하나

4.9K 644 160
                                    

PARK JIHOON memandang layar laptopnya dengan pandangan kesal, dirinya sudah selesai pemeriksaan bagian bab satu dan dua untuk skripsinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

PARK JIHOON memandang layar laptopnya dengan pandangan kesal, dirinya sudah selesai pemeriksaan bagian bab satu dan dua untuk skripsinya. Dirinya sudah sangat bingung menghadapi setiap coretan berwarna merah yang diberikan dosen pembimbingnya.

Saat dirinya melirik ke arah bawah layar desktop-nya, Jihoon menghela napas panjang—dirinya harus begadang lagi hari ini. Dirinya lalu merenggangkan tubuhnya yang lelah, Jihoon berjalan ke arah pantry dan membuat secangkir kopi.

Jihoon juga mengambil sebuah roti daging yang kemarin sore dibelinya dari toko roti yang berada tidak jauh dari kampusnya. Mata Jihoon terasa berat begitupula tubuhnya.

Babogachi aswium manheun noraega
Haneure dahgireul
Nunmul soge bamsae-un nae gidoga
Ma-eume dahgireul

Eoryeosseo naega ireol jureun mollasseo
Dangyeonhan geora geuttaen saenggakhaesseosseo

Naege namgyeojun misoga
Ajikdo i gaseumsoge namaisseo

Soljikhi na ajigeun badneun sarangi
Pilyohan gabwa hollo nameun sigani

Gireojilsurok dulyeobgo geurae
Geuttaega geuribgo neomu bogo sipgo geurae

I miss you so much
Ijeseoya neukkyeo uri gonggan
I miss you so much
Ireohge nunmuri naneunde wae nan

Mollasseulkka

Sayup-sayup Jihoon bisa mendengarkan nyanyian lirih dari arah balkon apartemennya. Dirinya menghela napas, tetangganya selama dua tahun ini membuatnya sakit kepala setiap malam karena kebiasaan bernyanyi dan mengamuk di malam hari serta mengoceh sambil mabuk-mabukan semakin membuat Jihoon berang.

Lagu yang sama dan selalu di jam yang sama, tetangga Jihoon itu membuatnya semakin gila karena kurang istirahat di malam hari. Jihoon sering tidur dini hari karena dirinya tidak ingin terganggu tidurnya karena nyanyian yang seperti kaset rusak dari tetangganya.

Jihoon kembali ke depan laptopnya dan menyumpal telinganya dengan earphone namun sialnya lagu yang diputar malah lagu yang sama dengan nyanyian seseorang di seberang sana. Jihoon mengumpat sesaat, tapi akhirnya memilih untuk diam dan menikmati saja.

"Emosiku jadi naik-turun karena tetangga sialan itu."

Sambil menguap lebar Jihoon mencoba fokus menyelesaikan apa yang harus diselesaikan olehnya malam ini. Tepat saat waktu menunjukkan pukul setengah tiga pagi, Jihoon akhirnya memilih untuk naik ke ranjangnya dan tidur.

"Besok hanya ada jadwal siang, aku bisa tidur cukup...," gumam Jihoon sambil menarik selimutnya sampai ke leher.

Udara kota Seoul saat ini memang sangat dingin, sudah hampir memasuki musim dingin. Namun tetangga Jihoon itu masih asyik duduk di pintu yang menghubungkan kamarnya dan balkon, udara dingin yang menusuk sanubarinya diacuhkannya.

[2]Because We're Not In Love [NielWink][√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang