2 Tak

859 59 7
                                    

🔧🔧🔧

"Sial banget gue pagi ini Cit. Sumpah," keluh Treya pada Citra sambil meletakkan tas nya di atas meja.

"Emang kenapa Tre?" Citra yang barusan fokus membaca novelnya sekarang beralih pandang ke Treya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Emang kenapa Tre?" Citra yang barusan fokus membaca novelnya sekarang beralih pandang ke Treya. "Ya Allah, Lo kenapa pada luka-luka gini?" Citra langsung menutup dan meletakkan novelnya.

"Gue tadi diserempet sama mobil dan orangnya nggak tanggung jawab."

"Jahat banget tu orang. Sini gue obatin." Citra langsung merogoh tasnya untuk mengambil peralatan P3K. Dia memang selalu membawa kotak P3K kecil di tasnya, karena selain dia anggota PMR dia juga sering jatuh sendiri soalnya.

"Iya, Jahat banget. Jangankan tanggung jawab, minta maaf aja nggak. Dan lo tau Cit apa yang dia bilang ke gue?" keluh Treya pada Citra sambil menghadapkan lukanya.

"Apaan?" tanya Citra sambil mengobati luka Treya.

"Heh lo! Kalau gak bisa bawa motor ya gak usah pakai motor. Ganggu jalan orang tau ga!" ucap Treya sambil menirukan logat anak laki-laki tadi. "Habis itu dia langsung balik ke mobilnya."

"What the... Songong banget dia."

"Bangeeeettt," jawab Treya dengan geramnya.

Citra masih tetap mengobati luka Treya sampai salah seorang guru masuk ke dalam kelas tersebut.

***

"Dan tadi pagi pas di parkiran gue dikejar satpam gegara nendang mobil tu orang, malah alarmnya pake bunyi lagi," lanjut Treya sambil mengaduk-aduk mie ayamnya.

Cerita Treya masih berlanjut sampai di kantin, tadi terhenti karena Treya tipekal orang yang hanya bisa fokus pada satu kegiatan.

"Sumpah? Hahah kasian banget lo Tre." Citra tertawa mendengar kejadian yang dialami Treya itu.

"Ketawain aja gue sampe lo puas. Kapan perlu sampe mulut lo gak bisa mingkem lagi."

"Ye gitu amat kutukan lo ke gue. Tapi mo gimana lagi. Hahaha...." Citra masih saja tertawa.

"Jadi orangnya juga sekolah di sini?" Sekarang Citra mencoba meredam tawanya.

"Nggak tau. Gue sebelumnya nggak pernah liat mukanya di sini," jawab Treya sambil menyeruput mie ayam ke mulutnya.

"Itu 'kan karena lo emang gak pernah peduli sama orang yang sekolah sini."

Memang benar yang diucapkan Citra, kalau Treya nggak pernah memperdulikan orang-orang yang ada di sekolah ini kecuali orang-orang yang berurusan dengan nya. Sikap ketidak pedulian Treya ini terkadang membuat Citra putus asa kalau mau menceritakan berita yang sedang booming di sekolah, karena Citra harus menjelaskan satu-satu ke Treya.

"Yee, Buat apa juga gue meratiin orang yang nggak meratiin gue Cit," sanggah Treya sambil menghadap ke Citra selesai menyeruput mie ayamnya.

"Ya setidaknya lo tau dengan orang-orang yang satu sekolahan sama lo."

Love On VespaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang