Well📞

1.3K 155 17
                                    


Kamu bakal keliatan jelek kalau kamu sama cewek lain.makanya kamu sama aku aja,biar kamu keliatan ganteng.

-Irenenya Suho,1991


-----

"Berhenti memelukku Suho!"teriak Irene.badan mungilnya memberontak.Suho terlena,ia terbawa jatuh lebih dalam.

Sudah bisa dipastikan,Suho menyukai Irene.

"Lepas peluknya atau aku akan berteriak!"bentak Irene lagi.Ia mungkin membentak tapi tidak dengan hatinya.perasaan entah datang darimana,ia tak tau.ia suka dipeluk oleh Suho seperti itu.

"Tidak"jawab Suho pelan.
Biarlah ia dikatakan brengsek atau apa.tapi untuk kali ini saja,ia ingin lebih dekat dengan Irene.

"Ini masih diluar rumah Suho!kau tidak mau kan dibilang mesum atau apalah itu"jelas Irene yang sudah mulai lelah membentak.sepertinya Suho akan menjadi-jadi jika dibentak.bicara dengannya harus lebih lembut.mungkin inilah sisi lain dari seorang Suho,sang pria tampan tapi kesepian.

"Berarti aku boleh memelukmu seperti ini jika sudah didalam rumah?"tanya Suho seperti anak manja.

"Memangnya kau siapaku boleh memelukku seperti ini?"Irene bicara kesal.Ia juga baru saja sadar dari kenyamanan yang dirasakannya.Lagipula ia siapa?

"Kau pacarku Irene"Suho melepaskan satu tangan yang memeluk Irene,lalu mengusap kepala Irene.

"Berhenti omong kosong Suho"Irene merubah raut wajahnya menjadi marah.

"Aku tidak omong kosong,aku jujur Bae Irene aku menyukaimu dan aku nyaman denganmu,kau mau menjadi kekasihku?"
Ucap Suho lembut.ucapan itu mampu membuat hati Irene bergetar dan wajahnya menjadi memerah.

"A-ak-aku bilang berhenti omong ko-kosong Suho!"Irene menjadi salah tingkah dan seketika menjadi sulit berbicara.

"Aku bersungguh sungguh Irene" Suho merubah posisinya,ia meregangkan pelukan itu lalu membuat Irene menatap dirinya.

"Apa kau lihat ada kebohongan dimataku?" Suho berkata dengan penuh ketulusan.

Membuat jantung Irene berdegup dengan kencang.Dan siapa yang tau jantung Suho juga sebenarnya merasakan hal yang sama.

Irene menjadi terpaku pada kedua bola mata indah Suho,kedua bola mata yang tulus dan seperti berkata 'akulah yang mencitaimu Irene,jadi kau bersamaku saja'

ia kehabisan kata-kata untuk mengungkapkan perasaannya.

Irene mengerjapkan matanya,lalu masuk kedalam rumah dan meninggalkan Suho yang kini terdiam.

"Aiisshh" Suho bergumam.lagi lagi ia gagal menyatakan perasaannya.

"Irene tunggu" panggil Suho yang lalu memutar balikan badannya untuk masuk kedalam rumah menyusul seseorang yang baru saja ia nyatakan perasaanya.

"Ahh Irene kau pasti sedang bermimpi!cepatlah bangun Bae Irene!"bentak Irene pada dirinya sendiri.ia membenturkan kepalanya ke bantal.

Kini ia sedang berada di kamar.Suho yang sudah dari tadi memperhatikan Irene disamping pintu akhirnya memberanikan diri untuk masuk dan duduk di kasur,tepatnya disamping Irene.

"Kau tidak bermimpi" ucap Suho yang sukses membuat Irene kaget dan jantungnya kembali berdegup.

"Kau?" Irene kembali membenamkan wajahnya ke bantal.

"Kenapa aku?aku ini manusia tau!"ucap Suho sambil terkekeh.

Irene memukul mukul bantal.hal itu dilakukannya untuk melampiaskan rasa dag-dig-dug yang ada di dalam jantungnya.

"Berhenti membuatku tak karuan Suho!" ucap Irene sambil mengangkat kepalanya dari bantal

"Apa katamu?tak karuan?wah kau suka padaku yaa"goda Suho yang semakin membuat pipi Irene memerah.

"Diam kau" Irene memukul Suho dengan bantal.

"Kenapa aku harus diam?"tanya Suho kembali menggoda Irene.ia tertawa kecil penuh kepuasan.ia kini menemukan hobi barunya yaitu menggoda Irene.

"Aishh karena bicaramu omong kosong!"

Irene kembali melempar bantal ke arah Suho."pergi!"

"Kenapa sih aku harus pergi?aku kan menyukaimu" Suho kembali menggoda Irene.sebenarnya omongannya juga tidak bohong karena ia mulai menaruh perasaan kepada Irene,sang 'tamu tak diundangnya'.

"Brengsek" Irene mulai mengumpat.

"Biar aku brengsek kali ini saja.makanya kau terima cintaku yayaya" Suho menahan bantal yang digunakan Irene untuk menutupi wajahnya tadi.

"Irene aku ingin berkata jujur.tulus dari hatiku aku menyukaimu Irene.mungkin ini lucu.kau baru beberapa hari disini tapi aku benar-benar telah menyukaimu,apa aku salah?" jelas Suho sambil menatap tulus Irene.

Hal itu membuat Irene terpaku.

Seperti ada sesuatu dari hatinya yang tergerak.

"Kalau kau setuju jadi pacarku,silahkan cium aku" Suho melanjutkan lagi kalimatnya.
Membuat Irene lagi-lagi merasakan jantung yang berdegup sangat kencang.

"harus kujawab apa ini" gumam Irene dalam hati.ia tak pernah diperlakukan setulus ini oleh lelaki.maka dari itu sulit untuk dirinya menolak Suho.
















Chupp















Suho membulatkan matanya seketika.






Irene mencium bibirnya


"K-kaau menerimaku?" tanya Suho memastikan apa yang terjadi barusan.

Hatinya seperti mau meledak bahagia.

Pipi mereka berdua memerah.

"Ya Suho aku mau.apa harus kucium ulang?"

-----

Spesial update nih.lagi ada waktu luang,akhirnya kuputuskan untuk update.

Masih ada yang nunggu cerita ini?

Nambah gaje ya maafkan 😭

Vote+commentnya kutunggu ♥

CALLED☎Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang