01.

77 3 0
                                    

06:30.Bel masuk berbunyi.

"Woi masuk, masuk". suara itu dari ketua kelas, Ridho.

"Berisik dho, berisik. Biarin aja kek gue diluar sebentar, belum ada guru ini dho" seru Ayasha dengan nada nyolot.

"Tar gue yang disalahin yas" jawaban Ridho dengan muka melas.

"Dasar lebay lu ah.." celetuk Kirana.

Akhirnya beberapa menit, mereka bertiga pun masuk dan melakukan kegiatan rutin nya, berteriak macam tidak waras.

"Haiii guysssss" suara Ayasha yang menggelegar.

"Woi ngupi lah, ngupi. Diem diem bae" teriakan Kirana yang membuat semua tertawa, tidak untuk Adlan.

"Weh Adlan, dasar manusia dingin. Yang laen ketawa, dia malah sibuk sama handphone-nya" suara Irani yang membuat Adlan merasa risi.

Setelah Adlan kembali sibuk dengan handphone-nya, Ayasha melotot kearah Irani sebagai kode supaya dia tidak mengganggu Adlan yang dingin itu. Kirana sudah duduk di tempat nya kembali, diikuti dengan Ayasha dan Irani yang duduk sebangku.

Ibu hanya memberi satu minggu untuk kalian kerjakan tugas kelompok yang ibu bagikan, dan ingat! tidak ada yang hanya menumpang nama saja.

"Bu, katanya Irani dia keberatan sma tugas dari ibu" celetuk Ayasha, yang tertawa melihat Irani bingung karena tidak tau apa-apa.

"Ayasha boong tuh bu, malah dia tuh yang se-dari tadi ga merhatiin, dia terus ngeliatin Adlan bu" celoteh Irani yang membuat Ayasha sinis dan disusul dengan tawa Kirana.

"SUDAH!SUDAH!KALIAN BERTIGA TURUN KE LAPANGAN SAMPAI PELAJARAN IBU SELESAI"

"Kan saya ga ikutan bu" kata Kirana merasa bingung.

"Tapi tadi kamu ikut ngetawa-in Ayasha"

Kirana pun ga bisa ngelawan lagi, memang benar tadi dia ikut tertawa. Setelah keluar kelas mereka bertiga malah tertawa seakan keluar dari penjara, namun Pak Doni malah bergutik pedas tentang mereka bertiga "Kalian sudah kelas 12 masih aja nyari masalah, udah tau dihukum malah ketawa tawa pula, seakan kalian ga tau tentang peraturan, dasar anak murid tidak waras"  Pak Doni langsung meninggalkan mereka bertiga dan Ayasha membuka mulut seolah menahan tawa hingga tawa nya meledak bersamaan dengan kedua sahabat nya itu.

Dua jam mereka di lapangan.

Adlan lewat ingin ke toilet dan menatap sinis Ayasha dan kedua sahabat nya itu sambil mengatakan "Kesian banget deh, sabar aja yaa" tawa Adlan tidak tertahan lagi, dan saat itu pula Ayasha menatap nya begitu lama tanpa berkutik.

Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan, dalam hati Ayasha.

Irani dan Kirana menatap sinis Adlan dan diberikan nya jari tengah oleh Adlan sambil bicara "Fuck you"  dengan logat ciri khas-nya.

Istirahat pertama sudah berlangsung, mereka hanya membeli minuman karena sudah haus saat dihukum.

Setelah istirahat pertama selesai, Kirana berteriak "Woi Adlan, tugas nya gimana ni? lu santai amat, keenakan di lu" memang benar Adlan satu kelompok dengan 3cewe tidak waras itu, ditambah dengan Fahri dan Syarif.

"Mau ngerjain dimana emang?" jawaban Adlan yang sudah beberapa detik ditunggu.

"Menurut lu mau dimana emang? di rumah lu bisa ga?" pertanyaan Ayasha yang mebuat Adlan menaikkan salah satu alis nya, dan menjawab dengan datar "Yaudah" lalu kembali sibuk dengan game-nya.

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang