Shinobi dan Assassin

560 40 4
                                    

Hayabusa dipanggil menghadap pemimpin klan iga untuk melakukan sebuah misi, dengan segera shinobi muda itu memenuhi panggilan.

Di dalam rumah yang tersembunyi di kaki gunung fuji itu Hayabusa bertemu dengan pemimpin klan, rumah itu agak gelap seperti kebanyakan markas klan shinobi.

Hayabusa segera berlutut di hadapan pemimpinnya untuk mendengarkan perintah.

"Iga Hayabusa, kau sudah dengar kabar tentang penguasa kegelapan yang ingin menguasai negeri kita dan juga negeri - negeri lain?"

"Ya, aku sudah dengar."

"Penguasa kegelapan itu mempunyai kaki tangan, seorang penyihir, dia bernama Alice. Kau pasti sudah tahu apa tugasmu."

"Ya, tentu aku akan menghabisinya. Tapi...."

"Ada apa?"

"Aku belum tahu dimana aku bisa menemukannya, aku rasa ini akan memakan waktu. Aku khawatir, penguasa kegelapan itu akan menyerang sebelum aku menemukan penyihir itu."

"Karena itulah kau tidak akan pergi sendiri. Fanny, kemarilah!"

Hayabusa mengalihkan pandangan, seorang gadis remaja berambut pirang muncul dari kegelapan dan berlutut di hadapan pemimpin klan.

"Fanny akan mengantar mu ke Land of Dawn, tempat dimana penyihir itu tinggal. Setelah menemukan penyihir itu, kalian harus membunuhnya!", jelas pemimpin klan.

"Baik!", ucap Hayabusa dan Fanny bersamaan.

"Hayabusa, bunuh siapa pun yang berusaha menghalangi mu! Kalian boleh pergi!"

Hayabusa dan Fanny segera meninggalkan tempat itu setelah perintah diberikan.

Hayabusa dan Fanny menuruni gunung dan melewati hutan untuk menemui seorang mage yang menyimpan katana milik pendahulu sang shinobi, sekaligus menyampaikan salam perpisahan pada teman masa kecilnya.

"Fanny-san, kalau aku boleh tahu. Kau berasal dari mana?", tanya Hayabusa.

"Apa itu penting?"

"Berbagi informasi adalah bagian penting dari misi."

"Dari sebuah daerah yang disebut Wasteland di daerah barat, kemudian... namaku Fanny, panggil begitu saja, aku kurang cocok dengan budaya timur."

"Baiklah, Fanny-san... maksudku, Fanny."

"Begitu lebih baik. Mmm.... kemana kita akan pergi?"

"Menemui seorang mage yang menyimpan katana warisan leluhur ku, dan juga... seorang teman ku."

"Katana?"

"Mm... mungkin kalau di barat, kau menyebutnya... sword."

"Wow... kau tahu banyak ya?"

"Mengumpulkan informasi termasuk tugas utama seorang shinobi."

"Shinobi... mungkin kalau di daerah ku di sebut Assassin, owh ya... kau bilang ingin menemui seseorang? Boleh aku tahu siapa dia?"

Hayabusa terdiam sejenak.

"Teman masa kecil ku, namanya Kagura. Setelah aku mengambil katana ku dan mengucapkan selamat tinggal padanya, kita berangkat."

Sebelum matahari terbenam, kedua pembunuh itu sudah sampai ke tujuan.

"Tempat ini tidak sesuram tempat yang tadi."

"Sebenarnya sama, tempat ini tersembunyi dari dunia luar. Hanya kami para shinobi yang pernah kemari, kami sudah membuat perjanjian dengan mereka."

"Haya-kun!"

Seorang gadis cantik yang mengenakan kimono menyapa Hayabusa dari kejauhan.

"Kagura, ternyata kau di sini. Aku memang berniat menemui mu sebelum pergi."

"Untuk sebuah misi?", tanya Kagura dengan ekspresi sedih.

Kagura sudah tahu apa yang akan dilakukan Hayabusa jika dia berkata akan pergi.

"Ya, kau pasti sudah tahu.", jawab Hayabusa.

"Mmm... Haya-kun... Baiklah, aku mengerti. Mm... siapa dia?"

"Fanny...", ucap gadis berambut blonde sambil mengulurkan tangan.

"Kagura-dessu.", gadis itu memperkenalkan diri sambil membungkuk.

Fanny menoleh ke arah Hayabusa.

"Mmm.... ini cara kami memperkenalkan diri."

"Owh.. baiklah, aku mengerti."

Hayabusa memandang teman masa kecilnya.

"Kagura, dimana Hibiki-sama sekarang?"

"Dia ada di dalam. Masuklah!", ajak Kagura.

Hayabusa, Kagura, dan Fanny segera masuk ke rumah sederhana itu. Rumah itu adalah tempat tinggal seorang pandai besi yang memasok senjata bagi Klan Iga, di rumah itu terdapat banyak sekali katana, tombak, busur, dll.

"Owh.... selamat datang, Hayabusa. Terima kasih sudah mengantarkannya masuk, Kagura-chan."

Hayabusa dan Kagura membungkuk, Fanny tidak begitu paham apa maksudnya, dia hanya meniru apa yang dilakukan Hayabusa dan Kagura.

"Ada keperluan apa kemari?"

"Katana yang dulu dipakai ayah ku, apakah masih kau simpan?"

"Owh... tentu, sebentar...."

Kakek tua itu pergi ke ruangan sebelah, kemudian keluar dengan membawa sebuah pedang.

"Ini...", pria tua menyerahkan pedang yang dia bawa.

"Arigatou."

Hayabusa menghunus katana miliknya, aura magis menguar memenuhi ruangan, pedang yang haus darah, Fanny dan bahkan Kagura juga bisa merasakannya.

Hayabusa menyarungkan katananya kembali.

"Ha... Haya-kun, apa kau akan membawa katana itu?", tanya Kagura.

"Ya.... hanya aku yang bisa menggunakannya."

"Tapi....", Kagura tak melanjutkan.

"Terima kasih, Hibiki-sama. Kami pamit dulu.", ucap Hayabusa.

Hayabusa memberi hormat, diikuti Fanny dan Kagura yang ketakutan.

Ketiganya segera meninggalkan tempat itu.

"Fanny, ayo kita pergi! Selamat tinggal, Kagura.", ucap Hayabusa.

"Haya-kun, tunggu!"

"Kagura!!!"

"Haya... -kun?"

"Kau sudah tahu kalau aku tidak akan berhenti, aku juga tidak mungkin mengajak mu. Kau tidak perlu terlibat dalam pekerjaan kotor ini, kami para shinobi adalah simbol kegelapan, dan kau adalah cahaya bagiku. Tetaplah menjadi cahaya ku, kau tidak perlu terlibat.", jelas Hayabusa tanpa menoleh pada gadis di belakangnya.

Hayabusa melangkah cepat meninggalkan Kagura yang hampir menangis, Fanny mengikuti di belakangnya.

"Apa kau tidak berlebihan?", tanya Fanny yang berjalan di belakangnya.

"Itu lebih baik, karena.... kalau dia mencoba mencegahku, aku akan membunuhnya. Aku melakukan itu demi kebaikan Kagura.", jawab Hayabusa dingin.

"Kau sangat berdedikasi pada tugasmu, benar - benar seorang kesatria."

"Tidak ada pembunuh yang pantas disebut kesatria, kau pasti tahu itu."

"Ya.... kita memang bukan kesatria, kita tidak layak disebut kesatria."

Hayabusa dan Fanny menempuh jalan terjal yang tersembunyi di tengah hutan, mereka berniat untuk pergi menuju pelabuhan dengan cara sembunyi - sembunyi. Land of Dawn berada wilayah barat, mereka harus melewati samudera untuk bisa sampai kesana.

Hayabusa tidak peduli lagi pada Kagura, teman masa kecilnya, saat ini shinobi itu hanya peduli pada misi yang diembannya.

Next Chapter.....

2. Finding Alice

Mobile Legends: Shinobi no HikariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang