Monster

258 22 3
                                    

Brown Wood

"Jadi daerah ini yang namanya Brow Wood?", tanya Hayabusa.

"Benar, ini adalah daerah yang dikunjungi orang bernama Alucard itu."

"Kalau begitu, kita bisa bertanya pada orang - orang yang ada di kedai itu. Pemburu iblis itu mungkin pernah ke sana."

Hayabusa menunjuk sebuah kedai kecil yang berdiri di seberang jalan, kedai itu cukup ramai pengunjung.

"Baiklah, kau kesana dan aku akan bertanya pada orang - orang sekitar."

"Deal!"

Hayabusa dan Fanny berpisah untuk mencari informasi. Hayabusa segera memasuki kedai kecil itu, lalu dia duduk di depan pemilik kedai yang tengah membuat minuman.

"Permisi, aku pesan segelas sake.", ucap Hayabusa.

"Sake?"

"Maksudku bir."

"Baiklah, tunggu sebentar!"

Pemilik kedai menyajikan segelas bir.

"Silahkan!", ucap pemilik kedai.

"Terima kasih. Mm... permisi, Tuan."

"Ya?"

"Aku ingin menanyakan sesuatu."

"Tentang apa?"

"Apakah seorang pemburu iblis bernama Alucard pernah datang kemari?"

"Owh... Alucard. Well... dia memang datang kemari tiga minggu yang lalu.

"Hm... boleh aku tahu seperti apa ciri - cirinya?"

Pemilik kedai berpikir sejenak.

"Hm... dia bertubuh tinggi, rambutnya pirang, mata biru, lalu... dia memakai mantel biru dan membawa pedang besar."

"Pria tinggi berambut pirang, memakai mantel biru, dan membawa pedang besar. Aku akan mengingatnya, terima kasih."

"Mmm... maaf, kalau aku boleh tahu, kenapa kau mencari demon hunter itu?"

"Aku... sedang mencari bantuan, para iblis menyerang daerah kami."

"Owh... begitu rupanya, tapi kontraknya sangat mahal."

"Benarkah?"

"Ya, biasanya begitu. Tapi dia juga pernah membasmi ratusan iblis yang menyerang desa kami tanpa bayaran, dia benar - benar baik."

"Luar biasa, apakah benar dia sekuat itu?"

"Dia sangat kuat, dia mampu memusnahkan ratusan iblis dalam hitungan menit, sepadan dengan harga kontraknya. Sayangnya...."

"Ada apa?"

"Dia sedang dalam perjalanan menuju Land of Dawn bersama seorang gadis kecil."

"Ternyata benar, dia punya tujuan yang sama dengan kami.", ucap Hayabusa dalam hati.

"Terima kasih atas informasinya.", ucap Hayabusa sambil membayar pesanannya.

"Sama - sama, terima kasih sudah berkunjung."

Hayabusa segera meninggalkan kedai itu, informasi yang dia dapatkan sudah lebih dari cukup.

Pemilik kedai memperhatikan kepingan logam segi enam di mejanya.

"Kepingan emasnya berbentuk segi enam, apa dia berasal dari daerah luar? Tapi sudahlah, yang penting dia membayar.", ucap pemilik kedai.

Hayabusa menemui Fanny yang sedang menunggu di luar.

Mobile Legends: Shinobi no HikariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang