Calling(1)📞

2.8K 205 4
                                    

Malam ini Irene tidur di sofanya.Bukan,ia tak berniat untuk tidur di sofa.Mana mau seorang Bae Irene tidur di sofa?saat ini ia hanya sibuk mengotak-atik ponselnya.hendak mencari tau siapa yang menelfonnya tadi.

"huuhh kenapa nomornya tidak bisa dicari!" teriaknya kesal.

Hal itu membuat Yeri keluar dari kamarnya.

"Hei Unnie,kenapa kau berteriak?ada apa?"tanya Yeri pelan.ia agak takut dengan Irene akhir² ini.

"tidak apa,kau tak perlu mencampuri urusanku" jawab Irene dengan datar.

"kau ada masalah unnie?"tanya Yeri dengan serius.ia berjalan dan memilih untuk duduk di samping Irene.

Irene hanya diam.ia malas menjawab pertanyaan dari Yeri.dalam hati baiknya,ia masih punya rasa kasih sayang untuk Yeri.Ia menganggap Yeri sebagai adik kandungnya.

"tidak.aku tidak ada masalah" jawab Irene tersenyum manis.

"Sungguh?"tatap Yeri.

"Iya sungguh" jawab Irene sambil membalas tatap Yeri.Yeri terlihat sangat menggemaskan.itulah sebabnya Irene tidak bisa memarahi Yeri.

Lalalala lalala~

Nada dering ponsel Irene kembali berbunyi.

"Unnie,siapa yang menelfonmu malam² begini?"tanya Yeri langsung.

"hmm pasti orang itu lagi!" gumam Irene dalam hati.ia sangat kesal.

"Entahlah,aku juga tidak tau" jawab Irene dengan mengangkat bahunya,tanda tidak tau.

Yeri pun langsung mengambil ponsel yang ada di tangan Irene sambil tersenyum.
"Unnie,biar aku yang angkat!"ucap Yeri dengan senyum jailnya.
Irene yang melihat itu hanya biasa saja.ia membiarkan Yeri mengangkat telfon itu.

"Haloo?" ucap Yeri agak keras.

"Ya halo?ini Bae Irene?benar?"

Yeri nampak sangat terkejut karena telfon yang diangkatnya itu adalah dari seorang lelaki.
"huh jadi Irene unnie sudah berkencan?dan dia tidak memberitahuku?!" batinnya.

Irene hanya menoleh ke arah Yeri.ia seperti sudah tau bahwa yang menelfon itu adalah lelaki yang sama dengan yang menelfonnya sebelum acara musik tadi.

"Oh jadi kau adalah pacar dari unnieku ini?!" teriak Yeri sambil tertawa.

Irene terkejut.wajahnya menjadi penuh dengan amarah.ia menatap Yeri dengan kesal.

"Aku tidak punya pacar!jangan asal bicara!" bentak Irene.

Mendengar suara yang bising dari ruang tv,Seulgi dan Wendy berlari menuju tempat bising itu.
Dilihatnya Yeri tertawa dan Irene terlihat tidak peduli dengan tawa Yeri.

"Lihatlah!Irene Unnie ternyata punya pacar!bahkan telfon dari pacarnya masih tersambung sekarang!" teriak Yeri sambil berdiri dan meloncat.nampaknya ia sangat senang.

"Apaa??!!" tanya Wendy dan Seulgi serempak,mereka berteriak.

"Bicara apa sih kalian!itu nomor tidak penting!Yeri hanya asal menduga!kalian tau,aku tidak dekat dengan pria selain mantan pacarku!kalian tau itu kan?!" bantah Irene dengan panjang.Ia nampak sangaat kesal.

"Haha,kau tidak perlu berbohong!" tawa Seulgi seraya merangkul Irene.

"Pantas saja kau sangat sensitif akhir² ini.apakah dia menyakitimu hahaha" Wendy ikut tertawa dan duduk disamping Yeri.

"apa ada orang disana?" tanya lelaki di telfon itu.

"Waahh dia pasti berpura² bertanya!" ucap Yeri sambil memberikan senyum nakalnya.persis seperti adik kecil yang sedang menggoda kakaknya.

"Bae Irene!"teriak seseorang di telfon itu.

"Dia memanggilmu Irene unnie.pasti dia sangat merindukanmu!" senyum Yeri lagi.dia sangat yakin kalau Unnie-nya ini mempunyai teman lelaki.ah,bukan teman.

Irene yang sangat kesal karena omongannya tidak dipercaya,langsung mengambil ponselnya dengan cepat dan berjalan ke kamarnya.
Wendy,Seulgi,Yeri yang berada di ruang tv hanya saling bertukar pandang.melihat Irene seperti itu.Mereka sangat yakin kalau Irene memang mempunyai pacar.

____________

Lalalalala lalala~

Untuk kesekian kalinya di hari ini,ponsel Irene berdering.ia masih menganggap wajar jika ada yang menelfonnya di pagi siang atau sore hari.

Tapi yang benar saja!sekarang jam masih menunjukkan pukul 1 lewat 43 menit!siapa orang yang menelfon sepagi buta itu.

"Haiiihh siapa sihh!" gerutu Irene yang begitu kesal karena waktu tidurnya yang sudah sedikit menjadi lebih sedikit lagi karena ia terbangun untuk menjawab telfon tak jelas ini.

Ia mengambil ponselnya dan menerima telfon itu dengan wajah yang masih sangat mengantuk.

"Bae Irene!benar!kau Bae Irene kan?kumohon datanglah kepadaku!" ucap pria itu dengan hati².

"Kau gila ya?!aku tidak mengenalmu!" Irene naik pitam.kalau tidak punya kesabaran sedikit lagi,ia akan mematikan telfon itu.

"Aku Kim Suho!ah masa kau lupa denganku!ini aku,Kim suho,Irene!"ucap lelaki itu lagi.

"Aku sungguh tidak mengenalmu!" teriak Irene.

Matanya yang semula mengantuk kini menjadi sangat— tidak—mengantuk.
Fikirannya mencari nama yang baru saja disebutkan lelaki itu.Saraf² di otaknya bekerja,mencari memori yang mungkin masih tersimpan atau mungkin terselip di otaknya.Namun tak juga ia temukan nama Kim Suho.

"Ingatlah Bae Irene!" ucap lelaki di telfon itu dengan nada memohon.sepertinya Irene sangat penting di hidupnya.Sampai² ia menelfon Irene terus menerus seperti itu.

"Aku sunggu tidak tau dirimu!apa yang kau mau dariku?!"teriak Irene.

"Aku hanya ingin satu,kembali,datanglah!" jawab lelaki itu dengan cepat.

"Haih!lelaki gila!aku saja tidak mengenalmu,mendengar namamu saja tak pernah!" teriak Irene diikuti dengan umpatannya.

"Yang benar saja Irene,aku ini Kim Suho!tolong ingat aku!" jawab lelaki itu.suaranya melemah.sepeti menahan rasa sakit.mungkin karena ucapan Irene.

Tetapi sungguh,Irene memang sama sekali tidak mengenal lelaki itu.sebenarnya ia agak mengenal nama itu,tapi tidak mungkin.nama yang disebutkan lelaki di telfon itu hampir sama dengan nama sunbae-nimnya,Suho.

Suho memang berumur lebih muda darinya,tetapi Suho dapat kesempatan debut lebih dahulu bersama boygrup EXO.

Tidak mungkin kan?seorang Suho menjailinya seperti ini?.Suho terlalu sibuk untuk hal seperti ini.Suho juga tidak mungkin mendekatinya karena kabar yang beredar di agensi,Suho dekat dengan seorang perempuan cantik member dari girlgroup agensi lain.lagipula,suara lelaki di telfon itu tidak seperti Suho EXO.

Lalu?siapa laki² yang menelfon Irene?baginya,ini adalah sebuah teror.dirinya benar-benar tidak mengenal Kim Suho.sudah berkali² ia memaksakan otaknya mencari nama itu.tapi ia tak juga mendapatkannya.

Entahlah,tapi yang pasti Irene lumayan ketakutan dibuatnya.

Siapa lelaki itu ya?

__________

Bersambung☎





CALLED☎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang