DANIEL bangun lebih pagi hari ini, matahari bahkan belum benar-benar menempati tahktanya saat Daniel bangkit dari posisi tidurnya. Jihoon yang tidur di sisi kanan Daniel terlihat masih pulas dengan tidurnya, Daniel mengusap rambut Jihoon pelan sebelum dirinya pergi keluar dari kamar tidur mereka.
Ruang tengah yang masih gelap tidak memperlambat langkah Daniel menuju ke arah kulkas. Saat dirinya membuka kulkas memang ada beberapa bahan makanan, Minki―Ibu Daniel lah yang menyiapkan seluruh isi rumah dibantu dengan Hyungseob. Tapi Daniel yakin isi kulkas itu seratus persen dilakukan oleh Ibunya itu. Wanita paruh baya yang masih begitu lincah mengurusi rumah tangga dan bisnis fashion-nya yang awalnya hanya dikelolahnya dengan alasan "Bosan di rumah".
Daniel mengeluarkan empat butir telur, daun bawang, tomat dan susu kotak. Dibukanya susu kotak itu dan dituangnya setengah isi dari kotak susu itu ke dalam wadah mangkok bening, sisa dari susu itu berakhir di perut Daniel yang sepertinya sudah begitu kelaparan hari ini. Dipecahkannya telur yang diambilnya, lalu dipotongnya daun bawang yang sudah selesai dicucinya bersama dengan tomat ceri yang sekarang dipotongnya dadu agar lebih mudah untuk tercampur sarinya dan daging buahnya ke dalam adonan omelette.
Sambil bersenandung kecil Daniel mulai asik mengocok isi mangkoknya, Daniel sempat kesusahan mencari di mana wajan penggorengan disimpan dan saat menemukannya Daniel sedikit terkejut melihat Jihoon yang sudah berdiri di depan pintu kamar dengan wajah bantal yang membuat Daniel terkekeh geli.
"Selamat pagi!" sapa Daniel sambil tesenyum lebar ke arah Jihoon.
"Selamat pagi," jawab Jihoon dengan suara yang sedikit serak, matanya belum terbuka sempurna.
"Aku sedang memasak omelette, ingin makan sesuatu yang lain?" tanya Daniel menawarkan diri untuk memasak sesuatu untuk Jihoon.
"Bisa buatkan aku roti bakar? Apa kita punya roti?"
"Aku rasa kita punya, tunggu biar aku cek dulu," Daniel kembali membuka kulkas dan menemukan satu kantung roti tawar dari bakery kesukaan Daniel sewaktu SMA. "Apa kau ingin yang lain lagi?" tanya Daniel sambil mengeluarkan dua lembar roti tawar dan dimasukkan ke dalam mesin pemangang roti.
"Aku ingin susu pisang," ujar Jihoon dengan nada memelas.
"Sepertinya kita tidak punya susu pisang, bagaimana kalau kubuatkan smoothies pisang?" tawar Daniel.
"Tidak masalah," jawab Jihoon sambil meraih salah satu buah anggur yang ada di salah satu keranjang buah yang ada di pantry.
Jihoon memperhatikan Daniel dari belakang dalam diam, bahu lebar pria itu seperti menyembunyikan setiap gerakan yang sedang Daniel lakukan di balik sana. Sesungguhnya Jihoon sedikit penasaran dengan kemampuan memasak Daniel, seumur hidup Jihoon dirinya hanya melihat Daehwi dan Hyungseob saja yang membuatkannya sarapan seperti ini. Namun sekarang, suaminya lah yang berdiri di depan kompor dan menyiapkan sarapan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2]Because We're Not In Love [NielWink][√]
Fanfiction[Omegaverse content] Jihoon tidak suka dengan tetangga barunya, bukan hanya berisik, tetangganya itu juga selalu mabuk-mabukan di tengah malam. Jihoon yang merupakan mahasiswa semester akhir tentu saja butuh ketenangan untuk mengerjakan tugas-tuga...