Aku rindu
Jelas aku sangat sangat rindu
Entahlah memang tidak ada kenangan kalbu
Namun rasanya kita sudah semakin jauhMinggu lalu
Atau bulan lalu
Ah, jujur saja aku sudah lupa terakhir kali kita bertukar kata
Aku pun lupa terakhir kali aku memaksa mu agar tetap bertukar pesanSetiap detik nya aku sebenarnya paham
Bahwa kita semakin jauh dan mungkin seperti siang dan malam
Kamu tau sayang nya aku sudah jatuh terlalu dalam
Rasa ku semakin mendalam
Dan rindu itu sering hadir di waktu malam
Lalu apakah sulit untuk mu menitip salam?Hei, tembok mu terlalu keras
Kamu terlalu terpaku pada masa lalu yang sudah melintas
Kamu terlalu takut dan peduli akan paras
Sejujurnya aku sudah lelah menanti mu dalam harap cemasAda hal di dunia ini yang mudah namun menyulitkan
Aku tak butuh senyuman atau palsu akan harapan
Aku hanya butuh kepastian
Entah untuk memulai atau penolakanJika saja boleh aku ulang waktu
Lebih baik aku tetap jadi penggemar batu
Yang diam dan terlintas biasa dihadapan mu
Bisa memandang tanpa harus kenal apa itu kakuAku masih saja membayang kaos merah penghantar pulang di waktu senja
Aku masih ingat suara khas dari seseorang yang terlihat sangat bersahaja
Semua masih membekas bagaimana kamu membuka suara hanya sekedar menghilangkan kesunyian sajaHei, sekali lagi aku harus apa?
Mundur dan tak dapatkan apa-apa?
Selalu saja waktu yang menjadi alasan yang menyapa
Lalu kapan tiba saat untuk saling sapa26/01
KAMU SEDANG MEMBACA
Penikmat Masa Lalu
PoetryLalu jika rindu mengganggu, namun tak berujung temu. Disini pelampiasan ku mengadu, hingga menjadi candu. Dari seorang penikmat masa lalu.