyentuhmu, maaf"

"tidak apa apa'' Katanya singkat walaupun kepalanya masih terasa sakit.

orang di depannya menggunakan seragam sangat rapi. Buku Di tangannya sangat tebal dengan tulisan  yang tidak bisa tomoya baca pada sampulnya. Ya karna tidak ada satu pun huruf yg bisa dia baca sih.

"halo kau masih sadar?''

Lamunan tomoya terputus. "Ah ya, maaf''

"tidak tidak aku yang minta maaf, kau sampai terkejut seperti itu''

Tomoya mengangguk pelan ''kalau begitu aku maafkan''

Orang itu mengernyitkan dahinya lalu tak lama kemudian tertawa pelan. "baiklah, terima kasih kalau begitu'' Katanya singkat kemudian pandangannya beralih pada baju olahraga yang tomoya pakai.
'Anak kelas X ya' pikirnya.
Karena di sekolah itu setiap hari senin pagi hanya siswa kelas X yang memiliki jadwal olah raga.

"anu ... aku tersesat''

''hm? baru ya?''

Tomoya mengangguk mengingat dia baru saja bertemu dengan orang itu tadi.

"Baiklah, sebagai permintaan maaf aku akan membantumu. Kau mau kemana?''

"Taman, mmm...  kebun?

"Ah kebun ya?'' Dia menunjuk ke bangunan yang terpisah dari gedung lain ''itu UKS, kebun sekolah tepat di belakangnya''

Tomoya mengikuti arah telunjuk tangannya dan menyadari jarak UKS tepat berada di ujung dan lumayan jauh  "terima kasih'' katanya singkat sambil sedikit menunduk untuk beramitan.

You're Not AloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang