two

345 40 4
                                    

Hari ini, seperti biasa rose berangkat ke kampus dengan suasana hati yang tak bersemangat.

Dulu, saat jungkook masih ada. Rose menjadi anak yang periang dan di sukai banyak orang.

Tapi sekarang berubah. Semenjak perubahan drastis yang rose alami, selama itu juga rose tak lagi menjadi anak yang ceria dan di sukai banyak orang.

"Aku kasihan dengannya, tapi aku tak berani menyapanya. Apa kau bisa? Setidaknya dia butuh teman" ucap seseorang saat melihat rose berjalan masuk kelas dengan wajah datarnya.

"Aku juga sebenarnya ikut prihatin dengannya. Aku juga ingin menegurnya. Tapi sepertinya ia belum bisa menerima kenyataan bahwa jungkook tak ada. Jadi mungkin ia ingin menyendiri dulu. " balas seseorang lagi.

"Kasihan rose. Semenjak jungkook tak ada. Ia seperti orang yang kehilangan arah tujuan hidup. " ucap seseorang lagi.

Rose mendengar semua yang dikatakan teman-temannya. Tapi memang ia belum bisa kembali seperti semula.. Tidak sampai ia ikhlas melepas jungkook.

"Rose-ah" panggil seseorang saat rose baru akan masuk ke dalam kelas.

Rose langsung tersenyum merekah. Ekspresi dingin yang biasa terpancar di wajahnya kini menghilang.

Hanya orang ini yang mampu membuat ia bersikap biasa.

"Oppa" ucap rose berjalan cepat ke arah namja itu.

Namja itu memeluk rose, begitupun dengan rose.

Tak ada yang perlu mereka khawatirkan dengan tatapan teman-teman. Karna pada dasarnya, semua orang tau siapa namja itu.

Dan entah kenapa, rose tiba-tiba menitihkan air matanya saat memeluk namja itu.

Memeluk namja itu, sama dengan memeluk jungkook. Orang yang selalu ia rindukan.

"Apa kau ingin pergi denganku sekarang? " ajak namja itu.

Rose melepas pelukannya dan menatap namja itu.

"Oppa ingin aku melewatkan kuliah hari ini?! " ucqp bingung rose.

"Wae? Andwe?  " ucapnya tersenyum.

"Yak. Mana ada seorang guru menyuruh orang bolos" cibir rose.

Namja itu hanya tersenyum.

"Mau atau tidak? " tawar namja itu lagi.

"Tentu saja aku mau" ucap rose tersenyum.

Namja itu merangkul rose dan mereka pun berjalan menuju parkiran mobil namja itu.

*

Di dalam mobil terdapat foto jungkook dan namja itu yang sedang tersenyum bahagia.

"Kau merindukannya? " ucap namja itu karna rose yang terus menatap foto itu lama. Mungkin jika namja itu tak bertanya, air mata yang dari tadi sudah tertampung akan menetes.

"Selalu" jawab rose tersenyum.

"Ingin mengunjunginya? " ajak namja itu.

Rose langsung terpaku saat namja itu mengajaknya ke tempat pemakaman jungkook.

Sebenarnya, rose sampai sekarang masih tak ingin menerima kenyataan jika jungkook tak ada. Jadi dari awal ia mendengar bahwa jungkook telah tiada, ia sama sekali tak pernah ada niat mengunjungi pemakaman jungkook.

Dan namja itu tau. Makanya ia memberikan pernyataan yang menjebak.

"Sudah setahun kau tak pernah menjenguknya. Apa kau masih tak ingin melihatnya? " ucap namja itu saat melihat raut wajah tegang rose.

missing youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang