9

1.4K 59 2
                                    

Perihal cinta yang akhirnya berakhir atas nama derita.
Bukan kita, jelas ini hanya terjadi pada siapa yang paling terluka.
Bukan perihal aku mengatasnamakan ditinggalkan.
Namun pada faktanya kamu pergi disaat aku memilih bertahan.

Pada hati, yang kini menjadi alasan mengapa aku seakan mati.
Pada kamu, yang kini menjadi alasan mengapa aku terlalu mudah menunggu.

Ada kisah dibalik patah hati yang parah.
Ada hubungan yang mestinya ku jaga agar tak salah arah.
Ada kita yang mestinya tak berubah dan mau mengalah.
Dan ada mereka yang mestinya ku dengarkan selagi kamu dan aku belum berubah.

Cacian bahkan makian terlalu sering ku dengarkan,
Saat aku lebih memilih berlalu dan ingin mempertahankan.
Pedasnya bumbu berwarna merah pun seakan kalah,
Saat sahabat berubah arah dan kian menimbulkan amarah.
Dan semua ku lakukan saat pertentangan tentang kita mulai terarah.

Pada rindu yang selalu menggebu,
Menjadi candu semenjak kamu lebih memilih berlalu.
Pada masa dimana aku masih menjadi alasan mu menunggu,
Kini sudah bermetamorfosis menjadi masa lalu.
Pada hari dimana semua telah diakhiri atas nama waktu,
Aku berharap ada sedikit celah meskipun kita tak mungkin lagi bersatu.

Kita adalah sekumpulan orang bersama tanpa rencana,
Yang tak sengaja menyimpan rasa saat bersama.
Lalu tumbuh kian menjalar hingga lupa bahwa ada yang lebih berharga,
Tanpa sadar mengikat hati lalu lupa bahwa semua tidak akan selalu ada.
Begitupun kamu yang katanya berbeda,
Namun akhirnya hanya pergi dan meninggalkan luka.

Harusnya saat itu kita tidak perlu berubah.
Kita hanya perlu menjadi teman yang terus berjalan sesuai arah.
Bukan menyalahi langkah lalu tak mau mengalah.

Hingga kita berada pada persimpangan jalan dua arah,
Dimana kamu dan aku harus memilih yang dianggap salah.
Lalu berjalan menjadi seorang diri yang menyimpan luka tak berdarah,
Dan melambaikan tangan sebagai tanda bahwa kita akan berpisah.

Selamat menikmati diksi dari seseorang yang telah patah hati.
Ku harap yang patah akan terganti,
Dan yang pergi tidak memberi luka lagi,
Terima kasih, telah menjadi alasan indahnya pagi,
Telah menjadi alasan indahnya mencintai lagi.

Kamu, kini sudah menjadi hal yang sebaik nya ku lepas.
Melupakan bahwa dulu kamu lah prioritas,
Dan mengingat ada hal selain kamu yang lebih pantas,
Selamat datang kembali, pada fase dimana kita akan berjuang atas nama solidaritas.

....

Penikmat Masa LaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang