Part 19

79 14 8
                                    

Pagi menjelang. Michelle terbangun dari tidurnya. Kejadian semalam tak luput dari memorinya, menambah daftar kenangan buruk tentang seseorang yang sangat berarti didalam hidupnya. Bayangan masa lalu tercampur aduk dengan peristiwa yang baru saja semalam ia alami. Dunia seakan sempit, kemanapun ia pergi dan bagaimanapun usahanya untuk menyembunyikan keberadaannya selalu gagal.

"Benarkah ini yang disebut kekuatan Cinta?"

Sesekali Michelle memejamkan matanya karna sisa kantuk yang masih memenuhi matanya. Kejadian semalam terus terputar seperti kaset rusak.

*Kriinggg
(Sebuah sms masuk)

"Good morning, Elle. Sesuai perkataanku pada Jc semalam, hari ini aku akan membawamu pergi untuk sekedar jalan-jalan dan menikmati pemandangan Scotland. Aku akan menjemputmu jam 6 petang. See ya❤"

"Mark..."

"Rasanya sia-sia saja kusembunyikan diriku selama ini. Semua usahaku untuk pergi dari hidupmu hanya akan semakin mendekatkanku padamu. Apa yang harus kulakukan sekarang? Rasa sakit dihati ini...entah mengapa selalu kurasakan ketika aku mengingatmu. Dan jujur, ketika kau berada didekatku, aku masih merasa bahagia. Sungguh, sedikitpun aku tak memahami apa sebenarnya arti dari perasaanku ini"

*kringggggg
Seseorang menelpon Michelle

"Hallo? Good morning, Babe"

"Good morning, Jc"

"Elle, aku harus kembali ke Amerika hari ini. Hhh, aku akan merindukanmu, sangat merindukanmu"

"Sudahlah, Joshua. Pikirkan saja bagaimana kekasihmu. Dia pasti merindukanmu disana"

"Elle, bagaimana pendapatmu jika aku mencintaimu?"

"Apa maksudmu?"

"Kurasa aku telah jatuh Cinta padamu"

"Pikirkan kekasihmu, ia mengharapkan kehadiranmu disana. Dia itu seorang wanita, ia juga mempunyai perasaan yang seharusnya kau jaga, bukan kau hancurkan seperti ini"

"Ini perasaanku, aku pun tak bisa mengendalikannya"

"Maafkan aku, tapi aku sudah mencintai laki-laki lain. Dan kurasa kau harus belajar cara menghargai wanita. Kalau Kau bisa lakukan ini pada kekasihmu, lalu bagaimana denganku nanti?"

"Wait...siapa lelaki yang kau maksud?"

"Kurasa kau tak perlu mengetahuinya"

"Elle, katakan padaku!"

"Tidak"

"Katakanlah, sekarang"

"He's Mark Feehily from Westlife."

*teleponnya terputus

☆☆☆☆☆

Pukul 17.30

"Aku harus bersiap sekarang"

Michelle mempersiapkan dirinya seadanya. Ia memang tak suka mengenakan make up yang berlebihan, terlebih lagi ini bukan jamuan makan malam resmi, pemotretan, atau acara super resmi lainnya. Kali ini ia hanya sekedar hang out dengan seorang anggota Westlife.

Michelle yang sudah siap duduk diatas sofa sambil mengutak-atik handphone-nya. Ia terus menerus menoleh kearah jam dinding, padahal tanggal dan waktu tertera jelas di Handphone yang ia bawa.

"Entahlah, mengapa aku merasakan gugup yang luar biasa seperti ini."

*dingdong!

"Itu pasti Mark"

The Endless SacrificeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang