Hari ini adalah hari kesialan bagi nayla. pertama dia telah dibuat menunggu oleh pria bernama aldi, padahal menunggu adalah hal yg paling tidak nikmat didunia ini, kedua dia bertemu dengan pria belagu yang mengundang kemarahannya dan ketiga dia terlambat masuk kelas padahal sekarang kelas XI ips 2 adalah jam pelajaran bu ainun, dia adalah guru sejarah yang terkenal dengan kedislipinannya guru itu akan melarang keras murid yg terlambat mengikuti pelajarannya dan akan menyuruh murid yg terlambat untuk membaca buku sejarah di perpustakaan setelah itu mempresentasikan apa yg dibaca pada guru tersebut.
"kenapa sih hari ini gue sial bangat" gadis itu menggerutu memikirkan nasibnya yg sangat tidak bersahabat untuk hari ini.
Satu persatu rak buku dia jelajahi mencari buku sejarah dengan halaman yg paling sedikit tapi yang dia temui selalu buku dengan halaman yg lebih dari 100 halaman
"gila mana mungkin gue baca buku setebel ini dalam waktu satu hari" nayla menatap buku buku raksasa yg tersusun rapih dihadapannya pikirannya membayangkan dirinya membaca buku buku tersebut dan membuat matanya minus dan dia harus memakai kaca mata tebal saat membaca. ohh tidak. gadis itu begidik ngeri membayangkannya
"lo nyari ini?" suara bass seorang pria membuat nayla kembali kedalam dunia nyata, nayla menoleh pada pria disampingnya dengan sebuah buku yg pasti sangat dibutuhkan oleh gadis itu.
"ini dia bukunya" gadis itu melirik pada buku yg dipegang oleh pria dengan gaya rambut yg menjulang ke atas hingga membentuk seperti jambul. setelah itu tatapan gadis itu naik ke atas memperlihatkan wajah pria yg telah mengundang kemarahannya "ngapain lo disini ?" tanya gadis itu dengan nada tak suka.
"lo nyari buku ini?" pria bernama dava itu mengulangi pertanyaannya dan tidak menjawab pertanyaan gadis dihadapannya
"siapa lagi yg nyari buku itu"
"yakin?"
"yakin seratus persen"
"oh gitu"
"iya"
pria itu tidak lagi berbicara dia memilih pergi dengan buku yg sedari tadi tetap setia digenggamannya membuat nayla menyesal tidak mengakui bahwa dia memang sedang membutuhkan buku tersebut.
"DAVAAAAAAA" teriak gadis itu dan membuat dava menghentikan langkahnya dan kembali menatap pada gadis yg memanggil namanya.
"gue pinjem bukunya" nayla berkata jujur walau sebenarnya dia sangat gengsi mengakuinya.
"ambil" titah dava, gadis itu langsung berlari menghampiri dava dan mengambil buku yang ada ditangan pria yg sedang berdiri dihadapannya.
"karena lo udah baik sama gue jadi gue akan memaafkan kesalahan lo hari ini"
"gue gak butuh maaf lo"
"ya udah kalau emang lo ga butuh gak masalah" jawab nayla tidak mau kalah.
pria itu hanya diam dan berlalu pergi meninggalkan gadis yang mempunyai rambut panjang yang sengaja diurai olehnya.
Tidak membuang waktu lagi, nayla akan membaca buku sejarah yang telah berhasil dia pinjam dari pria yang telah berbaik hati meminjamkannya walau tetap saja pria itu sangat menyebalkan dimata nayla. Dan pria itu tambah menyebalkan saat nayla membaca sebuah coretan dalam kertas kecil yang sengaja diselipkan didalam buku tersebut.
'mulai hari ini Nayla kamilla jadi pacar Ardava adriansyah'
gadis itu mengerutkan keningnya bukan karena dia tidak mengerti arti dari tulisan yang baru saja dia baca melainkan dia tak paham maksud pria itu menulis ini dan memberikannya pada dirinya.
"Dava sialan" umpat nayla "benerin dulu aja tuh rambut biar gak kaya jambul ayam jago punya pak somad" sambungnya.
Untung saja pria itu belum terlalu jauh dari lingkungan perpustakaan membuat nayla mudah mengejar pria yang sudah menambah beban pikirannya.
"woy dava" gadis itu memanggil dava namun pria itu tidak menengok sama sekali karena merasa tidak ada yg memanggil namanya.
"ARDAVA ADRIANSYAH" akhirnya pria bernama dava menghentikan kembali langkahnya karena suara yg kini sudah familiar ditelinganya
"apa ?"
"maksud lo apaan?" gadis itu bertanya, namum pria dihadapannya hanya mengerutkan keningnya pertanda dia tidak paham dengan pertanyaan gadis dihadapannya.
"maksud apa?"
"ini" nayla menunjukan kertas kecil yang tadi ia baca dan membuat pria dihadapannya kembali mengerutkan keningnya dan mengingat kembali kejadian sebelum dia memberikan buku sejarah itu pada nayla.
Flashback
"dav lo liat kesana deh" titah rifan dengan tatapan yg tertuju pada gadis yg sedang berdiri dihadapan rak buku tempat buku sejarah disimpan.
"kayanya dia nyari buku ini" pria itu menunjukan buku dengan sampul coklat pada pria yang kini sedang menatap pada gadis yg terliahat kebingungan memilih buku yg akan dia baca.
"ya udah kasiin" jawan dava dan kembali menoleh pada pria disampingnya
"lo aja yang ngasih"
"Gak"
"gue mau ketoilet kebelet"
"Alesan lo"
"lo kasih nih buku ke dia ya, kasian tuh cewek pasti lagi setres. kayanya dia dihukum sama bu ainun dan gue yakin si nayla dihukum gara gara dia nayariin si aldi kan lo yg udah bikin aldi lupa ada janji sama nayla" rifan mengingatkan dava pada kesalahan yg telah dia buat hari ini dan dengan berat hati dava menuruti pria dihadapannya.
"Hm" kata dava dan langsung berlalu pergi menghampiri gadis yg sedang terlihat setres mencari buku.
Flashback off
'bocah sialan' umpat dava dan kini tatapannya terarah pada gadis yg sedang meminta kejelasan darinya, seperti biasa dava akan selalu menunjukan tatapan dinginnya dan dia yakin gadis dihadapannya tidak akan bisa berkutik lagi
"lo udah gede pasti paham" kata dava yg enggan menjelaskan.
"gue paham dan gue gak akan pernah sudi jadi pacar cowok belagu kaya lo. GUE GAK MAU JADI PACAR LO" ucap Nayla penuh penekanan.
"gue gak minta lo jadi pacar gue"
"terus maksud lo apa?"
"lo udah SMA harusnya lo paham mana bentuk pernyataan dan mana bentuk permintaan" pria itu kembali berujar. kalau seperti ini tidak mungkin dia mengatakan kalau itu bukan tulisannya melainkan tulisan rifan.
akhirnya dia hanya mengikuti permainan yang dimulai oleh pria bernama rifandi irsyad. entah apa maksud pria itu melakukan ini pada dava. mungkin karena dia kasian pada dava yang selalu saja menjomblo dan tak pernah terdengar kabar dekat dengan seorang gadispun padahal wajah tampannya pasti akan memudahkan pria ini mendapatkan pacar terlebih lagi dengan kepintarannya wanita mana yg gak mau punya pacar ganteng dan pinter plus tajir. pasti banyak yg ngantri untuk jadi pacar ardava adriansyah, mungkin belum ada yg mampu mencuri perhatian dava dan terpaksa rifan melakukan hal ini agar temannya ini tidak digosipkan kalau dia adalah termasuk LGBT.
***
Jangan lupa vote dan komentar yaaaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Nayla
Teen FictionOrang bilang dia itu beku, didekatnya akan terasa dingin meski kemarau menyapa. Mendekatinya bukanlah hal yang mudah, dia tertutup oleh tembok tembok yang membentengi dirinya. Mendapatkan seutas senyum darinya adalah sebuah keberuntungan. Dia sangat...