4.4K 557 214
                                    

JIHOON berlari masuk ke dalam apartemennya dengan napas memburu, dirinya bahkan tidak memperdulikan pintu apartemen yang dibantingnya tanpa ampun setelah berhasil keluar dari apartemen tetangganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

JIHOON berlari masuk ke dalam apartemennya dengan napas memburu, dirinya bahkan tidak memperdulikan pintu apartemen yang dibantingnya tanpa ampun setelah berhasil keluar dari apartemen tetangganya. Tubuh Jihoon merosot dan bersandar di balik pintu apartemennya, memejamkan mata sambil mencoba menghapuskan bayangan wajah tetangganya itu.

Rasa takut menggerogoti Jihoon saat ini, dirinya lalu segera masuk ke dalam kamarnya dan mengambil ponsel yang sejak tadi di letakkannya di atas meja nakas yang tidak jauh dari ranjangnya. Dengan cepat Jihoon melakukan panggilan cepat dan―

"Daehwi-ah? Kau sedang di mana sekarang?"

"Aku sedang bersama dengan Baejin-hyung sekarang, ada apa Hyung?"

"Bisa kalian ke tempatku?"

"Bisa, apa Hyung butuh sesuatu?"

"Tidak ada, kalian bawalah apapun yang kalian butuhkan ke sini dan menginaplah."

"Ada sesuatu yang terjadi?" tanya Daehwi khawatir.

"Hm... aku akan menceritakannya pada kalian setelah kalian sampai di sini."

Setelah mematikan ponselnya Jihoon lalu naik ke atas ranjangnya dan duduk diam memandang tembok pembatas yang ada. Bayangan wajah itu kembali muncul ke pikiran Jihoon dan mengusiknya, aroma tubuh seperti bau rerumputan yang baru selesai dipotong yang berpadu dengan wangi wine yang begitu terasa saat bibir Jihoon dan tetangganya itu bertemu.

Jihoon mengusap wajahnya kasar, dirinya tidak tahu harus berbuat apa saat ini. Perasaan jijik dan terhina yang dirasakannya tidak sebesar seperti yang diharapkan oleh Jihoon, hanya ada perasaan hangat yang Jihoon rasakan dari bekas ciuman itu. Sebuah ciuman yang sedikit memaksa, namun membawa Jihoon untuk ke sisi lain dari perasaan itu.

Hampir setengah jam Jihoon berdiam diri saat bunyi bel apartemennya berbunyi, dengan cepat Jihoon melangkah turun dari ranjangnya dan membukakan pintu apartemen. Di sana sosok pemuda dengan postur tubuh tinggi namun kurus bersama pemuda lain yang memiliki wajah yang kecil berdiri.

"Hyung apa sesuatu terjadi?" tanya Daehwi sambil menggenggam tangan Jihoon.

"Tidak, tidak apa-apa."

"Wajah Hyung pucat sekali, apa Hyung yakin baik-baik saja?" kali ini pemuda bernama Jinyoung yang bertanya.

"Entahlah," Jihoon menatap keduanya dengan pandangan berkabut.

Daehwi lalu membawa Jihoon masuk ke apartemennya dan duduk di sofa, dengan cekatan Daehwi menuju ke arah dapur dan membuka salah satu laci pantry. Jinyoung memilih untuk meletakkan beberapa bawaannya dan Daehwi di salah satu kamar yang biasanya mereka tempati jika menginap di apartemen Jihoon.

[2]Because We're Not In Love [NielWink][√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang