Hembusan napas panjang terdengar, gadis yang mempunyai tubuh mungil itu memutar bola matanya kesal, hari ini kesabarannya benar benar di uji. Semalam dia dibuat begadang karena proposal yang harus diselesaikan malam itu juga dan itu semua karena si ketua osis yang katanya paling ganteng se-SMA Bakti Kusuma meminta proposal untuk pensi yang harus diberikan padanya hari ini. Proposalnya sudah selesai dan sekarang gadis bernama nayla ini akan menyerahkannya pada aldi selaku ketos di SMA Bakti Kusuma. Mereka sudah janjian akan bertemu di ruang osis pukul 10:00 tapi kini waktu telah menunjukan 10:20 dan pria bernama aldi pangestu itu belum juga terlihat batang hidungnya. Emosi gadis itu semakin memuncak saat pria yang ia tunggu tidak membalas pesannya dan dia juga tidak mengangkat panggilan darinya. Cukup sudah gadis berlesung pipi itu menunggu ketua osis sialan itu, nayla akan ke kelas pria itu meski sebenarnya gadis itu tidak tau aldi ada dikelasnya atau tidak karena sekarang adalah jam istirahat dan biasanya hanya sedikit orang yang memilih bertahan didalam kelas.
"fan liat aldi ga?" gadis itu bertanya pada pria bernama rifan karena orang yang ia cari tidak ada dikelasnya membuat kemarahan nayla naik sampai ke ubun ubunnya.
"di roftop sama si dava" pria bernama rifan itu menjawab dan menoleh pada nayla sebentar sebelum dia kembali fokus pada buku dihadapannya.
Dengan langkah terburu buru gadis itu berlari dari lantai dasar sampai ke lantai paling atas, selain karena waktu istirahat yang sebentar lagi akan habis dia juga ingin cepat cepat memaki pria laknat itu karena telah mengingkari janjinya.
"enak ya bikin orang nunggu ampe pegel dan ternyata yang ditunggu malah enak enakan disini". gadis itu langsung meluapkan emosinya saat sudah sampai di roftop membuat dua pria yang sibuk dengan kegiatanya masing masing menoleh padanya yang tiba tiba saja muncul dengan tangan yang ia lipat didada.
"lo nunggu gue?" pertanyaan menjengkelkan itu keluar dari pria yg sangat ingin nayla kutuk jadi batu.
"gak gue gak nunggu lo gue nunggu ayam jantan bertelor"
"emang ayam jantan bisa bertelor ?"
"ya gak bisa lah, gue itu nunggu lo mau ngasih nih proposal" gadis itu menunjukan proposal yg dia bawa sedari tadi dan membuat pria di hadapannya memukul keningnya sendiri.
"ohh iya gue lupa nay ada janji sama lo" kata aldi setelah mengingat kesalahannya membuat nayla tambah jengkel mendengarnya
"selow gue udah biasa dilupain ko"
"jangan marah nay gue bener bener lupa"
"lupa sih lupa tapi kalau orang sms itu dibales kalau emang ga punya pulsa angkat telpon gua ke"
"hp gue ketinggaln dikelas nay"
Gadis itu kembali memutar bola matanya. pria dihadapannya memang sangat menjengkelkan tapi anehnya mengapa masih saja banyak wanita yang mengantri jadi pacarnya, tetapi walaupun banyak gadis cantik yg mengantri jadi pacarnya pria ini tetap betah dengan status jomblonya.
"sini nay proposalnya biar gue cek" pinta aldi tapi gadis dihadapannya tidak memberikan proposal yg ia pegang dia malah menatap tajam pada aldi
"lo marah sama gue nay ?"
"gue yang nyuruh aldi kesini jadi orang yang harus lo maki itu gue" suara itu berasal dari pria yang sedari tadi hanya fokus dengan ponselnya bahkan saat berbicarapun pria itu masih saja fokus dengan ponselnya dan suara dari pria bernama ardava adriansyah ini membuat nayla menatap tajam kearahnya "lo mau gue maki?" sinis nayla.
"kalau lo berani" pria itu seperti menantang nayla, dan nayla bukan wanita lemah yang tidak berani memaki pria dihadapannya.
"menurut lo gue takut sama lo"
"udah udah mendingan proposalnya kasih ke gue" lerai aldi dia tidak mau terjadi perang antar nayla dan dava apalagi mereka berada dilantai paling atas bisa bisa terjadi pembunuhan dan dia tidak mau itu terjadi.
"dasar cowok belagu" gadis itu memaki pria yang tadi menantang dirinya dan setelah itu ia melemparkan proposalnya pada aldi sebelum berlalu pergi meninggalkan dua pria yang telah menguras kesabarannya
"dia siapa ?" dava menanyakan gadis yang tadi sempat memaki dirinya dan dia adalah gadis pertama yang telah memaki dirinya
"sekertaris osis"
"namanya ?"
"nayla kamilla" pria itu menganggukan kepalnya setelah mengetahui gadis yang telah berani memaki seorang ardava adriansya yang terkenal dengan tatapan dinginnya.
***
Jangan lupa vote dan komentar okay ;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Nayla
Teen FictionOrang bilang dia itu beku, didekatnya akan terasa dingin meski kemarau menyapa. Mendekatinya bukanlah hal yang mudah, dia tertutup oleh tembok tembok yang membentengi dirinya. Mendapatkan seutas senyum darinya adalah sebuah keberuntungan. Dia sangat...