열아홉

2.4K 442 322
                                    

JIHOON menggerang frustrasi saat ini Kuanlin yang datang dan mengatakan akan membantunya rupanya tidak membuat semuanya lebih mudah, padahal sudah hampir empat hari sejak kejadian Kuanlin mengajaknya menikah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JIHOON menggerang frustrasi saat ini Kuanlin yang datang dan mengatakan akan membantunya rupanya tidak membuat semuanya lebih mudah, padahal sudah hampir empat hari sejak kejadian Kuanlin mengajaknya menikah. Jihoon tidak tahu harus bagaimana sekarang, dirinya kebingungan setengah mati mencari jawaban dari segala pertanyaan yang ada di otaknya.

"Hyung!" suara nyaring Jinyoung menggema di seluruh kediaman keluarga Park.

Jihoon lalu turun dari ranjangnya dan berjalan keluar kamar, menemukan sosok Jinyoung dan Daehwi yang membawa beberapa tas belanja di tangan mereka. Daehwi langsung menghampiri Jihoon dan memeluknya erat, sebuah senyuman hadir di wajah Jihoon saat merasakan tubuh Daehwi yang kecil dan kurus memeluknya erat.

"Bagaimana keadaan Hyung? Apa baby-nya menyusahkan Hyung?"

"Tentu saja tidak, dia sangat tenang."

"Hyung, aku membawakanmu pudding dari Nayana Bakery... Hyung menyukainya kan?" Daehwi lalu bergeges menarik tangan Jihoon untuk duduk di atas sofa yang ada di dalam kamar Jihoon.

"Mereka membuat menu baru, pudding macha dengan fla vanili yang ditambahkan dengan beberapa jenis bunga yang biasanya bagus untuk relaksasi," jelas Daehwi.

"Terima kasih," ucap Jihoon sambil menerima pudding yang diberikan oleh Daehwi kepadanya.

"Jadi... aku dengar kalau Kuanlin datang ke sini, apa kalian membahas sesuatu?"

Jihoon terdiam saat mendengar pertanyaan dari Jinyoung, dirinya sekarang benar-benar tidak tahu harus bagaimana. Masalahnya dan Daniel masih belum menemui titik terang dan sekarang Kuanlin mengajaknya menikah sebagai bentuk solusi dari masalah Jihoon dan Daniel. Jihoon menatap Daehwi dan Jinyoung yang balik menatapnya penuh rasa ingin tahu.

"Kuanlin sudah tahu mengenai rencana perceraianku dan Daniel, dia juga sudah bertemu Daniel."

"Aku bertaruh Kuanlin pasti memukul Daniel!" kekeh Jinyoung.

"Aish kau ini merusak suasana saja, sana! Lebih baik kau pergi ke ruang TV dan menonton."

"Daehwi-ah aku hanya bercanda," bujuk Jinyoung.

"Makanya jangan menyela pembicaraan ini, kita sedang membicarakan sesuatu yang menentukan masa depan dua orang saat ini! Kalau kau terus seperti ini, sepertinya tidak heran kenapa kita selalu harus menunda pernikahan."

"Baiklaaah," jawab Jinyoung sambil duduk tenang di karpet berbulu yang ada di kamar Jihoon.

"Ayo Hyung lanjutkan!"

Jihoon terkekeh pelan saat melihat bagaimana Daehwi yang lemah lembut itu bisa membuat Bae Jinyoung yang terkenal sebagai pembangkang menurut dan patuh pada setiap kata yang Daehwi ucapkan. Daehwi lalu meraih tangan Jihoon dan tersenyum lembut ke arah Jihoon, seolah-olah mencoba meyakinkan Jihoon untuk menceritakan segalanya.

[2]Because We're Not In Love [NielWink][√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang