part 3 -Tak terduga-

71 0 0
                                    

Semua yang ada didunia ini butuh proses,  tidak ada yang instan.

-Aisyah Az-zahra Loey-

🍃🍃🍃🍃

"Eh Ra, buset gw malu tau tadi di Kelas.", kata Aisyah mendengus kesal.

"Lah, lo nya aja yang bego. Lo  dikasih tau nggak percaya.", jawab Maira sambil melayangkan tonyoran ke dahi Aisyah.

Setelah jam kuliah telah selesai,  mereka duduk di bangku taman kampusnya.  Angin yang berhembus membuat rambut Aisyah tergerai yang tidak dikucir itu.

Semua anak disekitar Aisyah memang sudah terbiasa dibuat takjub dengan kecantikan Aisyah yang terkenal periang iya,  judes iya,  pokoknya serba unik kalo mendengar nama Asiyah.

Aisyah membuka laptopnya untuk menyelesaikan tugasnya yang dikejar deadline. Tak ada satu katapun yang keluar dari mulut Maira karna dia sedang mengotak atik handphonenya. Masih bergulat dengan pikirannya masing - masing.

"Aisyah. ", teriak dari ujung taman. 

Sontak keduanya menoleh kearah suara itu datang,  ternyata Ezra. Ezra menghampiri Aisyah dengan langkah semangat.

"Hallo Aisyah sayang.", sapa Ezra.

Tanpa permisi Ezra langsung duduk disamping Aisyah.

"Eh, kutu kupret ngapain sih lo kesini.  Ganggu aja.  Lagi ngerjain tugas nih.", celetuk Maira.

"Eh Eh, bulu idung diem lo ya.", jawab Ezra.

Aisyah hanya menggeleng dan menghiraukan mereka yang seperti kucing dan tikus.

"Syah,  ntar malem lo sibuk nggak? ", tanya Ezra yang tangannya reflek memegang bahu kirinya.

"Eh...Eh tangannya bisa diem nggak tuh.", sindir Maira.

Dengan cepat Ezra menarik tangannya kembali, hanya nyengir kuda.

Memang Maira sangat kesal dengan Christanezra candra atau Ezra yang notabene dulu adalah mantan kekasih Aisyah yang sangat ternyebelin. Dan mereka putus gara - gara Ezra selingkuh, tetapi sungguh ajaibnya si Aisyah memaafkan Ezra dengan begitu saja. Itulah yang membuat sahabatnya kesal dengan Ezra.

Aisyah menoleh ke Ezra,  "Kenapa emang?"

Ezra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, "Gw sih mau ngajak ke cafe biasa sih, kalo lo nggak sibuk. Mumpung ntar malem itu ada party ato apa gitu gw lupa.  Ikut yuk. "

"Ngajak Aisyah doang nih,  gw nggak?", sindir Maira.

"Brisik lo."

Maira mendengus kesal, dia kembali mengotak atik handphonenya.

"Sebenernya gw pengen sih,  tapi gw udah janji sama mama buat jemput abang gw di Pesantren."

"What?  Pesantren. ",tanya Ezra kaget.
Aisyah hanya mengangguk, "Waktunya ntar malem doang ya ?,  nggak seru dong."

"Santai Syah,  itu acaranya 2 malem kok. Jadi sellaw aja ye, besok ikut aja. Ntar gw jemput deh sama yang lain. Eh kutu kupret,  lo mau ikut nggak?", tanya Ezra

Maira menoleh ke Ezra sinis,  " Lo ngomong sama gw? "

"Eh buset,  bukan. Gw ngomong sama pohon noh. Yaiyalah gw ngomong sama lo. ", celetuk Ezra sambil nunjuk pohon sebelah Maira.

Maira hanya nyengir kuda, jawabanya sudah terbaca diraut muka Maira.

"

Oke gw udah tau jawaban lo,  ntar gw suruh si Dimas yang jemput lo.", celetuk lagi mulut Ezra yang berjalan meninggalkan mereka.

"Eh buset,  sialan lo ya."

Aisyah hanya menggeleng melihat kelakuan mereka berdua, "Syah,  yakin ikut besok. Kan mama lo bisa suruh antar sopir lo."

"Tau tuh,  biarin lah.  Ntar gw dimarahin papa gw. Lo tau sendiri kan,  gw udah janji sama papa sebulan yang lalu.", kata Aisyah.

Maira hanya mengangguk mengerti posisi sahabatnya.

🍃🍃🍃

S

eorang wanita paruh baya sedang menunggu kedatangan anak bungsunya itu.  Setelan gamis dan khimar yang dipadukan dengan tas coklat yang sangat pas melekat ditubuh wanita itu.

"Assalamu'alaikum ma.", kata Aisyah memasuki rumahnya.

"Waalaikumsalam syah,  ini mama sudah siapin gamis buat kamu sama jilbabnya dipakai ya.", suruh mama sembari menyodorkan benda itu.

Aisyah hanya membolak balikan gamis itu didepan kaca kamarnya, apakah dia pantas memakai setelan gamis itu?. Mau tidak mau dia memakainya karna mamanya menyuruhnya.

Tak lupa Aisyah memakai make up natural,  karna memadukan gamisnya yang tergolong natural. Aisyah masih menelaah pantulan dirinya di cermin riasnya. Jujur dia tidak percaya diri memakai gamis seperti ini,  lebih biasa dia pakai celana jeans yang ketat dan kemeja.

 Jujur dia tidak percaya diri memakai gamis seperti ini,  lebih biasa dia pakai celana jeans yang ketat dan kemeja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kemudian Aisyah menghampiri mamanya di ruang tamu. Zulaikha dibuat bengong dengan tampilan Aisyah sekarang didepannya,  "Masyaallah, anak mama cantik banget. ", puji Zulaikha.

"Mama ngejeknya jangan gitu deh,  pasti jelek banget yah?", tanya Aisyah penasaran.

"Tidak sayang,  yasudah ayo berangkat. Abangmu sudah menunggu."

Keduanya menerjang padatnya lalu lintas kota. Aisyah memacu mobilnya dengan kecepatan sedang,  agar cepat sampai di Pesantren Abangnya. Letak pesantrennya lumayan jauh dipinggiran kota.

"Oh ya ma,  kenapa abang minta suruh jemput sekarang ?", tanya Aisyah penasaran.

"Sebenernya besok abangmu  mau mengkhitbah sesorang. Jadi mama papa mau nemuin abangmu dulu,  tapi papa ada meeting mendadak tadi. Ntar papa nyusul kok sama pak daus.", jawab Zulaikha yang tergambar jelas raut senyum bahagia.

"WHAT?? KHITBAH?  Maksudnya nikah ma?"

Mamanya hanya mengangguk.

"Buset tuh anak tiba-tiba aja mau nikah tanpa ngasih tau adeknya sendiri. Dasar abang durhaka! ", celetuk Aisyah.

"Hushh, omongannya jangan gitu. ", tegur Zulaikha.

"Terus kita nginep di Pesantren itu satu malem ma?  Buset nggak ada tempat lain apa hotel kek ato homestay kek. ", tanya Aisyah yang sedikit kesal.

"Iya, mama udah siapin baju ganti kok.  Eh btw anak mama cantik banget lo."

Aisyah hanya tertawa kecil, 'Yah,  gw nggak jadi party lagi. Gw kangen ngeclub lagi. '  batin Aisyah.

🍃🍃🍃

Up lagi 🔝
Jangan lupa ngevote yaa 💫
Besok sepertinya update lagi,  tunggu aja ya.



Bimbinglah Aku ke Jalan Allah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang