Marksman dari Wasteland

297 27 0
                                    

Wasteland

Hayabusa dan Fanny sudah keluar dari hutan, ratusan rumah yang berjajar rapi sudah terlihat dari kejauhan.

"Hayabusa, kau lihat rumah yang di sana itu? Itu rumahku, kita akan mampir sebentar."

"Baiklah."

Hayabusa mengikuti langkah pemandunya ke arah perumahan, di area perumahan itu terhampar padang rumput hijau yang jika dilihat dari kejauhan tampak seperti hamparan karpet.

"Fanny, daerah ini terlihat sangat subur, kenapa disebut Wasteland?"

"Owh... kalau itu, karena hanya daerah dekat hutan saja yang hijau. Sisanya... kau tahu, aga' kering."

"Owh... ternyata begitu."

"Kebanyakan orang yang tinggal di Wasteland adalah pemburu, ada beast hunter dan bounty hunter."

"Lantas, kenapa kau malah menjadi seorang Assassin? Padahal kalau melihat apa yang kau lakukan pada gerombolan serigala tadi, kau bisa jadi beast hunter yang hebat."

"Aku punya alasan sendiri."

"Mungkin itu sudah menjadi takdir mu, sama seperti ku yang ditakdirkan menjadi seorang shinobi."

"Apa sebenarnya tujuan hidup para shinobi? Kalau aku boleh tahu."

"Kami melindungi penduduk wilayah Iga dari ancaman orang luar, kami bekerja dalam kegelapan, hidup dalam kegelapan, dan mati dalam kegelapan juga."

"Hampir sama seperti ajaran Assassin yang ku pelajari, tapi sedikit berbeda."

"Jauh di dalam hatimu, apakah kau benar - benar menginginkan jalan hidup seperti ini?"

"Tentu tidak, aku juga ingin hidup normal seperti orang lain. Kalau kau?"

"Aku melindungi penduduk dari bahaya secara sembunyi - sembunyi, jujur saja, aku sangat bangga menjadi seorang shinobi, itulah jalan hidupku."

"Jalan hidup menempuh kegelapan, tidak ada cahaya, tidak ada cinta. Benarkan?"

"Ya... karena itulah, hanya dia satu - satunya cahaya ku."

"Hm?! Dia siapa?"

"Itu informasi rahasia, lupakan saja!"

"Ayo katakan! Pasti seorang gadis kan? Siapa?"

"Bukan, bukan seorang gadis. Lupakan saja."

"Hm.. ya sudah kalau tidak mau. Shinobi dan gadis yang dicintainya, kegelapan dan cahaya, romantis sekali."

Hayabusa tersenyum mendengar tanggapan Fanny, tapi gadis itu tidak bisa melihatnya karena masker yang menutupi wajah Hayabusa.

"Apa kau tidak pernah melepas masker hitam itu?"

"Untuk apa?"

"Mmm... aku berani bertaruh, wajah di balik masker itu pasti sangat tampan, karena itulah gadis itu menyukai mu."

"Gadis?"

"Gadis itu, gadis imut yang kau temui."

"Owh... maksudmu Kagura? Menurutmu dia menyukai ku?"

"Tentu saja, aku bisa melihatnya dengan jelas. Kau ini.... benar - benar tidak peka, hanya misi mu saja yang kau pikirkan."

"Kagura hanya teman masa kecil ku, tidak lebih."

Mereka berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar.

"Kita sampai, selamat datang di rumah ku!"

Mobile Legends: Shinobi no HikariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang