23

6.4K 321 0
                                    

Benar2 minta maaf, kemarin2 masih sibuk bantuin temen pindahan toko. Dari margonda ke ruko D Mall. Masya Allah udah hujan macet mana parkirnya di ujung angkat2nya coy..... remuk semua ini badan.
Pulang ke grogol malam. Udah biasa hidup di grogol trus bantuin di depok anginnya euy badan tipis jadi pengen ikut terbang.
*

*

*
Jam pulang sekolah dinda tengah menunggu bram di halte depan sekolahnya yang berjarak 50 meter dr samping sekolahnya. Tadi sebelum dirinya keluar dari sekolah bima dan bara memberitahunya bahwa kedua kakaknya ada latihan basket unk pertandingan minggu depan. Tadinya dinda di ajak untuk menunggu di kursi penonton sambil menunggu bram datang. Namun dinda merasa tidak nyaman karena banyak siswi yg berteriak dinda. Nah seperti saat ini dirinya menunggu kakaknya di halte sendirian. Sudah 15 menit berlalu ponselnya kehabisan batre pula. Dirinya yg kini tengah duduk hanya memainkan sepatunya. Mengayunkan kedepan kebelkang memutar-mutar kadang kesamping kiri dan kanan.

"Huft...kak bram kemana sih ?"

Tiba2 putri berjalan ke arahnya memainkan ponselnya dan duduk di samping dinda. Dinda tidak tahu bahwa sedari tadi putri berdiri di samping gerbang menjaganya.

"Eh putri, nunggu di jemput ya ?"

"Hm"

"Lagi males bawa kendaraan sendiri ya ?"

"Hm"

Setelah itu hening

Dinda masih memainkan sepatunya terkadang kepalanya menengok ke kanan melihat siapa tau kakaknya sudah datang, tetapi nihil.
Putri memberhatikan dinda yg terlihat lelah tiba2

*krung...kruk...kruk*

Dinda memgangi perutnya menekan agar tidak berbunyi tapi ternyata tidak berpengaruh. Perutnya masih tetap berbunyi

"Memalukan, diamlah sebentar lagi" gumamnya karena malu kalau terdengar putri

"Ck... jadi dr tadi lo gak makan ?"

"Hehehehe" cengirnya

"Ikut gue" putri menarik pergelangan tangan dinda

"Eh eh eh kemana put ?"

"Nguras kolam !"

"Hah ??"

"Cari makan dodol"

"Tapi kalo kak bram dateng gimana ?"

"Barang kakak lo yg lain"

Hening

Putri membawa dinda duduk di warteg sebrang sekolahnya duduk dan memesan makan

"Makasih put"

"Hm"

Keadaan menjadi hening karena hanya ada mereka berdua yg makan dalam diam.
Sesekali putri menolehkan kepala kebelakang berharap bram datang segera datang

"Pake hp gue" putri menggeser ponselnya begitu saja dg wajah yg masih fokus pada makannya

"Em, masalahnya aku gak hafal nomor kak bram" dinda menggeserkan lagi dg tangan kiri dan tangan kanan yg menggaruk tengkuknya

"Nanti gue antar ke dalam nemuin bima. Cepet abisin keburu sore"

"Siap" dinda tertawa lebar dg tangan kanan memposisikan hormat

Mereka kini sudah masuk lagi di halaman sekolahnya,menuju area lapangan. Tepat di depan kelas yg terletak di pinggir lapangan putri dan dinda melihat bima cs tengah duduk melingkar terlihat mereka seperti kelelahan dan mungkin baru istirahat atau mungkin malah baru selesai latihan. Putri melirik dinda yg terlihat tersenyum hendak melambaikan tangannya ke arah kakaknya tepat saat akan melambaikan tangannya dan hampir berteriak putri berbalik dan pergi.

My Possesive Brother Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang