Back to school

53 11 0
                                    

Pagi yang cerah dan matahari pun mulai menaik, banyak orang yang terlihat bahagia dan tersenyum kepada mereka.

Tidak dengan gadis remaja ini. Ia malah memajukan bibirnya saat berjalan dengan sang kakak disampingnya.

“kenapa muka lo kusut banget?” Nafiza menoleh kearah kakaknya yang masih berjalan dikoridor sekolah.

“bodo, gue badmood gara-gara lo” ketus Nafiza.

Ya. Mereka berdua satu sekolahan tetapi beda angkatan. Steven menduduki kelas 12 Mipa 2. Sedangkan Nafiza menduduki kelas 10 Mipa 1. Ya mereka selisih 2 tahun disekolahnya.

Kringg!!! Kringg!!!

Bel bertanda masuk pun berbunyi. Seperti biasa Steven menghantar adiknya dahulu ke kelasnya karena letaknya dilantai 1 jadi sekalian sedangkan dirinya di lantai 3.

“yaudah. Belajar yang bener, pulang sekolah gue traktir di sturbuck. Ok!!!” ucap Steven sebelum pergi ke kelasnya.

Terlihat Nafiza mengembangkan senyumnya “bener ya? Awas lo kalo bohong!” ancamnya dan disusul anggukan oleh Steven.

”dah ya gue ke kelas. Inget! Belajar yang bener! Jangan pacaran mulu. Bye” ucapnya seraya berlalu dari kelas adiknya.

“kek lo gak aja sih mazzz. Ewh” teriak Nafiza kepada kakaknya yang hanya terlihat punggungnya saja.

Nafiza pun memasuki kelasnya dan memilih duduk dipaling belakang. Ia ingat bahwa hari ini ada mata pelajaran sejarah. Menurutnya itu mata pelajaran yang isinya dongeng sejarah. Dan ia memilih untuk tidur dibangku belakang dari pada mendengarkan sejarah.

“eh naf. Katanya ada anak baru loh!”
“iya katanya ganteng”
“trus dia sodaraan sama si fira”

Itulah perbimcangan temannnya pada saat ia masuk. Padahal baru saja bokong Nafiza mendarat, sudah merocos saja mereka.

“so? Who’s care?” balas Nafiza membuat ketiga temannya menggeleng cepat.

“ya jelas lo harus peduli lah. Kita gamau lo nangis gara-gara pacar lo yang isinya boong mulu” kali ini Mira berbicara dan diangguki oleh Dita dan Vera.

“ya terus? Gue harus kenalan, gue harus deket ama dia, gue harus jadian ama dia, gitu maksud lu bertiga?” tanya Nafiza dan diangguki lagi oleh ketiganya.

Nafizapun memutarkan kedua bola matanya dan mendapat Bintang yang duduk di bangku kedua dari depan. Nafiza pun berlalu dari ketiga temannya dan menghampiri Bintang.

“oi” sapa Nafiza

“hm. Tumben lu kebangku gue. Ada apa?” tanyanya seraya menoleh menghadap lawan bicaranya.

“nothing. Just bored. By the way, katanya nanti ada murid baru?”

“oh itu, iya katanya sih. But i’m not sure. You can ask fira. Soalnya katanya itu sepupu dia yang pindahan dari pku” jawabnya membuat Nafiza mengernyitkan dahinya.

“whats pku?”

“Pekan Baru. Elah makannya sejarah jangan tidur mulu” jawabnya dengan diakhiri meledek. Nafizapun menatapnya dengan malas.

“woyy, woy, ada guru, ada guru” ucap salah satu murid yang berasal dari kelas dan masuk dengan keadaan tergesa-gesa.

Semuanya pun berlari kecil menuju bangku masing-masing.

Terlihat wanita separuh baya dan disampingnya seorang anak lelaki memakai pakaian putih-abu seperti anak murid lainnya. Apa dia anak barunya?

“pelajaran siapa hari ini?” ucap bu Eva, guru IPA.

“matematik bu” jawab murid serempak dan dapat anggukan dari guru tersebut.

COMPLICATED RELATIONSHIPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang