Tak terasa, sudah sebulan berlalu semenjak kejadian party tersebut dilaksanakan. Hubungan yang terjalin diantara mereka pun kian lama kian mendekat. Dari yang awalnya mereka berteman kini sudah berubah menjadi bersahabat. Dari yang awalnya bukan siapa siapa sekarang menjadi memiliki makna. Siapa yang menyangka, dari hubungan pertemanan itu diwarnai dengan sedikit bumbu 'Cinta' . Entah mereka menyadari itu atau tidak.
Hari ini seperti biasa, Chanyeol menjemput Rose untuk mengantarnya bekerja. Namun, ada sedikit raut kesedihan yang ditampilkan diwajah mulusnya. Apa kalian ingat dengan perjanjian yang membuat Chanyeol dan Rose dekat sebulan ini? Tampaknya, perjanjian itu akan habis besok.
"Hah.. " Tarikan nafas panjang dan cara membuangnya yang perlahan menandakan dia sedang lelah.
Ralat.
Sangat lelah.
"Aku benci ini, semua rasa ini" Gumamnya sebelum seorang yeoja masuk dan membuatnya tersentak.
"Mian, sudah membuatmu menunggu" Yeoja ini yeoja yang membuat hati dan pikirannya tidak bisa sinkron.
"Bukankah setiap hari selalu begini?" Ucap Chanyeol yang dibalas cengiran bodoh oleh Rose.
"Mianhae, karena hari ini aku sedang merasa bahagia. Aku akan menemanimu ke kantor"
Chanyeol yang sudah mulai menjalankan mobilnya sedikit terkejut juga bahagia. Dia segera menjalankan mobilnya menuju ke kantor tanpa membalas perkataan Rose.
"Apa aku boleh ikut? "
"Pertanyaan bodoh, kau bahkan sudah tau jawabannya"
🚗🚗🚗
"Selamat pagi, Chanyeol-ssi" Sapa seorang pegawai dari balik meja resepsionis.
Chanyeol hanya tersenyum, senyum yang membalas sapaan pegawai tadi. Dia melangkahkan kaki ke ruangan yang berada di puncak bangunan ini, ya Ruangan CEO.
"Whoah, ini sangat tinggi" Gumam Rose saat menaiki lift yang sepenuhnya terbuat dari kaca, yang membuat pemandangan gedung pencakar langit dapat terlihat dengan jelas.
"Ini baru awal, akan kubuat kau tidak bisa berhenti mengatakan kata indah"
"Ck ck, kau sombong sekali rupanya"
Chanyeol hanya terkekeh pelan sebelum menarik tangan Rose untuk menyusuri lorong yang cukup panjang. Menuju keruangan yang berada dipaling ujung dari lorong ini.
Rose hanya pasrah ditarik paksa oleh Chanyeol dan sepertinya dia sedikit-
Um.
Menyukainya?
Ya, dia menikmatinya.
Coba kalian bayangkan, kelima jari yang begitu halus dan besar menggenggam tanganmu dengan posesif.
Terbang.
Rose terbang sekarang.
Saat mereka tiba didepan pintu yang cukup besar. Chanyeol menarik nafas kemudian menatap Rose dan tersenyum.
"Siap? "
"Ini hanya ruang kerjamu kan? " Rose menatap balik Chanyeol.
"Ini bukan hanya ruang kerjaku, bagiku ini seperti rumah ketiga yang sangat kusayangi"
KAMU SEDANG MEMBACA
Trust ( EXO X BLACKPINK )
FanfictionWe Are One - In your Area "Punya rasa percaya? " * "Mungkin ada, tapi untuk sekarang saya tidak punya" * "Jika kamu mengijinkan, bolehkah saya buat kamu percaya pada saya? " * "Jika kamu bisa, silahkan" _Boo_