Satu minggu sudah berlalu dan sudah satu minggu pula Nayla dan Dava resmi menjadi pasangan kekasih. Tapi keduanya tidak seperti sepasang kekasih pada umumnya, untuk berbicara berduapun tidak pernah mereka lakukan terutama Dava pria itu sangat cuek seperti biasanya. Saat berpapasan dengan Nayla pria itu tidak menunjukan senyumannya sama sekali bahkan tidak melihat kearah Nayla sedikitpun. Pria itu tetap bersikap dingin pada Nayla sama seperti dia bersikap dingin pada gadis lain.
flasback on
Gadis berlesung pipi itu baru saja keluar dari kantin dengan sebotol air mineral yang ada digenggamannya. Matanya menangkap seorang pria berusia sama dengannya sedang menyenderkan tubuhnya di dinding. Nayla mengikuti arah pandang pria itu dia melihat Dava berlari mengitari lapangan sekolah yang cukup luas itu.
"dia dihukum ?" tanya nayla saat sudah berdiri disamping Rifan.
"iya, gara gara lo tuh"
"maksudnya ?"
"dia dihukum sama miss ana gara gara pake baju olahraga" jelas Rifan yang membuat gadis disampingnya terdiam sejenak.
"lo mau tau sesuatu?" sambung Rifan.
"apa ?"
"tapi lo jangan marah ya"
"kenapa gue harus marah ?"
"janji dulu jangan marah" ucap Rifan sambil menunjukan jari kelingkingnya untuk ditautkan dengan kelingking Nayla.
"kaya bocah lo" pekik Nayla sambil menautkan jari kelingkingnya dengan Rifan, sedangkan pria itu hanya memamerkan sederet gigi putihnya.
"cepet ngomong" titah Nayla.
"yg nulis surat itu gue "jujur Rifan "tapi gue ngerasa aneh sama tuh anak, gak biasanya dia peduli sama cewek selain--"
"selain apa?"
"nanti juga lo tau"
"kalo ngomong jangan setengah-setengah"
"lo cari tau aja kalo lo mau tau"
"ribet lo jadi orang, pergi sana gue mau ngomong empat mata sana dia" Usir Nayla pada Rifan.
"segala ngomong empat mata,mata lo cuman ada dua doang juga"
"boda amat, udah sana pergi" usir Nayla kembali sambil mendorong tubuh Rifan agar menjauh dari hadapannya
"gue laporin bu tuti kalo ada yg pacaran disekolah" ancam Rifan sebelum pergi dari hadapan Nayla
"Dasar kampret, ini semua salah lo bangke"
flasback off
"nay dava tuh" bisik Dellia yang duduk disamping Nayla, Nayla dan teman temannya berada dikantin menikmati waktu istirahat yang sudah tiba.
Gadis itu mengikuti arah mata Dellia yang tertuju pada tiga pria tampan berjalan memasuki kantin. Mata hitam pekat milik nayla terarah pada satu pria yg berjalan dengan cueknya sambil menaruh kedua tangannya disaku celana. Gadis itu memperhatikan Dava dari kejauhan hingga satu ide cermelang bersarang diotaknya.
"mau kemana lo ?" tanya Windy pada Nayla yg tiba tiba bangkit dari duduknya.
"mau ngetes perasaan seseorang" jawab Nayla berlaga misterius.
"perasaan siapa ?"
"udah kalian duduk cantik aja disini gue mau jalanin tugas negara"
"serah lo nay" pasrah Agatha
"bye Nayla cantik pergi dulu"
*****
'Deg deg deg'
KAMU SEDANG MEMBACA
Catatan Nayla
Teen FictionOrang bilang dia itu beku, didekatnya akan terasa dingin meski kemarau menyapa. Mendekatinya bukanlah hal yang mudah, dia tertutup oleh tembok tembok yang membentengi dirinya. Mendapatkan seutas senyum darinya adalah sebuah keberuntungan. Dia sangat...