(1)

38 2 0
                                    

Mungkin ini adalah cerita pertama yang saya tulis di tahun 2018. Rasanya sudah lama sekali tidak menulis, jadi harap dimaklumi saja ya kalau misalnya tidak sesuai yang diharapkan,

jangan terlalu berharap lebih karena berharap itu terkadang menyakitkan,
hanya sekedar pesan saja sih.

Sebelum saya memulai bercerita lebih jauh, ada baiknya saya memperkenalkan diri terlebih dahulu. DWI. Iya, kalian bisa memanggil saya dengan nama itu. Memang bukan nama panggilan asli sih tapi itu diambil dari inisial nama lengkap saya Dinda Wulan Indriani, jadi untuk cerita kali ini kalian bisa memanggil saya dengan nama itu. DWI.

DWI, terserah kalian ingin membacanya seperti apa yang jelas saya sendiri juga kesusahan jika diminta untuk mengeja nama DWI. Bukan saya kok yang meminta untuk dipanggil seperti itu, panggilan itu muncul dari seseorang. Iya seseorang. Dan, cerita ini saya tulis untuk seseorang tersebut, seseorang yang membuat saya percaya bahwa sebenarnya saya juga masih berhak merasakan hadirnya seseorang yang sayang dengan saya serta saya juga masih pantas bahagia karena ada orang lain yang peduli serta memberikan perhatian lebih kepada saya, yang pasti selain dari keluarga dan sahabat-sahabat saya.

Seseorang tersebut adalah Dito. Kita memang berteman tapi belum sampai yang bertahun-tahun sih, kita sering ngobrol dan bercanda bersama dengan teman-teman yang lainnya juga. Namun, jika ditanya sejauh apa saya mengenal Dia, maka saya akan menjawab bahwa saya tidak begitu mengenal dia terlebih lagi tentang kepribadian atau sifat aslinya.

Maaf, di sini bukannya saya tidak dekat dengan dia hanya saja menurut saya Dito termasuk pribadi yang cenderung tertutup atau kurang terbuka jika dibandingkan dengan teman-teman yang lain.

Seolah dia memiliki sisi lain yang tidak sembarang orang mengetahui akan hal itu.

---OOO---

Happy Ending. Inginku dan Inginmu BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang