Hanya Namamu yang kusebut Disetiap Do'aku

529 19 1
                                    


Aouthor POV

Hari ini hari yang bersejarah bagi Alifah maupun Ilham, dimana Ilham dan alifah akan resmi menjadi sepasang kekasih yang sah.

Alifah yang sedari tadi berkaca dengan mengucapkan kalimat istighfar tanpa diperintah pun tetesan air mata sudah membasahi pipinya itu.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam, Bu"

"Lho kok nangis? Ayo senyum ini kan hari bahagiamu nak!"

"Iya ibu, Bu bolehkah aku memeluk ibu saat ini?"

"Boleh sayang, sini"

Alifah memeluk ibunya dengan sepenuh hatinya dia memeluknya dengan erat.

"Bu dipanggil ayah, keluarganya Ilham juga sudah datang" ucap kakak membuat Alifah melepaskan pelukannya

"Udah kamu jangan nangis, ibu ke bawah dulu ya sayang"

"Iya Bu" jawab Alifah dengan senyum kecut nya

"Dek ihhh melow banget" ucap kakak yang membuat Alifah ketawa

"Apaan sih kak"

"Udah jangan nangis masak cantik cantik nangis sih"

"Iya kak"
"Kak! Kalau nanti aku sudah jadi istri Ilham aku masih boleh kan meluk dan cerita-cerita ke kakak? Tidur ke kamar kakak?"

"Pasti boleh adikku sayang" ucapnya dengan memeluk Alifah

"Ihh kak kok nangis sih"

"Nggak kamu tuh yang nangis"
"Udah aku mau kebawah dulu ya, udah lha jangan nangis terus"

"Iya iya kak"

Usai itu kakak pun menuruni tangga dan bergabung bersama tamu dan keluarganya.

Dalam satu tarikan nafas dengan menggenggam tangan ayah, Ilham mengucapkan kata qobul.

Qobiltu nikahahaa wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyut Taufiq.

Kalimat Alhamdulillah terucap lantang diruangan itu baik tamu maupun keluarga, kini Alifah sah menjadi istri dari ilham Ramadhan.

Setelah do'a Ilhampun pergi menaiki tangga untuk menjemput Alifah.

"Assalamualaikum" ucap Ilham dengan membuka pintu

"Waalaikumsalam" jawab Alifah tanpa memandang Ilham, seperti biasa dia hanya menunduk dihadapan Ilham

Ilham hanya menatap Alifah, melihat matanya yang masih berlinang air mata, matanya yang sembab karena menangis, bibirnya yang getar karena menangis, iya hanya itu yang dia lihat! Air mata! Entah itu bahagia atau kesedihan Ilham pun tidak mengetahui.

Alifah kembali duduk didepan cermin. Sementara itu Ilham tetap berdiri melihat Alifah.

"Assalamualaikum, umi ngganggu nggak?" Ucap umi yang memecahkan keheningan diantara mereka

"Waalaikumsalam" jawab Alifah dan Ilham

"Kenapa umi?" Tambah Ilham

"Umi mau pulang sayang sama Abi, ayo turun"

"Iya umi, sebentar lagi umi duluan saja"

"Iya sayang umi tungu didepan ya"
"Alifah kenapa ham?"

"Nggak papa umi dia agak capek saja" jawab Ilham

"Yaudah kalau gitu umi tunggu di bawah"

"Iya umi"

Setelah itu umi menuruni tangga dan membereskan barang-barangnya karena akan segera pulang.

Ana Uhibbuka FillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang