"Sekarang apa yang harus aku lakukan nay" Jisoo meminta saran usai menceritakan semuanya pada Nayeon. Ia tidak langsung pulang ke apartemen Jaebum karena hatinya yang tak pernah tenang dan akhirnya lebih memilih untuk mampir sebentar ke rumah adiknya Jaebum.
"Apa Jaebum sudah mengatakan padamu tentang bagaimana sebenarnya hubungannya dan Mina sekarang?" Nayeon balik bertanya.
Jisoo menggeleng pelan,
"Aku takut akan jawaban yang akan ia berikan""Kau tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri Ji"
"Lalu aku harus bagaimana?Jika kau jadi aku, apa yang akan kau lakukan?"
Pertanyaan Jisoo membuat Nayeon terdiam.
"Jika itu adalah Jinyoung, aku akan memperjuangkannya" jawab Nayeon.
"Jika aku bisa mengurangi umurku demi menukarnya untuk waktu yang lebih lama bersama Jinyoung, maka aku akan melakukannya Ji""Aku akan melakukan apapun demi orang yang kucintai" tegas Nayeon dan hal itulah yang membuat Jisoo sedikit nekat untuk bersikap egois. Ia ingin memperjuangkan Jaebum, ia ingin Jaebum membalas perasaannya. Dan apakah boleh jika saat ini Jisoo berharap Jaebum pun akan melakukan hal yang sama.
***
Beberapa hari pun telah berlalu sejak Jisoo pergi menemui Nayeon untuk meminta saran. Dan gadis itu kini berubah 180° membuat Jaebum dipenuhi dengan kebingungan dan keheranan yang terus melandanya.
Bagaimana tidak, Jisoo yang notabene nya pemalas dan merupakan tipikal orang yang tak dapat menutup mulutnya karena terus berbicara berubah menjadi gadis pendiam yang irit bicara dalam beberapa hari ini.
Ia juga bahkan lebih sering menghabiskan waktunya dengan belajar matematika sekarang. Saat di sekolah, waktu istirahat, usai bekerja, di meja makan, dan setiap malam ia selalu membawa dan membaca buku itu kemanapun membuat Jaebum sedikit errr...terlupakan.
Jujur, Jaebum merasa kehilangan karena gadis itu yang terlalu sibuk belajar meskipun dirinya terus mengelak.
Dan seperti yang terjadi sekarang ini, Jaebum merasa di acuhkan di ruang tamu ini karena Jisoo yang terus fokus membaca bukunya tanpa memperdulikan dirinya yang sudah merasa jengah.
"Kau tak bosan?" tanya Jaebum pada akhirnya sambil terus memperhati
kan Jisoo yang masih setia berkutat dengan bukunya.Jisoo tak menanggapi dan Jaebum kembali bertanya, "Apa kau tak mengantuk?
"Oppa, berhenti menggangguku. Apa kau sengaja melakukannya agar kau tak perlu menepati permintaanku sebelumnya"
"Yakk, hanya orang yang kurang kerjaan saja lah yang mau mengusik hidupmu" kesal Jaebum dan mengalihkan arah pandangnya memilih untuk menonton acara televisi saja.
Jisoo mendengus, "Dan orang itu adalah kau oppa. Kau bahkan sudah mengusik hatiku saat pertama kali kau pindah ke sekolah"
Hening.
Setelah kalimat terakhir yang diucapkan Jisoo kedua makhluk itu sama-sama terdiam tak bergeming.
"Mau ice cream?" tawar Jaebum pada akhirnya membuat arah pandang Jisoo dari buku pun teralihkan.
Jisoo mengernyit, "Oppa yang bayar?"
***
"Oppa, yang itu"
Jaebum mengangguk mengerti dan mengarahkan mobilnya pada kedai ice cream cukup besar yang di tunjuk Jisoo.
"Oppa kau yang pesan ya" titah Jisoo yang sudah dengan tenang mendudukkan dirinya di salah satu tempat duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Girlfriend Contract [END]
FanfictionKarena masalah ayahnya, Kim Jisoo terpaksa harus tinggal bersama Im Jaebum, senior tingkatnya di sekolah yang merupakan tetangga sebelah apartemennya. Entah ini keberuntungan atau malapetaka, Jisoo malah mendapat kesempatan untuk menjadi pacarnya Ja...