Jangan berlebihan, ini bukan lagi tentang kita yang sedang bertahan.
Melainkan menunda perpisahan.Maaf aku ucap dahulu saat ini,
Ketika yang aku baca kalau hati sudah tidak sudi.
Saat sikap ku mulai dingin,
Itu tanda nya aku sudah tidak lagi ingin.
Entah untuk meneruskan, atau bertahan.Aku percaya tentang makna berjuang,
Karna meski kita sudah berikatan.
Aku masih saja ingat tentang dia yang ku sayang.
Dan nyatanya, pada mu aku tidak lebih dari penasaran.Aku tidak akan mengatakan,
Sepatah dua kata pun tentang kita yang sebenarnya sudah enggan.
Atau ralat, aku saja mungkin yang enggan.
Dan kamu, masih sedia bertahan.Yang perlu kamu ingat,
Yang paling dekat, lebih berpotensi berkhianat.
Saat kamu memilih untuk mendekap, aku harap kamu bisa mengerti aku melalui sikap.
Sikap yang enggan, yang tak hangat lagi,
Itu tanda nya, kamu sudah tidak lagi ada arti.Pada semesta,
Aku tahu hukum alam itu ada.
Ketika aku membuat luka,
Dan disitulah aku memulai, proses dari sebuah makna.
Tentang, karma.Terima kasih, telah menyukai ku melalui mata.
Telah hadir lewat berbagai rasa suka.
Namun maaf, ada hati yang lebih berduka.
Saat kita mulai menyatukan rasa.Tidak seharusnya kita lebih dari teman,
Karna rasa ku bukan sungguhan, ini hanya sekedar penasaran.Selamat malam🖤
Sudah aku buat, beberapa kalimat yang ku rangkai lumayan singkat,hehe.
Cek ig nya : @diksi.zn
Jangan lupa tinggalkan jejak🖤
KAMU SEDANG MEMBACA
Penikmat Masa Lalu
PoetryLalu jika rindu mengganggu, namun tak berujung temu. Disini pelampiasan ku mengadu, hingga menjadi candu. Dari seorang penikmat masa lalu.