(3)

15 3 0
                                    

     Entah semenjak saya cerita kepada dia waktu itu, sekarang jadinya malah sedikit canggung dengan dia. Apa lagi setiap dia mulai diam, tidak menyapa sama sekali dan bertingkah seolah tidak kenal. Itu sangat menbuatku tidak nyaman.

Ahh saya tidak suka semacam itu.

Dan entah mengapa akhir-akhir ini saya sering merasa kesal tiap kali dia bertingkah seperti itu padahal dulu biasa saja. Ahh perasaan macam apa lagi ini.

     Hari demi hari terus berlalu, saya dan dia bisa dikatakan semakin sering bertemu karena kita terlibat dalam kepanitiaan suatu acara.

Kita selalu punya waktu untuk bicara berdua entah karena tidak sengaja atau bahkan karena ulah usil teman-teman. Dan entah sejak kapan saya suka ngobrol dengan dia, saya nyaman dan merasa aman jika dengan dia.

Apa saya mulai suka kepada dia?

Ahh padahal saya selalu menepis hal tersebut, saya selalu mengelak jika ditanya tentang hal itu. Tidak, tidak. Saya yakin benteng, tameng atau tembok saya masih sangat kuat untuk menghalau rasa itu. Saya tidak ingin sakit hati lagi.
Luka waktu itu rasanya masih membekas jelas, saya belum mampu menyembuhakan semunya jadi saya tidak ingin luka tersebut bertambah parah apalagi karena Dito.

     Dia memang sempat mengaku suka saya, dia sering memberikan perhatian-perhatian kepada saya tapi saya juga harus hati-hati dan sadar diri karena mungkin saja dia juga seperti itu ke perempuan yang lainnya. Ke perempuan yang jauh lebih dulu dia kenal juga mungkin.
Dia sedang mencintai seseorang tapi saya juga harus ingat bahwa dia tidak hanya mencintai perempuan itu saja, tidak hanya menyukai saya, bahkan dia juga mengaku menyukai perempuan lain. Ahh entahlah pernyataannya tersebut ibarat sebuah petir yang tiba-tiba menyambar, pernyataan tersebut terasa sangat menyakitkan untuk saya dengar.

     Bisa-bisanya dia bicara seperti itu kepada saya. Menyakitkan. Mengecewakan. Tapi saya tidak berhak marah kepada dia. Saya sadar diri kalau saya bukan siapa-siapa dia. Dan saya akan selalu mengingat hal itu. Pernyataan yang bagi saya sangat menyakitkan.

---OOO---

Happy Ending. Inginku dan Inginmu BerbedaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang