Part 10

12 3 0
                                    

"Renald,gue mau coklat itu!" pekik Nayra ketika melihat coklat kesukaannya.

"Ambil aja gih. Pilih yang lo suka Kak" jawab Renald.

"Maksud gue tolong ambilin. Gue nggak sampe. Rak nya terlalu tinggi" ucap Nayra. Sedangkan Renald menaikkan sebelah alisnya.

"Rak nya yang tinggi atau Kak Nayra yang pendek?" ucap Renald menggoda. Sedangkan Nayra mengerucutkan bibirnya kesal.

"Kalo gak mau ngambilin ya nggak usah ngehina gitu dong" ucap Nayra kesal kemudian berjalan pergi meninggalkan Renald. Namun baru selangkah,tangan nya sudah dicekal oleh Renald.

"Aelah iya deh maaf. Tadi cuman bercanda" ucap Renald. Sedangkan Nayra membuang muka. Terdengar Renald menghembuskan nafasnya.

"Ya udah sebagai permintaan maaf gue,gimana kalo Kak Nayra boleh ambil apa aja yang Kak Nayra mau. Gimana?" tawar Renald. Sedangkan Nayra nampak berfikir.

"Mm.. Oke setuju" ucap Nayra kemudian. Sedangkan Renald mengacak rambut kakak sepupu nya gemas.

Disaat Nayra akan membuka pintu mobil untuk perjalanan pulang. Nayra melihat Darrel di seberang jalan.

"Darrel.." gumam Nayra yang masih bisa didengar oleh Renald.

"Kak? Kenapa?" tanya Renald bingung. Ia pun mengikuti arah pandang Kakak sepupunya tersebut.

Renald melebarkan matanya melihat Darrel bersama dengan seorang perempuan seumuran dengan Nayra.

"Itu bukan nya pacar lo kak?" tanya Renald yang dijawab anggukan oleh Nayra.

"Dan perempuan itu siapa?" tanya Renald semakin penasaran.

"Dia.." jawab Nayra menggantung.

"Renald,kita pulang sekarang" pinta Nayra tiba tiba. Renald pun hanya mengikuti Nayra.

Dirumah

Sedari tadi Nayra terus melamun di kamarnya. Ia masih memikirkan kejadian tadi saat dirinya bertemu Darrel.

Tetapi yang membuat penasaran adalah mengapa wanita itu bersama Darrel. Karena wanita itu adalah Nabilla,sahabat Nayra.

Ini bukan kali pertama ia melihat Darrel bersama Nabilla keluar bersama. Namun ini sudah kedua kalinya dan itu sebab nya Nayra masih memikirkan hal ini.

Apa mungkin Nabilla dan Darrel ada sesuatu dibelakang Nayra? Nayra menggeleng mengusir pikirannya barusan.

"Gak mungkin.. Gue gak boleh negative thinking ke mereka berdua. Karena mereka adalah orang yang paling gue sayang. Jadi gak mungkin kalo mereka berdua ngekhianatin gue" gumam Nayra pada dirinya sendiri.

Entah sejak kapan Nayra melamun,ia tak menyadari bahwa Renald masuk ke kamarnya.

"Kak!" pekik Renald membuat Nayra terlonjak kaget.

"Renald! Jangan ngagetin gue ih!" ucap Nayra kesal.

"Lagian ngapain sih lo masuk ke kamar gue gak pakek izin lagi" gerutu Nayra dengan nada kesal. Sedangkan Renald menatap Nayra datar.

"Gue udah ketuk pintu lo kali kak. Tapi lo gak denger. Terus gue lihat pintu kamar lo gak ke kunci ya udah gue masuk" jawab Renald panjang lebar. Sedangkan Nayra menaikkan sebelah alisnya kemudian menghembuskan nafasnya perlahan.

"Lo kenapa sih Kak? Kok ngelamun mulu" Tanya Renald kemudian ikut duduk disamping Nayra.

Nayra mengambil guling kemudian ia meletakkan dipangkuannya sambil meletakkan tangan kanan nya didagu.

"Renald,kalo orang curiga itu boleh gak sih?" tanya Nayra setelah beberapa menit mereka terdiam.

"Curiga?"

Cinta Dan SahabatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang