3 Tak

711 52 8
                                    

🔧🔧🔧

🔊 Itzy ~ Wannabe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🔊 Itzy ~ Wannabe

Setelah tadi berhasil mengerjai Adit, dengan ditemani lagu yang sedang terputar di radio disampingnya, senyum jahil tak lepas dari bibir Treya. Hatinya geli sendiri membayangkan bagaimana reaksi Adit ketika melihat keempat ban mobilnya kempes.

Oke.Untuk besok gue gakkan bawa Bento ke sekolah. Bisa berabe jadi nya. Tu orang pasti marah gila. Bisa-bisa cuman stang Bento aja yang bakalan gue bawa pulang. "Iii serem juga kek nya. Tapi gue seneng bisa ngebalas dia. Hihihiii,"

guman Treya sambil membayangkan kemarahan Adit.

"Tre. Kamu kenapa dari tadi kakak peratiin kamu senyum-senyum terus. Kakak serem sendiri nih."

"Hehehe nggak kenapa-napa kok kak. Ada yang lucu aja di group. Jadi gimana pesanan tadi pagi kak?"

"Yang tadi pagi udah di jemput sama yang pesan. Kebetulan dia sendiri mau jemput."

"Oo syukurlah. Maaf ya kaak."

"Iya, nggak apapa, 'kan itu juga bukan kesalahan kamu."

"Makasih ya kak. Jadi sekarang, ada pesanan yang mau diantar lagi kak?"

"Ada. Tunggu sebentar. Ini, kali ini kamu harus hati-hati banget. Kakak nggak mau kamu jatuh lagi."

"Sip bos." Treya langsung berangkat mengantarkan pesanan itu.

Entah kenapa Treya selalu senang kalau sedang mengendarai Bento apalagi mendengar suara khas vespa yang treng, teng teng teng, teng, teng.
Ntahlah itu menjadi hiburan tersendiri olehnya.

Cukup lama Treya berkendara, sekarang sampailah dia di depan sebuah rumah megah yang menjadi alamat pesanan itu.

Cukup lama Treya berkendara, sekarang sampailah dia di depan sebuah rumah megah yang menjadi alamat pesanan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi. Pesanan dari toko bunga wishkly datang," sahut Treya agak keras agar bisa terdengar oleh pemilik rumah.

Tak lama menunggu, pintu yang barusan di ketuk Treya pun terbuka. Membuat Treya mengukirkan senyuman di bibir nya. Bukan karena apa, ini merupakan awal bentuk pelayanan pada pelanggan yang sudah membuat pesanan di tokonya.

Love On VespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang