"Oppa" Panggil Jisoo pada Jaebum yang saat itu sedang berada di depan lokernya. Ia menggeleng takjub melihat tumpukan kado dan coklat di depan pintu loker tersebut yang tak pernah kosong setiap harinya karena sunbae dan hoobae yang merupakan fans wanita Jaebum selalu memenuhinya.
Bahkan pernah ada yang mengirimkan surat cinta dan dengan terang-terangan menembak Jaebum agar menjadi namjachingunya.
"Huh...penggemarmu terus bertambah setiap harinya" keluh Jisoo. Gadis itu menggembungkan pipinya bingung. Bisa-bisa kalau begini ia kalah saing.
Sementara Jaebum masih menyibukkan diri memeriksa berbagai coklat serta kado dan meletakkannya ke dalam kantung untuk diberikan kepada Nayeon adiknya.
Karena sesungguhnya lelaki itu tak pernah mau menerima apapun dari yeoja lain, apalagi ia tak mengenal nama-nama sunbae dan hoobae yang mengiriminya hadiah itu.
"Oppa, aku mau pinjam buku matematika yang kemarin karena melihat keadaan lokermu yang seperti ini, kurasa aku harus lebih giat lagi belajar" ujar Jisoo, arah pandangnya masih tertuju pada loker Jaebum.
"Kau memang harus giat belajar agar tak merepotkanku nanti"celetuk Jaebum sambil memasukkan coklat terakhir ke dalam kantung.
Jisoo mengangguk lalu mengambil salah satu buku di dalam tas Jaebum yang tergantung tak jauh dari lokernya. "Nde, kuharap oppa juga tak akan lupa dengan permintaanku yang sudah di setujui kemarin"
Jaebum memutar bola matanya malas. Bagaimana tidak. Itu adalah kali ke berapanya gadis ini mengatakan agar ia tak lupa dengan janjinya kemarin.
Ia sudah mengatakan itu bahkan saat ia baru membuka matanya pagi tadi, saat sarapan, di mobil, dan sekarang di depan lokernya. Apa tak ada kata lain yang bisa keluar dari mulut gadis itu selain kalimat tadi?
"Arrasoyo" jawab Jaebum malas.
Senyum Jisoo mengembang mendengar jawaban Jaebum yang entah sudah keberapa kalinya ia dengar untuk hari ini. "Nde, kalau
begitu aku masuk kelas dulu dan akan belajar di perpustakaan saat jam istirahat. Akan kudapatkan nilai paling tinggi dan kubuat para yeoja penggemarmu itu agar tak mengganggu pacarku lagi dengan kiriman hadiah-hadiahnya" ujar Jisoo semangat lalu melenggang pergi meninggalkan Jaebum yang sedikit terkekeh mendengar kalimat terakhir yang di ucapkannya.At Library
Yeoja itu tengah berada di perpustakaan sekolah yang terletak di ujung kelasnya sekarang. Meniti dan mencari buku-buku yang ia butuhkan di jejeran rak yang tersusun rapi.
Yeoja yang tak lain Jisoo itu pun sedikit kesulitan untuk mencari buku yang di butuhkan. Karena sungguh, ia sedikit merasa aneh disini karena ini pertama kalinya ia masuk ke perpustakaan.
Matanya seketika berbinar saat pandangannya berhasil menemukan yang tengah ia cari-cari saat ini.
"Itu dia" gumamnya lalu tangannya terulur untuk mengambil buku yang tingginya setingkat dari dirinya.Jisoo pun berjinjit untuk berusaha mengambilnya namun tetap tak sampai lantas tubuhnya yang terlalu pendek. Ia sempat bingung, namun tiba-tiba tangan seseorang di belakangnya mengambil buku itu. Jisoo tak sempat melihat karena pemiliknya mengambil buku dengan posisinya tetap ditempat, hanya saja ia sedikit maju karena pergerakan seseorang itu yang mengurungnya diantara rak dan tubuhnya.
Saat buku itu sudah terambil, barulah Jisoo membalikkan badannya dan matanya langsung bertemu dengan pemilik tangan tadi yang tak bukan adalah si lelaki Jeon alias Jeon Jungkook.
"Kau tak salah masuk ke perpustakaan?" tanya Jungkook masih dengan posisi mereka yang sama. Tangan Jungkook masih mengurung tubuh Jisoo diantara rak buku.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Girlfriend Contract [END]
FanfictionKarena masalah ayahnya, Kim Jisoo terpaksa harus tinggal bersama Im Jaebum, senior tingkatnya di sekolah yang merupakan tetangga sebelah apartemennya. Entah ini keberuntungan atau malapetaka, Jisoo malah mendapat kesempatan untuk menjadi pacarnya Ja...