( 15 )

159 3 0
                                    

"kita lihat saja nanti, jangan sampai kau jatuh cinta padaku. Ingat, Jangan Sampai!" ucapku memerintahkannya

"kau yang jangan sampai terjatuh lebih dulu, ingat namaku Nona. Aku Andika Prasetya Wilaya"

"ya tap...."
"SHUT UP!!"

"Grand pelankan suara mu!. Dan kau jangan pernah beradu mulut dengan nya, ingat di pandai sekali.... Membolak balikkan makna yang ia maksud!"

"Hey! Aku tidak seperti itu." ucapku mengelak
"ya, kau memang seperti itu"

**********

"oh ya, dan Terimakasih telah menolongnya" ucap lia
"jika kamu tidak ada aku tidak tau apa yang akan terjadi hari ini dan esok hari" tambahnya

Dika hanya menganggukkan keplanya tanda jika ia mengucapkan "sama sama"

"dan Al, terimakasih sudah membawa ku bertemu dengan orang yang selalu menjadi beban hidup ku. Mungkin aku akan sibuk hari ini bersama nya"

" dengan ku ?" tanya Grand
"iya, dengan mu. Memang mau dengan siapa lagi ? " gerutu Lia

"kenapa harus dengan ku "
"ah, kau mungkin sudah lupa.... Tunggu sebentar " gantung lia sambil mengambil sesuatu di dalam tas nya itu

"apa ini ?" tanya Grand
"apa ini ? " ucap lia meniru ucapan grand dengan nada mengejek
"buka halaman pertama dari majalah itu "

Grand pun menurut dan membuka halaman pertama dari majalah itu. Dan betapa terkejutnya, ia melihat bahwa dirinya telah menjadi Hot News untuk dua hari sekarang ini. Ya memang sudah sepantas nya aku mendapatkan itu. Tapi lihat,

GRANADA ALWERTH SENGAJA MELEPASKAN GAUN SEXY NYA

DI BALIK PERISTIWA MEMALUKAN GRANADA ALWERTH

GRANDA ALWERTH SIMPANAN SEORANG CEO MUDA ?

Dan masih banyak lagi. Hey aku sangat tidak setuju dengan kata kata yang terakhir itu. Simpanan ? Aku simpanan Ceo Muda ? Maksud nya Dia. Huu sungguh tidak mungkin sekali.

"untuk apa kamu memberikan majalah tidak berguna itu padaku ?"

"supaya kau tau apa yang publik bicarakan tentang mu. Dan supaya kamu mau untuk aku ajak mengklarifikasi masalah ini. Jika tidak ... " ucap lia gantung

"reputasi ku akan hancur, dan selamanya aku akan menjadi simpanan Ceo Muda itu " potong Grand

"kau gadis yang pintar rupaya. Baiklah kalau begitu kami pamit dulu, karena kami sudah ada janji dengan beberapa wartawan yang biadab itu "

Author POV

Setelah kepergian mereka, Dika dan Al saling berdiam dengan tak ada salah satu pun dari mereka memulai pembicaraan sampai,

"apa yang harus kulakukan ? Aku merasa akan mati jika selalu berurusan dengan nya "

Al tau jika dika sedang membahas sesuatu yang sangat sensitif bagi dika

"apapun, jika itu memang membuat mu lebih baik dan merasa semua beban mu akan terangkat. Aku akan selalu mendukungmu Dik " jawab al sembari menghembuskan nafas nya dengan lembut

"apapun itu ? Bagaimana jika aku menggunakan seseorang sebagai kambing hitam ku ? " tanya dika lagi

" kambing hitam mu ? Maksud mu ? Menggunakan orang lain sebagai tameng mu begitu ?"

".........."

"ayolah, bahkan kau sendiri yang bilang bahwa kau benci untuk menyakiti perasaan seseorang apalagi jika seorang wanita "

"aku belum bilang jika dia adalah wanita " elak dika

"kau selalu mudah di tebak"

"benarkah ? Lalu bagaimana menurut mu ?" tanya dika kesekian kalinya

"jangan pernah menyakiti perasaan orang lain Dik, jika bagi mu rasa sakit itu sangat bertahan lama dan sangat sulit untuk disembuh kan, lalu bagaimana dengan orang lain ? Mereka juga sama seperti mu " jawab Al menasihati

"ya kau benar, aku memang tidak boleh menyakiti perasaan nya "

"apa Selena selalu saja mengganggu mu? Kenapa kau baru mempermasalah kan masalah ini lagi sekarang ?"

" ya, dia kembali mengganggu ku. Dia kembali akan membuat ku seperti alatnya, dia kembali membuatku seperti bukan diriku sesungguhnya"

Dika menghembuskan nafasnya kasar
"kenapa ayah tidak bisa melihat sisi arogan dari wanita ular itu al ?" tanya Dika frustasi

" bicara apa masalahmu pada seseorang yang akan menjadi kambing hitam mu, jika kambing hitam mu menyetujuinya, aku yakin dia telah merasa berhutang banyak padamu " jawab al

"dan lagi, aku juga tidak mengatakan jika kambing hitam ku memiliki hutang padaku al, aku ingin bertanya. Bagaimana bisa dengan mudahnya kau membaca semua isi pikiran ku ? Kau memiliki kemampuan itu ya ?" tanya dika

"mudah saja, karena bagiku kau adalah kemampuan itu sendiri. Well sepertinya pembicaraan kita cukup sampai disini, kalau begitu aku permisi " ucap al sambil berdiri dan merapikan jas nya kemudian dia membungkuk hormat dan pergi keluar lestoran itu.

aku kemampuan itu ? Dia bicara apa ? Mana mungkin bisa aku jadi kemampuan itu ? Dasar pria aneh ! Gumam dika di dalam hati.


















Hay, kangen ?
Jangan lupa Vote dan Komentarnya ya

Ig; @s_ap22

Tbc,

I'm SingerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang