18

681 42 6
                                    

Kamu memang tidak pernah berubah,
Iya, semenjak kamu berjalan berlawanan arah.

Jangan bicarakan soal harga diri pada ku,
Karna, semua sudah habis untuk ku korban kan agar kau tahu.
Tentang malam, bagaimana cara ku merindu.
Tentang diam, dimana otak ku hanya berputar tentang masa lalu.

Maaf, atas segala sikap ku yang mengusik.
Saat kamu baik, aku lemah dan lagi-lagi tertarik.
Saat kamu tertutup, lagi-lagi aku lupa bahwa aku bukan siapa-siapa.
Saat kamu pergi, lagi-lagi aku menunggu atas hal yang tak wajar lagi untuk sosok yang datang dari masa lalu.

Aku tidak ingin melupakan,
Hanya ingin baik-baik saja ketika kenangan itu datang mulai menyerupai.
Aku tidak ingin membenci,
Hanya ingin biasa saja ketika melihat kamu dengan yang lain.

Ingin ku terlalu sederhana,
Jangan pernah pergi lagi.
Sekalipun teman, kamu akan tetap ada di setiap harapan.
Harapan, bahwa suatu saat nanti jarak kita benar-benar dekat meskipun ribuan langkah melekat.

Aku menyukai setiap inci yang ada pada diri mu,
Lensa mata itu cukup mengunci tatapan ku agar tidak melirik siapapun.
Tarikan bibir mu yang menyerupai coklat kesukaan ku,
Suara yang ku tahu tidak pernah berhenti membuat peluh dingin mengalir di tubuh ku.

Sesekali lihat lah diksi ku,
Betapa mengenaskan nya aku saat merindu.
Sekali lagi, niat ku hanya mengabadikan.
Kembali atau tidak nya dengan mu,
Bukti kata ini tidak akan pernah berubah meski entah hati ku sudah jadi milik siapa.

Nanti, lain kali belajarlah mengatakan yang sebenarnya.
Tentang siapapun itu yang sedang meratui hati mu,
Tentang rasa apapun itu yang sedang mengganggu mu.
Tentang dia, yang ku tahu tidak akan menjadi aku.






Lagi:22

Penikmat Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang