(OLJ) - Bagian 3

50 14 0
                                    

"Jangan pernah sekali pun untuk menyianyiakan orang yang benar-benar menyayangi hidup kita jika tidak ingin merasakan apa arti sebuah penyesalan."

---

Sore harinya sepulang dari sekolah Catherine dan kedua temannya berencana mengunjungi toko buku terbesar di Jakarta. Inggrid meminta ditemani oleh Catherine dan Jessica karna hari ini ia tidak membawa mobilnya.

"Cath, hari ini lo bawa mobil kan ?" kata Inggrid.

"Bawa kok." jawab Catherine sambil membenarkan ikatan rambutnya. "Emang kenapa ?"

"Please temenin gue dong beli novel baru mumpung bokap gue ngirimin uang nih." pinta Inggrid memelas.

"Yaudah... yaudah.. Gue temenin deh." Catherine tidak pernah bisa menolak keinginan sahabatnya karna ia ingin selalu membuat kedua sahabatnya bahagia.

"Yeayyy." ucap Inggrid dan saking kesenengannya ia refleks mengecup pipi kanan dan kiri, Catherine.

"Ckck... Dasar bocah gitu aja langsung kesenengan." cibir Jessica yang sedang membersihkan kelas.

----

Setibanya mereka di toko buku Inggrid berpencar dengan kedua temannya tersebut. Di antara mereka bertiga hanya Inggrid yang sangat menyukai novel-novel karna memang itulah hobby dia sejak dulu.

Ketika Inggrid melangkahkan kakinya menuju ke tempat novel lain halnya dengan Jessica dan Catherine, Mereka berdua lebih memilih ke tempat perlengkapan alat tulis sekolah.

"Perasaan gue nyari pulpen sarasa yang satu pack kok gak pernah ada ya di setiap toko buku." ucap Jessica memanyunkan mulutnya.

Catherine tertawa kecil. Tidak biasanya gadis itu cemberut hanya karna tidak menemukan pulpen yang diinginkan.

"Mungkin dari pabrik pulpen nya hanya menyediakan segitu kali." ucap Catherine.

"Ya juga ya bener apa kata lo." kata Jessica sambil melihat barang-barang yang menurutnya unik.

Saat Catherine ingin kembali berkeliling tiba-tiba handphone nya berdering.

Mama is calling ...

"Halo, Mom." sapa Catherine begitu telephonenya tersambung.

"Kamu lagi dimana, sayang ?" kata Aluna dari ujung sebrang sana.

"Aku lagi di toko buku nih mah sama Jessica dan Inggrid." balas Catherine.

"Yaudah pulangnya nanti jangan malam-malam ya apalagi kamu bawa mobil sendirian kan." Aluna memperingati anaknya dengan nada kasih sayang

"Iya ma... iya..."

"Yaudah kalau begitu mama tutup ya telephonenya, salam juga buat kedua teman mu."

Kemudian Aluna mematikan sambungan telephone nya terlebih dahulu. Setelah itu Catherine menaruh kembali handphonenya ke dalam saku bajunya.

"Udah yuk mendingan kita cari si kurcaci yang daritadi hilang ntah kemana." kemudian Catherine menarik pergelangan tangan Jessica.

----

Di tempat yang berbeda seorang cowok memakai kaos berwarna abu-abu dengan celana jeans berwarna hitam keluar dari pintu kemudi mobilnya dan kemudian cowok itu memberikan kunci mobilnya kepada security dengan cara melemparkan kunci tersebut. Ia berani melakukan hal itu karena ia sedang mengunjungi perusahaan milik ayahnya sendiri

Our Love Journey // #Wattys2018Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang